Tidak Jelasnya Situasi Persib Bandung Membuat Pendukungnya Serbu Manajemen

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Tidak Jelasnya Situasi Persib Bandung Membuat Pendukungnya Serbu Manajemen

Kantor Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang menaungi Persib Bandung diserbu ratusan pendukungnya yang akrab disapa Bobotoh siang hari tadi, Selasa (17/10).

Mereka melancarkan empat tuntutan kepada Manajemen PT PBB terkait dengan kondisi Persib saat ini di Liga 1 Indonesia 2017. Tuntutan pertama adalah meminta pertanggung jawaban secara nyata dari manajemen terkait kondisi Persib yang saat ini terpuruk di papan tengah klasemen.

Saat ini Persib yang berpredikat juara bertahan justru berada di peringkat 11 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 37 poin. Angka itu tertinggal 22 poin dari Bhayangkara FC di peringkat pertama klasemen sementara. Tuntutan kedua yaitu meminta Manajemen PT PBB memperjelas situasi Pelatih Persib.

Dalam dua pertandingan terakhir, pertandingan Persib justru dipimpin oleh asisten pelatihnya, yaitu Yaya Sunarya ketika melawan Barito Putera dan Heri Setiawan ketika dikalahkan PSM Makassar. Padahal, Pelatih Persib sebenarnya adalah Emral Abus dan jabatannya masih dipertahankan PT PBB.

"Sebenarnya sosok pelatih di Persib tuh siapa? Kadang-kadang Yaya Sunarya, terkadang Heri Setiawan. Intinya kita meminta kejelasan seperti itulah. Kalau bisa, pelatih sudah diproyeksikan dari sekarang. Dari awal musim (depan) tuh pelatih memiliki keleluasaan untuk menentukan pemain dan strategi," tegas Tobias Ginanjar selaku perwakilan Bobotoh, ketika diwawancara di halaman gedung Saparua Bandung.

Sementara Koswara S. Taryono selaku Komisaris PT PBB, meluruskan bahwa manajemen sudah mempersiapkan pelatih yang akan dipakai untuk musim depan. Ia justru menegaskan bahwa saat ini pihak manajemen sedang fokus untuk menyelesaikan enam sisa pertandingan Liga 1.

"Saya kira itu kan wilayah pelatih. Tapi saya kira, semuanya mereka kan yang mendiskusikan kalau misalnya Emral Abus berhalangan. Seyogyanya strategi itu sudah dibahas secara internal oleh mereka. Soal strategi, sudah kami percayakan kepada pelatih," jawab Koswara ketika disinggung tentang Persib yang tidak dipimpin oleh Emral dalam dua pertandingan terakhir maupun sesi latihan.

Sementara pada poin ke tiga, Bobotoh meminta agar seluruh elemen Persib mulai dari manajemen, pelatih dan pemain, menyadari peran serta fungsi suporter sebagai salah satu stakeholder klub. Kemudian poin terakhir adalah supaya seluruh elemen Persib memiliki rasa malu dan menjaga nama baik klub tersebut.

Bobotoh pun akan memantau empat tuntutan mereka dalam tiga pertandingan Liga 1 ke depan. Berikutnya, Persib akan melawan Madura United, Persela Lamongan dan Mitra Kukar. Jika selama tiga laga itu masih belum ada perubahan, Bobotoh siap merencanakan aksi lagi atas rasa kegelisahan yang ada.

"Ya kita akan rencanakan aksi lagi. Dalam artian aksi ini kan kita menunggu reaksi respon positif manajemen, PT PBB, termasuk pemain juga. Artinya, kalau setelah aksi ini respon masih negatif dalam arti kata pengelolaan timnya, prestasi dan lain-lainnya, ya tentu tidak ada perubahan. Artinya suara kita tidak didengarkan. Tentu kalau tidak didengarkan, kegelisahan kita akan bertambah lagi," tutur Tobias.

Komentar