Christensen Sudah Siap Ambil Alih Posisi David Luiz

Cerita

by redaksi

Christensen Sudah Siap Ambil Alih Posisi David Luiz

Usai Chelsea mengalahkan Manchester United pada Minggu (6/11), Antonio Conte ditanyai tentang alasannya tidak memasukkan nama David Luiz ke daftar susunan pemain, bahkan sebagai pemain cadangan sekalipun. Dari jawabannya, kita bisa mendapati kabar buruk bagi David Luiz dan kabar bagus bagi Andreas Christensen.

"Ini keputusan taktikal," kata Conte mengulangnya tiga kali. "Ini normal. Ini bisa terjadi pada siapa saja pemain saya, jika saya melihat dia tidak sedang dalam penampilan bagus. Perlu saya ulangi: saya harus menunjukkan wajah saya dalam setiap keputusan, dan kemudian mengambil keputusan penting. Hari ini saya melakukannya dan saya pikir Andreas [Christensen] tampil luar biasa. Saya sangat senang karenanya."

Dari pernyataan tersebut, tersirat Conte mengatakan bahwa alasannya tidak memainkan David Luiz di laga sebesar melawan Man United karena penampilannya sedang tidak bagus. Di sisi lain, ia memuji penampilan Christensen, bek berusia 21 tahun, yang ditunjuk sebagai pengganti Luiz pada posisi sentral dalam skema tiga bek Conte. Maka bisa diartikan jika melawan United bagi Luiz adalah hukuman, sementara bagi Christensen adalah ujian.

Meski Conte mengatakan tidak memainkan Luiz adalah hal yang normal, tapi tak bisa dimungkiri melawan United adalah partai penting dan sangat bergengsi sehingga pemain yang diturunkan merupakan pemain terbaik. Tidak dimainkan di laga sebesar ini, bisa jadi pertanda buruk bagi Luiz. Apalagi Conte juga sempat merevisi pernyataannya yang menyebut Luiz sebagai bek terbaik Chelsea saat ini.

"Bisa berubah, itu bisa berubah," kata Conte pada konferensi pers. "Saya punya skuat dengan 16 pemain senior dan lima pemain muda. Dengan para pemain ini, sekali lagi saya ulangi, saya harus mengambil keputusan terbaik. Saya sedang melakukannya."

Matt Law, jurnalis Telegraph, punya pandangannya sendiri. Saat Chelsea berhadapan dengan MU, Luiz duduk di bangku penonton bersama rekan senegaranya yang juga pemain Chelsea, Kennedy. Menurutnya, Kennedy tidak masuk dalam DSP karena dihukum Conte setelah terlihat menguap ketika ia duduk di bangku cadangan saat Chelsea bertandang ke markas AS Roma.

"Saat pengarahan, Conte memperingatkan skuatnya jika ada yang mengabaikan instruksinya maka ia tidak akan dimainkan. Apapun yang dikatakan Conte pada publik, sepertinya cukup jelas jika Luiz dan Kennedy, seperti yang tampak pada tayangan di awal pertandingan, memang ditaruh di bangku penonton karena hal tersebut.

Atas hal ini juga kabar mencuat jika David Luiz terancam kehilangan posisinya di Chelsea. Banyak yang menganggap wajar hal ini terjadi karena sedari awal Luiz bukanlah pilihan Conte, melainkan pilihan pemilik klub, Roman Abramovich. Selain itu, Conte juga sempat mengeluhkan dengan reaksi Luiz saat diganti di laga melawan Roma leg pertama yang berakhir dengan 3-3. Ditambah lagi Chelsea dihajar 0-3 oleh Roma di leg kedua, dan lini pertahanan Chelsea sempat terlihat kocar-kacir.

Di tempat lain, Christensen melanjutkan penampilan cemerlang saat dipercaya tampil. Musim ini ia dipercaya 10 kali tampil sejak menit pertama. Dari 10 kali tersebut, empat di antaranya adalah saat menghadapi Tottenham Hotspur, Roma (leg 1), Manchester City dan Manchester United. Melawan empat kesebelasan itu, Chelsea hanya kalah satu kali, yakni dari Manchester City (0-1).

Melawan Manchester United kemarin pun seolah menjadi saat yang tepat bagi Christensen menunjukkan kualitas terbaiknya. Selain Chelsea nirbobol, statisitik bek asal Denmark tersebut cukup impresif. Ia mencatatkan empat intersep (terbanyak Chelsea), empat keberhasilan duel udara (terbanyak bersama Marcos Alonso), tiga sapuan (terbanyak bersama Gary Cahill), dua tekel berhasil dari dua kali percobaan, dan satu blok.

Christensen juga mencatatkan 85% akurasi operan. Angka tersebut menunjukkan keunggulannya dibanding Cahill (68%) dan Cesar Azpilicueta (70%) pada laga tersebut. Setidaknya angka tersebut lebih baik dari Cahill, karena Azpilicueta sering melakukan operan penetrasi ke kotak penalti lawan.

Secara keseluruhan musim ini, dengan 434 menit bermain, ia menjadi pemain dengan akurasi operan tertinggi di Chelsea (91,2%). Angka itu lebih tinggi dari Antonio Ruediger di bawahnya (88,5%). David Luiz sendiri berada di urutan ketiga dengan 86,6% akurasi operan. Walau begitu, Ruediger dan Luiz memiliki lebih banyak menit bermain dan jumlah operan.

Setidaknya dengan angka di atas, khususnya aksi bertahannya saat menghadapi United, Christensen membuktikan diri ia cukup bisa dipercaya di laga besar. Operan-operannya, meski tak sekreatif Luiz atau Azpilicueta, bisa menjadi poin plus lainnya mengingat Chelsea punya Cesc Fabregas dan Azpilicueta sebagai distributor bola ke depan. Tiemoue Bakayoko punya kemampuan mendorong garis pertahanan lawan dengan kemampuan penguasaan bola dan melewati lawannya.

Sejauh musim ini, penampilan Chelsea masih angin-anginan. Beberapa berpendapat salah satu faktornya adalah Chelsea tak memiliki kedalaman skuat yang oke. Susunan pemain yang diturunkan nyaris sama di setiap pertandingannya. Hanya akumulasi kartu atau cedera pemain yang membuat Conte mengubah susunan pemainnya.

Kini, dengan Christensen yang mulai mendapatkan kepercayaan Conte, lini belakang Chelsea punya banyak opsi. Perlu diketahui juga pemain yang sempat dipinjamkan ke Borussia Moenchengladbach ini tak diturunkan saat Chelsea dihajar tiga gol tanpa balas menghadapi Roma di Olimpico. Oleh karenanya, harapan bagi perbaikan lini pertahanan Chelsea kembali muncul atas impresifnya permainan Christensen, khususnya di laga melawan United.

Komentar