Kalah Telak dari Roma, Conte Mulai Khawatir dengan Penampilan Chelsea

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kalah Telak dari Roma, Conte Mulai Khawatir dengan Penampilan Chelsea

Chelsea harus menelan pil pahit saat menghadapi AS Roma dalam lanjutan pertandingan Liga Champions Grup C. Bertandang ke Stadio Olimpico, Rabu (1/11) dini hari WIB, The Blues koyak tiga gol tanpa balas dari Serigala Ibu Kota. Agak sedikit mengejutkan melihat Chelsea bisa dibantai habis Roma, sebab dalam pertandingan tersebut catatan statistik menunjukkan bahwa tim asuhan Antonio Conte itu tampil dominan menguasai jalannya pertandingan.

Dominasi Chelsea bisa dilihat dari persentase penguasaan bola mereka yang mencapai 52 persen berbanding 48 persen milik Roma. Selain itu, Chelsea juga mampu melepaskan total 14 tembakan, yang enam di antaranya mengarah ke gawang Roma.

Namun tidak ada satu pun gol yang berhasil di cetak Chelsea di pertandingan tersebut. Ada banyak faktor yang membuat Chelsea mengalami kebuntuan, salah satunya adalah kegemilangan penjaga gawang Roma, Alisson Becker. Total enam penyelamatan berhasil dilakukan penjaga gawang asal Brasil itu untuk menghindarkan gawangnya dari kebobolan.

Pada saat barisan penyerang Chelsea merasa kesulitan untuk mencetak gol, hal berbeda justru dialami Roma. Mungkin Roma tidak terlalu banyak melakukan penguasaan bola dalam pertandingan tersebut, namun dalam urusan mencetak gol mereka jauh lebih klinis. Saat pertandingan baru berjalan satu menit, Stephan El Shaarawy langsung membawa Roma unggul 1-0.

Gol perdana Roma tercipta melalui proses kerjasama apik antara Alexander Kolarov yang memberikan umpan direct kepada Edin Dzeko yang kemudian ditahan dengan kepala, dan langsung disambar El Shaarawy yang bergerak dari lini kedua untuk mengoyak jala gawang Thibaut Courtois.

Kebobolan di menit awal bukanlah hal yang menyenangkan tentunya, karena bisa sangat berpotensi merusak mental pertandingan Chelsea. Meski begitu, The Blues, tidak mau terpuruk setelah gol cepat El Shaarawy, mereka merespon dengan terus melancarkan serangan berbahaya ke jantung pertahanan Roma. Namun selain klinisnya penampilan Alisson di bawah mistar gawnag Roma, terlihat juga ada faktor kurang tenangnya para pemain Chelsea dalam mengonversi peluang menjadi gol.

Roma justru berhasil menambah keunggulan pada menit 36, lagi-lagi melalui El Shaarawy yang berhasil mengonversi umpan matang Radja Nainggolan untuk membawa I Giallorossi menjauh 2-0. Melihat proses gol kedua Roma, tampak ada setitik kesalahan dari Antonio Rudiger dalam mengantisipasi umpan jauh Nainggolan yang memantul ke tanah dan mengarah kepada El Shaarawy yang berhasil membuat pengawalan Azpiculetta seakan tak berarti.

Chelsea semakin terpuruk setelah pada menit 63 Diego Perotti berhasil mencetak gol ketiga bagi Roma, melalui sepakan menyusur tanah yang dilepaskannya dari luar kotak penalti, setelah menerima operan Kolarov dari sisi kiri lapangan. Skor 3-0 untuk keunggulan Roma pun bertahan hingga akhir laga.

Kekecewaan Conte

Hasil yang menyedihkan bagi Chelsea, dan Conte sangat mengaku sangat kecewa dengan hasil yang diraih oleh anak asuhnya di Stadio Olimpico. Pelatih asal Italia itu mengungkapkan bahwa pada babak pertama timnya tampil cukup baik dengan menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol, namun sayangnya ada dua gol yang bersarang ke gawang Courtois dan menurutnya itu kurang adil bagi Chelsea. Namun alih-alih bangkit pada babak kedua Chelsea malah tampil lebih buruk dari babak pertama yang bisa dimanfaatkan Roma untuk melebarkan keunggulan.

“Saya sangat kecewa dengan permainan di babak kedua. Untuk permainan ini, kami semua harus bertanggung jawab. Bila melihat gawang Anda kebobolan tiga gol, Anda harus khawatir, itu berarti ada sesuatu yang tidak beres, sangat sulit sekarang, tapi kami harus menganalisis permainan,” kata Conte seusai pertandingan seperti dilansir dari ESPNFC

“Kami perlu mengerjakan aspek taktis, karena kami kurang bekerja dalam aspek ini. Musim ini kami harus melihat diri kami sendiri. Malam ini adalah malam yang buruk bagi kami, saya hanya menginginkan satu malam seperti ini dan kita harus bekerja sama minggu ini," sambungnya.

Conte mengakui bahwa dirinya merasa sangat khawatir dengan permainan Chelsea di laga melawan Roma, yang bisa saja berimbas pada pencapaian mereka pada akhir musim nanti. Mantan pelatih Juventus itu menuturkan bahwa harus ada perubahan yang dilakukan Chelsea, terlebih dalam hal motivasi untuk meraih kemenangan, sebab bila tidak jangan pernah berharap Chelsea akan meraih satu pun trofi pada musim ini.

"Musim lalu kami menunjukkan rasa lapar yang besar (semangat menang), kemauan besar untuk melakukan sesuatu yang penting di setiap pertandingan. Kami memenangkan liga dan melakukan keajaiban. Tapi jika kita ingin menjadi kompetitif musim ini kita harus menghindari pasang surut ini. Tim hebat harus memiliki stabilitas dan keinginan untuk menjadi pemenang di setiap pertandingan,” tegasnya.

"Tugas saya adalah mencoba mencari solusi terbaik, untuk menghindari permainan seperti ini kembali terulang. Tapi, pasti, kami harus bekerja sama, kami harus memiliki kemauan - saya ulangi - untuk menggali lebih dalam Jika kita berpikir bahwa hanya karena nama kita adalah Chelsea, dan lawan takut dengan nama besar kami, ini bukan jalan yang benar,” tukasnya.

Sementara Pelatih Roma, Eusebio di Francesco mengungkapkan bahwa Roma memang layak untuk meraih kemenangan atas Chelsea. Menurutnya, Daniele de Rossi dan kawan-kawan tampil dengan tekat yang kuat untuk memenangkan pertandingan. Selain itu Roma juga berhasil menunjukkan permainan kolektif, sebab tiga gol yang berhasil mereka cetak prosesnya melalui kerja sama apik yang melibatkan dua hingga tiga pemain.

"Kami telah mendapatkan kepercayaan diri. Kami telah membuktikan bahwa kami dapat bermain melawan tim manapun dengan pola pikir dan upaya kolektif ini. Kami menghadapi Chelsea yang sangat bagus di babak pertama dan berhasil menahan mereka, sebelum membunuh dari permainan di babak kedua,” terangnya.

Foto: Twitter AS Roma

Komentar