Usaha Batshuayi Membentuk Kepercayaan Secara Perlahan

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Usaha Batshuayi Membentuk Kepercayaan Secara Perlahan

Membentuk sebuah kepercayaan, termasuk kepercayaan dari manajer tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses yang panjang dan konsisten, dan tidak bisa hanya dilakukan dalam satu pertandingan saja. Ini yang sedang dilakukan oleh Michy Batshuayi.

Ketika direkrut pada awal musim 2016/2017, Batshuayi digadang-gadang sebagai salah satu penyerang masa depan Chelsea. Berusia muda, dan tampil mengesankan bersama Olympique Marseille di Ligue 1, membuat manajemen Chelsea menaruh harapan yang cukup besar pada penyerang yang sekarang berusia 24 tahun ini.

Memulai perjalanan bersama The Blues di musim 2016/2017, penampilan Batshuayi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen. Tampil dalam 29 laga bagi Chelsea di seluruh kompetisi pada musim tersebut, Batshuayi hanya menorehkan 11 gol dan tiga asis. Torehan golnya yang tidak banyak ini membuat dirinya tidak mendapatkan kepercayaan penuh dari Antonio Conte.

Bentuk kepercayaan tidak penuh Conte ini tampak ketika pada musim 2016/2017, saat Chelsea kehilangan penyerang utama mereka, Diego Costa, Conte lebih memilih menggunakan skema baru daripada memanfaatkan Batshuayi yang posisinya sama dengan Costa. Musim 2016/2017 berakhir menjadi sebuah ketidakpuasan tersendiri bagi Batshuayi.

Musim 2017/2018 menjadi sebuah titik terang bagi penyerang asal Belgia tersebut. Kepergian Diego Costa membuat peluang bagi dirinya untuk menjadi penyerang utama Chelsea mulai terbuka lebar, meski The Blues juga mendatangkan Alvaro Morata dari Real Madrid. Namun, meski situasi sudah berubah menjadi lebih menguntungkan, nyatanya kepercayaan penuh Conte masih belum bisa didapatkan oleh Michy.

Laga melawan City, bentuk ketidakpercayaan Conte kepada Batshuayi

Dalam laga pramusim yang ia jalani bersama Chelsea jelang memasuki musim 2017/2018, Batshuayi sebenarnya mampu tampil gemilang bersama The Blues. Ia mampu beberapa kali mencetak gol, dan mengantarkan Chelsea memenangi laga pramusim, Tapi tampaknya hal tersebut belum menjadi jaminan dirinya mendapatkan kepercayaan dari Antonio Conte. Justru Alvaro Morata-lah yang mendapatkan kepercayaan lebih, dan Morata berhasil menjawab kepercayaan tersebut.

Bentuk ketidakpercayaan Conte kepada Batshuayi ini terlihat dalam laga melawan Manchester City dalam matchday 7 Liga Primer musim 2017/2018. Ketika itu, Alvaro Morata harus ditarik keluar karena mengalami cedera saat pertandingan baru berjalan 35 menit. Alih-alih memasukkan Batshuayi untuk menggantikan Morata, Conte justru memasukkan Willian.

"Jadi saya telah mengejutkan orang lain karena Willian yang dimasukkan ke posisi itu (penyerang). Yang saya pikir adalah Batshuayi belum punya pengalaman di pertandingan besar dibanding yang dimiliki Willian," ungkap Conte yang menjadi alasannya tidak memainkan Batshuayi pada saat itu.

Batshuayi sendiri baru dimasukkan 17 menit jelang pertandingan berakhir. Ketika itu, kondisi Chelsea sedang tertinggal 0-1 dari City lewat gol yang dicetak oleh Kevin De Bruyne. Nyatanya, tak banyak yang bisa dilakukan oleh Batshuayi, dan timnya pun akhirnya kalah 0-1 dari The Citizens.

Hal yang sama terulang kembali kala Chelsea menghadapi Crystal Palace. Alih-alih bisa mencetak gol dan membawa Chelsea pada kemenangan, Batshuayi justru kesulitan melepaskan diri dari kawalan Mamadou Sakho sehingga Chelsea sulit untuk mencetak gol. Hasilnya The Blues kembali kalah 2-1, dan Batshuayi kembali gagal menjawab harapan Conte.

Usaha Batshuayi untuk mulai mendapatkan kembali kepercayaan Conte

Meski Conte sudah menunjukkan bahwa ia tidak begitu menaruh kepercayaan kepada Batshuayi, namun pemain asal Belgia itu tidak menyerah begitu saja. Gol demi gol masih ia sumbangkan, dan beberapa di antaranya termasuk gol penting.

Dalam dua laga Liga Champions menghadapi Qarabag dan Atletico Madrid, Batshuayi mampu mencetak masing-masing satu gol, bahkan satu golnya melawan Atletico mengantarkan Chelsea kepada kemenangan. Dalam laga Piala Liga Inggris menghadapi Nottingham Forest, ia berhasil mencetak hattrick dan mengantarkan Chelsea meraih kemenangan 5-1.

Pada laga melawan Watford, Batshuayi kembali muncul sebagai pahlawan bagi Chelsea. Ketika The Blues tertinggal 2-1, ia yang masuk menggantikan Alvaro Morata yang masih belum sampai kepada level kebugaran terbaiknya usai sembuh dari cedera, berhasil mencetak dua gol yang mengantarkan Chelsea berbalik unggul 4-2.

Dengan segala catatan positif yang ditorehkan oleh Batshuayi ini, ia perlahan mulai berusaha untuk mendapatkan kepercayaan dari Antonio Conte. Dua gol yang ia cetak melawan Watford ini menjadi bukti tersendiri dari ucapannya bahwa ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan kepercayaan dari Conte.

"Saya telah berkembang di dalam taktiknya, tapi saya tidak memperhitungkan itu semua. Saya telah berevolusi sama seperti anggota tim yang lainnya. Dan dengan motivasi, saya juga lebih kuat," tegas Batshuayi.

***

Membentuk kepercayaan adalah hal yang susah-susah gampang untuk dilakukan. Agar mendapatkan kepercayaan dari seseorang, butuh waktu lama dan konsistensi sehingga pada akhirnya kepercayaan tersebut bisa didapatkan. Itulah yang harus dilakukan oleh Michy Batshuayi, apalagi mendapatkan kepercayaan dari manajer sekelas Antonio Conte adalah tantangan tersendiri.

Namun, jika ia sudah mendapatkan kepercayaan tersebut lewat permainan yang memukau dan konsisten, maka bukan tidak mungkin satu tempat di lini serang Chelsea bisa menjadi miliknya. Kalau pun bukan sekarang, setidaknya di masa depan kelak.

Komentar