Coutinho dan Chamberlain Bisa Ambil Keuntungan dari Cederanya Sadio Mane

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Coutinho dan Chamberlain Bisa Ambil Keuntungan dari Cederanya Sadio Mane

Liverpool dipastikan kehilangan Sadio Mane yang mengalami cedera saat tampil membela Senegal dalam pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Tanjung Verde. Ada masalah pada kakinya ketika laga akan berakhir, yang kemudian membuatnya ditarik keluar pada menit 89. Liverpool pun memastikan Mane mengalami akan menepi untuk satu bulan lebih.

"Saat tampil membela Senegal di Kualifikasi Piala Dunia melawan Tanjung Verde, Mane diganti pada menit 89. Setelah dilakukan pemeriksaan, sekarang telah dikonfirmasi bahwa dia mengalami cedera selama pertandingan itu sehingga dia bisa absen hingga enam minggu," terang Liverpool.

Cederanya Mane jelas menjadi kerugian bagi Liverpool. Apalagi pada akhir pekan ini mereka akan menghadapi laga besar saat jumpa Manchester United di Anfield, Sabtu (14/10) mendatang. Sosok Mane sangat dibutuhkan untuk membuat agresivitas The Reds di sektor kiri penyerangan tetap terjaga saat menghadapi Setan Merah.

Mane sendiri baru saja bergabung saat mereka ditahan 0-0 Newcastle United di pekan ke-7 Liga Primer Inggris. Sebelumnya ia mendapat sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan akibat kartu merah yang didapatkannya karena melanggar keras penjaga gawang Manchester City, Ederson Moraes.

Namun apa daya, akibat pertandingan Internasional, Liverpool harus kembali kehilangan Mane untuk waktu yang cukup lama. Setidaknya selain pertandingan melawan MU, Mane juga dipastikan absen dalam dua pertandingan Liga Champions melawan Maribor, kemudian Tottenham Hotspur, West Ham, dan Huddersfield Town di Liga Primer Inggris.

Kemungkinannya, bila Mane bisa pulih tepat waktu maka ia bisa kembali bermain saat Liverpool menghadapi Sevilla di Liga Champions pada 21 November mendatang. Melihat kondisi tersebut Manajer Liverpool, Juergen Klopp, dituntut mampu meracik komposisi yang pas agar hasil positif tetap bisa diraih meski tanpa kehadiran Mane.

Sejauh ini penampilan Liverpool sedang dalam sorotan, bisa dibilang mereka dianggap sebagai kesebelasan spesialis imbang. Terlihat dari catatan enam laga terakhir yang dilakoni di semua ajang, Liverpool harus puas mengakhiri pertandingan dengan empat hasil imbang, satu menang, dan satu kalah. Hasil tersebut membuat mereka terlempar dari posisi lima besar di klasemen sementara Liga Primer Inggris, tepatnya saat ini Liverpool duduk di posisi tujuh dengan 12 poin, tertinggal dua poin dari Spurs yang menempati posisi tiga.

Coutinho Lebih Potensial

Liverpool tentu ingin segera kembali meraih kemenangan agar bisa terus bersaing di papan atas dan melaju sejauh-jauhnya di Liga Champions. Pertanyaannya apakah mereka mampu memperbaiki penampilan tanpa adanya mantan pemain Southampton itu dalam skuat mereka?

Stok pemain tengah dan depan Liverpool sebenarnya cukup melimpah. Banyak opsi skema yang bisa dilakukan Klopp tanpa kehadiran Mane, apalagi ini bukan kali pertama Liverpool kehilangan Mane pada musim ini. Klopp bisa menggeser Roberto Firmino yang biasa diplot sebagai penyerang utama untuk bermain lebih melebar ke sektor kiri. Sementara pos penyerangan tengah bisa ditempati Daniel Sturridge.

Tapi melihat penampilan Sturridge di laga melawan Newcastle agak sedikit mengecewakan, pilihan paling realistis bagi Klopp untuk menambal lubang yang ditinggalkan Mane adalah dengan mengembalikan Philippe Coutinho ke sektor sayap kiri. Sehingga nantinya Liverpool akan mengandalkan Coutinho-Firmino-Salah di lini depan.

Performa Coutinho musim ini juga terbilang stabil. Meski harus absen di pekan-pekan awal kompetisi musim 2017/2018 karena cedera punggung, saat ini pemain berusia 25 tahun itu sudah kembali pada permainan terbaiknya. Coutinho sudah memainkan enam pertandingan di semua ajang dengan raihan tiga gol dan satu asis.

Pada musim lalu pun Coutinho mampu tampil impresif saat bermain di pos kiri penyerangan Liverpool. Tercatat ada 14 gol dan sembilan asis yang dibukukannya dalam 36 penampilan di semua ajang pada musim lalu. Catatan statistik Coutinho pada musim lalu juga cukup gemilang, ia memiliki pergerakan yang sangat baik, dengan rataan dribel sukses mencapai 2,29 per laga kalah tipis dengan Mane (2,48).

Namun Coutinho unggul soal penciptaan peluang dari Mane. Musim lalu, per laga umpan kuncinya juga mencapai 1.87, sementara Mane hanya 1,41. Kemudian dalam urusan menciptakan peluang, pemain berusia 25 tahun itu pun sukses membukukan 2,10 per laga, lebih tinggi dari Mane yang hanya 1,59.

Melihat catatan tersebut, jauh lebih potensial bagi Klopp tentunya untuk memasang kembali Coutinho ke sektor kiri penyerangan. Fleksibilitas yang dimiliki Coutinho dengan bisa bermain di sektor tengah dan sayap pun akan jauh lebih menguntungkan bagi Klopp untuk mengotak-atik skema di tengah permainan.

Membuka Kesempatan Bagi Chamberlain

Pada musim ini, Coutinho sendiri lebih sering ditempatkan sebagai gelandang tengah ketimbang penyerang sayap kiri seperti musim lalu. Hal ini dikarenakan Sadio Mane dan Mohamed Salah cukup tak tergantikan di sektor sayap. Maka dari itu jika Coutinho kembali ke sayap, harus ada pemain tengah yang bisa menggantikan perannya.

Saat ini Adam Lallana masih belum pulih dari cedera paha. Melihat kecenderungan yang ada saat Coutinho bermain di sayap kiri, maka trio gelandang akan diisi oleh Emre Can, Georginio Wijnaldum, dan Jordan Henderson.

Skema tersebut memang sudah biasa diterapkan Klopp, terlebih saat Coutinho masih dalam masa pemulihan cedera punggung. Namun tidak menutup kemungkinan juga bagi mantan pemain Borussia Dortmund itu melakukan variasi dengan menempatkan salah satu di antara James Milner, Marko Grujic, atau bahkan Alex Oxlaide-Chamberlain. Dari tiga sosok tersebut, agaknya yang lebih memungkinkan adalah Chamberlain yang sejauh ini penampilannya juga sedang disoroti.

Baca Juga: Chamberlain Disiapkan untuk Jangka Panjang Liverpool

Chamberlain resmi menjadi bagian Liverpool di tenggat akhir jendela transfer musim panas ini. Pemain yang akrab disapa Chambo itu diboyong dari Arsenal dengan harga 35 juta paun, uang yang cukup banyak dikeluarkan The Reds untuk meminang pemain berusia 24 tahun itu. Namun sampai dengan saat ini, 35 juta paun yang telah dikeluarkan Liverpool tak lebih hanya sekadar untuk menghias bench pemain mereka.

Minim sekali kesempatan bermain yang dimiliki Chambo. Baru lima penampilan yang dilakoni dengan keseluruhan tampil sebagai pemain pengganti. Kritik dan sorotan negatif pun mulai mengarah pada Chambo juga Liverpool, karena sejauh ini pun ia belum memberikan kontribusi positif bagi The Reds.

Mungkin inilah waktunya bagi Klopp untuk memberikan kesempatan lebih kepada Chambo aga ia bisa membuktikan kapasitasnya, membuktikan bahwa ia layak menjadi bagian dari Liverpool. Kalau memang Chambo bisa mengambil kesempatan itu, maka Klopp setidaknya bisa bernapas lega karena keputusannya merekrut mantan pemain Southampton itu ketimbang bek baru tidak sia-sia, apalagi di laga sebesar North-West Derby menghadapi Manchester United yang punya sejarah rivalitas yang kental.

Komentar