Spurs Bisa Memanfaatkan Permainan Terbuka Liverpool untuk Menang di Wembley

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Spurs Bisa Memanfaatkan Permainan Terbuka Liverpool untuk Menang di Wembley

Tottenham Hotspur akan menjamu Liverpool di Stadion Wembley, Minggu (22/10) malam WIB. Meski di tabel klasemen sementara Liga Primer Inggris kedua kesebelasan terpaut posisi yang cukup jauh, namun selisih poin Liverpool dan Spurs hanya empat poin saja. Hasil dari laga ini akan memanaskan persaingan di papan atas Liga Primer musim ini.

Satu hal lain, kondisi ruang ganti Liverpool dan Spurs juga sedang bagus-bagusnya menyusul hasil impresif di Liga Champions. Liverpool baru saja meraih kemenangan perdana di Liga Champions musim ini dengan membantai Maribor 7-0. Begitu pula dengan Spurs, meski laga terakhirnya di Liga Champions berakhir imbang, namun lawan yang mereka hadapi adalah Madrid yang bermain di Santiago Bernabeu.

Tak Masalah Walau Sama-Sama Pincang

Dalam pertandingan nanti, Spurs dipastikan masih tanpa Erik Lamela yang masih mengalami cedera. Selain itu beberapa pilar seperti Ben Davies, Victor Wanyama, Mousa Dembele dan Georges-Kevin Nkoudou juga diragukan tampil karena permasalahan yang sama. Meski begitu, Mauricio Pochetino bisa bernapas lega menyusul semakin baiknya kondisi Danny Rose.

Roe bahkan sudah ditampilkan saat Spurs menahan imbang Madrid tengah pekan lalu. Kehadiran pemain berusia 27 tahun itu bisa membuat Jan Vertonghen kembali ke posisi bek tengah setelah di laga melawan Bournemouth ia tampil sebagai bek sayap kiri. Dengan skema dasar 3-4-2-1, Vertonghen diprediksi akan berduet bersama Davinson Sanchez dan Toby Alderweireld sebagai perisai pelindung Hugo Lloris yang menjadi pengawal gawang Spurs.

Sementara Liverpool juga dipastikan masih tanpa Sadio Mane dan Adam Lallana yang masih berkutat dengan cedera. Namun tak masalah bagi Juergen Klopp, karena di lini depan ia bisa memainkan Philippe Coutinho untuk berduet bersama Roberto Firmino dan Mohamed Salah. Sementara ketidakhadiran Lallana juga bisa dilapis oleh Giorgino Wijnaldum atau James Milner yang tampil apik di laga melawan Maribor. Sisanya, Jordan Henderson dan Emre Can kemungkinan dipercaya untuk melengkapi trio gelandang tengah The Reds.

Waspadai Permainan Melebar Liverpool

Performa Spurs musim ini memang jauh lebih baik ketimbang The Reds. Namun Liverpool punya rekor impresif saat bersua Spurs, dengan tidak terkalahkan dalam 10 pertemuan terakhir di semua ajang. Bahkan dalam dua pertemuan terakhir, Liverpool mampu meraih dua kemenangan beruntun atas Spurs di ajang Piala Liga (2-1) dan Liga Primer Inggris (2-0).

Selain itu, Spurs juga punya catatan yang kurang baik saat tampil di Wembley. Tercatat, dari lima laga kandang yang dilakoni pada ajang Liga Primer Inggris, Spurs hanya mampu meraih dua kemenangan, sementara sisanya berakhir dengan hasil dua imbang dan satu kalah.

Memang mereka mampu mengalahkan Borussia Dortmund di Wembley pada ajang Liga Champions dan Bournemouth di Liga Primer Inggris. Tapi itu tidak bisa dijadikan patokan lantaran performa Dortmund di Liga Champions pun sangat inferior dengan hasil dua kekalahan dan satu imbang dalam tiga pertandingan Grup H. Begitu pula Bournemouth di kompetisi domestik.

Bisa dibilang faktor yang membuat Spurs tampil kurang menggigit saat tampil di Wembley adalah lebar lapangan stadion nasional Inggris itu yang lebih lebar dua meter dari White Hart Lane yang saat ini masih dalam proses renovasi. Kabarnya hal tersebut sangat memengaruhi penampilan buruk Spurs di Wembley. Di bawah asuhan Pochetino, Spurs merupakan kesebelasan yang kerap menerapkan pressing tinggi dalam bertahan.

Hanya saja, Pressing yang dilakukan Spurs bisa dibilang sebagai pressing lateral yang memanfaatkan lebar lapangan. Ketika mereka terbiasa bermain di lapangan dengan lebarnya yang lebih kecil, mereka akan kesulitan menerapkan pola tersebut secara sempurna. Selain itu, Spurs pun merupakan tim yang sangat memanfaatkan lebar lapangan dalam membangun serangan, khususnya serangan balik melalui kecepatan dua bek sayap mereka.

Liverpool bisa memanfaatkan tidak stabilnya Spurs bermain di Wembley. The Reds merupakan kesebelasan yang juga sering mengandalkan lebar lapangan sebagai poros serangan mereka. Seperti diketahui bahwa hanya Stamford Bridge dan White Hart Lane saja yang lebar lapangannya lebih kecil dari Wembley di ajang Liga Primer.

Tentu Liverpool sudah sangat terbiasa dengan menerapkan pola permainan melebar dengan lebar lapangan yang sesuai dengan aturan FA atau sama dengan lebar lapangan Wembley. Selain itu, Liverpool punya dua pemain sayap yang sangat agresif dalam melakukan tusukan dengan kecepatan dan skill yang bagus, seperti Mohamed Salah dan Coutinho.

Namun Klopp tidak sepatutnya untuk jemawa terlebih dahulu, lini pertahanan Spurs juga dikenal solid. Lihat saja bagaimana pelatih Madrid, Zinedine Zidane, memuji penampilan apik pertahan Spurs yang membuat Madrid kesulitan untuk mencetak lebih dari satu gol. Bahkan Madrid baru bisa mencetak gol melalui titik putih yang sukses dikonversi Cristiano Ronaldo menjadi gol.

Seperti diketahui, Liverpool kerap kesulitan untuk menembus pertahanan rapat nan solid yang diterapkan lawan. Namun akan berbeda cerita bila Spurs justru meladeni Liverpool dengan pola permainan terbuka, yang sedikit banyaknya akan diharapkan Klopp untuk diterapkan Pochetino.

Tak hanya itu, Liverpool juga berpotensi menelan kekalahan, mengingat pertahanan mereka yang rapuh khususnya dalam mengantisipasi bola silang dari sayap. Di laga melawan Madrid, bek sayap Spurs, Serge Aurier, mendapat pujian karena pergerakannya yang atraktif dalam menyisir lebar lapangan Santiago Bernabeu. Gol yang diciptakan Spurs saat menahan Madrid juga berawal dari bola silang, yang salah diantisipasi Raphael Varane.

Komentar