Menilai Mile Svilar Secara Lebih Menyeluruh

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menilai Mile Svilar Secara Lebih Menyeluruh

Menilai Mile Svilar hanya dari tiga kejadian dalam dua pertandingan melawan Manchester United adalah sikap tidak adil terhadap sang penjaga gawang muda.

Kurang dari tiga minggu setelah ulang tahunnya yang ke-15, Svilar sudah memainkan pertandingan pertamanya di kejuaraan U-19, UEFA Youth League. Svilar kebobolan tiga gol, namun tempat utama tetap miliknya. Dalam lima pertandingan berikutnya, Svilar memainkan peran penting dalam keberhasilan RSC Anderlecht meraih empat kemenangan beruntun dan satu hasil imbang.

Anderlecht lolos dari Grup D sebagai pimpinan klasemen. Melawan FC Barcelona di 16 besar, Svilar mencatatkan nirbobol (Anderlecht 1-0 Barcelona). Di perempat final, Svilar kembali tidak kebobolan sementara rekan-rekannya mencetak lima gol ke gawang FC Porto.

Perjalanan Anderlecht terhenti di semifinal karena kalah 1-3 dari Shakhtar Donetsk. Musim berikutnya Svilar kembali memainkan peran penjaga gawang utama; Anderlecht kembali gugur di semifinal – kali ini karena kalah dari Chelsea.

Svilar naik kelas di musim 2016/17. Ia terdaftar sebagai pemain kesebelasan senior Anderlecht di Europa League. Namun sepanjang musim ia tidak sekali pun tampil membela kesebelasan senior di kejuaraan apa pun. Sedekat-dekatnya Svilar dengan debut di level senior adalah saat terdaftar sebagai pemain cadangan dalam pertandingan Belgian Supercup pada Juli lalu.

Walau demikian Svilar tetap menarik perhatian. SL Benfica merekrutnya pada 29 Agustus lalu, dua hari setelah ulang tahunnya yang ke-18. Di Benfica, Svilar mendapat kepercayaan yang tidak ia dapatkan di Anderlecht.

Svilar menjalani pertandingan pertamanya di level senior dalam kemenangan tandang melawan SC Olhanense di putaran ketiga Taça de Portugal (14/10). Empat hari berselang, Svilar menjadi debutan termuda Champions League. Usia Svilar saat Benfica menjamu Manchester United adalah 18 tahun 52 hari. Ia lebih muda dari pemegang rekor sebelumnya, sekaligus pemain idolanya, Iker Casillas (18 tahun 177 hari).

Debut Champions League tidak berakhir manis untuk Svilar. Kesalahan perhitungannya membuat Benfica kalah 0-1. Svilar menangis setelah pertandingan berakhir.

Namun menyebut Svilar sebagai faktor tunggal kekalahan Benfica tidaklah tepat. Nemanja Matic, kepada BT Sport, berkata bahwa mengeksploitasi Svilar adalah bagian dari taktik United di pertandingan tersebut. “Manajer (Jose Mourinho) berkata kami harus banyak melepas tembakan dan umpan silang yang mengarah kepada penjaga gawang mereka karena ia masih muda dan bermain di pertandingan pertamanya,” ujar Matic.

Svilar tidak kehilangan kepercayaan. Empat hari setelah pertandingan melawan United, Svilar menjalani debutnya di Liga NOS. Benfica menang tandang 3-1 atas Desportivo Aves. Berikutnya untuk Svilar adalah pertandingan kandang melawan CD Feirense (27/10); Benfica menang 1-0.

Menjelang pertandingan kedua melawan United, Rui Vitoria, pelatih kepala Benfica, menegaskan kepercayaannya terhadap Svilar. “Svilar adalah pemain yang memiliki karakteristik yang kami butuhkan saat ini,” ujar Vitoria sebagaimana dikutip dari Reuters. “Ia memberi yang kami inginkan dalam konteks ini. Ia akan melakukan lebih banyak kesalahan, namun jika pemain yang lebih tua pun melakukan kesalahan, maka (melakukan kesalahan) adalah hal yang wajar di usianya saat ini. Kesalahan adalah bagian dari perkembangan pemain mana pun. Svilar muda, memiliki kemampuan yang sangat baik, ia akan berkembang dan ia akan menjadi penjaga gawang level top.”

Svilar tampak sudah melupakan dan mampu membayar kesalahannya ketika, pada menit ke-15 dalam pertandingan dini hari tadi, ia menggagalkan tendangan penalti Anthony Martial – pemain yang tidak pernah gagal mencetak gol lewat tendangan penalti untuk United. Dengan menepis penalti tersebut, Svilar menorehkan rekor sebagai pemain termuda (18 tahun 65 hari) yang menggagalkan penalti di Champions League.

Belum lagi babak pertama selesai, Svilar menorehkan rekor lain. Svilar menjadi pencetak gol bunuh diri termuda di Champions League setelah bola sepakan Matic membentur tiang, memantul, mengenai pundak Svilar, dan masuk ke gawang. Benfica kalah lagi (0-2; Daley Blind mencetak gol kedua United di menit ke-78 lewat tendangan penalti). Kali ini Svilar tidak menangis setelah pertandingan berakhir. Malah, Svilar tampak sudah banyak belajar dan jauh lebih kuat.

“Tentu saja perasaanku campur aduk,” ujar Svilar sebagaimana dikutip dari Reuters. “Banyak emosi dalam 20 menit namun aku pikir tak ada yang bisa aku lakukan mengenai itu, (karena) itu nasib. Tidak ada yang bisa aku lakukan, tetap saja itu gol bunuh diri.”

Matic, yang membuat Svilar mencetak gol bunuh diri, berpendapat sama. “Ia (Svilar) adalah penjaga gawang yang hebat, ia baru 18 tahun dan ia pasti akan menjadi bintang besar di masa depan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Reuters. “Ia sudah bermain di kesebelasan besar. Itu bukan kesalahannya, ia sudah mengusahakan yang terbaik dan aku sedikit beruntung bisa mencetak gol tersebut. Dan ia menunjukkan bahwa ia dapat dengan cepat melupakan.”

Komentar