Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur

Backpass

by Redaksi 22

Redaksi 22

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur

Tembok Berlin didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961, oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht karena Berlin Barat adalah sebuah `lubang` di negara mereka. Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun.

Pada 9 November 1989, tembok Berlin mulai dihancurkan. Tetapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan sepenuhnya, dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan alat-alat lainnya untuk menghancurkan beberapa tembok dan menciptakan beberapa lubang. Orang-orang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).

Kemudian pada 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman timur, dimulai di Bernauer Straße. penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991, hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial.

Runtuhnya tembok Berlin tidak hanya memengaruhi Jerman secara politik, tapi dalam hal sepakbola. Hancurnya batas ideologi tersebut bahkan memberikan dampak positif, yakni bergabungnya asosiasi sepakbola Jerman Barat dan Jerman Timur pada 21 November 1990.

Asosiasi sepakbola Jerman Barat sebelumnya mendirikan Deutscher Fußball-Bund (DFB) Pada tahun 1900 dan dibubarkan setelah Perang Dunia II. FIFA pun menangguhkan keanggotan mereka lantaran Jerman terlibat perang. Mereka kemudian berupaya melakukan banding dengan menggandeng otoritas sepakbola Swiss dan Inggris, dan akhirnya FIFA meringankan sanksi kepada Jerman pada 1948 dan dua tahun kemudian, pada Januari 1950 atau 50 tahun setelah pembubaran asosiasi sepakbola mereka, DFB berdiri kembali sebagai asosiasi sepakbola.

Jerman Timur selanjutnya mengajukan diri untuk menjadi anggota FIFA pada 1951 sebagai bentuk protes kepada asosiasi sepakbola Jerman, yang sudah menjadi anggota penuh FIFA. FIFA pun menerima Jerman Timur sebagai anggota, kemudian disebut Deutscher Fußball-Verband der DDR (DFV). pada tanggal 6 Oktober 1951 sebagai anggota sementara, dan pada tanggal 24 Juli sebagai anggota penuh.

Dua negara tersebut menggelar kompetisi sepakbola masing-masing dan bersaing secara independen di level internasional. Meski begitu Jerman Barat tentu lebih berprestasi. DFB memenangkan Piala Dunia 1945, 1947, dan 1990, sedangkan Jerman Timur hanya memenangkan satu medali emas Olimpiade 1976.

Setelah keduanya merencanakan reunifikasi pada 3 Oktober 1990, hampir setahun setelah runtuhnya tembok Berlin, tepatnya pada 20 November 1990. DFV resmi dibubarkan dan kendali sepakbola Jerman diserahkan kepada DFB (asosiasi Sepakbola Jerman Barat) kala itu.

Dan pada tanggal 21 November 1990. DFB pun sepakat untuk menerima bekas teritori DFV sebagai bagian baru dari asosiasi, satu hari setelah pembubaran DFV pada pertemuan yang di gelar DFB di Liepzig. Kesebelasan-kesebelasan Jerman Timur pun bergabung ke Bundesliga. Dua diantaranya adalah Hansa Rostcok dan Dynamo Dresden, yang bergabung ke divisi utama pada 1991/1992.

Adapun sejak bergabungnya kesebelasan-kesebelasan dari Jerman Timur, hanya kesebelasan-kesebelasan dari Jerman Barat lah yang pernah memenangkan Bundesliga.

Komentar