Pembatas Tribun Roboh, Petinggi Aims SC dan OSC Lille Malah Saling Tuding

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pembatas Tribun Roboh, Petinggi Aims SC dan OSC Lille Malah Saling Tuding

Ketika perayaan gol, memang selalu ada sedikit ketakutan di tribun stadion sepakbola, baik itu merasakan di sana maupun melihatnya dari layar kaca. Kerap ada perayaan yang sampai maju ke pagar tribun karena menyambut gol yang dicetak kesebelasannya.

Di situlah ada ketakutan jika sampai ada suporter yang jatuh dari tribun jika pagar pembatasnya pendek dengan jarak tribun yang tinggi. Atau pembatas tribun yang bisa rubuh atau semacamnya. Hal ini terjadi ketika pertandingan antara tuan rumah Amien SC kala menjamu OSC Lille di Stadion de la Licorne, Minggu (1/10). Pertandingan itu merupakan derby lokal karena jarak sekitar 60 mil memisahkan kedua kesebelasan tersebut di region Hauts-de-France.

Pada laga itu juga terjadi robohnya pembatas antara tribun penonton dengan lapangan yang ditempati pendukung Lille di sisi kanan belakang gawang. Pembatas itu rubuh setelah Fode Ballo, gelandang Lille, mencetak gol pada menit 15`. Sontak para pendukung Lille merayakannya dengan sorak sorai yang begitu liar karena bahagia kesebelasannya mencetak gol.

Ballo pun berlari menuju arah pendukung Lille untuk merayakan golnya. Kemudian, sebagian besar pendukung Lille pun menyemut ke bagian bawah dekat pembatas tribun yang kemudian ambruk. Beberapa penonton yang paling atas masih terlihat tertawa-tawa karena ambruknya pembatas tersebut.

Tapi tidak bagi korban-korban yang tertimpanya sampai harus terjatuh sekitar 2 meter. Pihak keamanan langsung memberikan pertolongan pertama yang kemudian dibantu suporter Lille lainnya. Beberapa sampai harus ditandu keluar stadion dengan menggunakan tandu. Hasilnya, kejadian itu membuat sebanyak 20 orang terluka, tiga di antaranya mengalami cedera serius. Kebanyakan mengalami luka di tulang rusuk dan kakinya.

Walau tiga orang mengalami luka serius, nyawanya masih bisa diselamatkan dan dirawat di Center Hospitalier d`Amiens. "Insiden tersebut dilaporkan 20 orang terluka, tiga dirawat ke rumah sakit," tulis pernyataan resmi Lille seperti dikutip dari The Telegraph. "Hidup mereka tidak dalam bahaya," cetus Kepala keamanan Philippe De Mester, seperti dikutip dari The Guardian.

Pernyataan simpatik pun dilontarkan oleh masing-masing kesebelasan yang bertanding pada laga itu, "Kami memberikan semua dukungan untuk mereka," tulis pernyataan resmi Lille. "Seluruh hati kami bersama dengan yang terluka. Kami berharap ini tidak terlalu serius," hal yang sama dinyatakan Amiens, seperti yang dikutip dari Mirror.

Setelah pertandingan ditunda, Wasit Thomas Leonard pun memutuskan untuk menghentikan pertandingan dan kedua kesebelasan masuk ke dalam ruang ganti masing-masing. Hal itu memastikan laga berakhir setelah rapat singkat antara wasit, kedua kesebelasan, pihak keamanan dan panitia pelaksana pertandingan. Para pendukung lainnya yang hadir pun memilih meninggalkan stadion setelah dipastikan pertandingan tidak akan dilanjutkan.

Setelah penundaan yang cukup lama. Sementara belum ada kabar resmi kapan pertandingan akan dilanjutkan. Saat ini, Lille berada di peringkat 18 klasemen sementara Ligue 1 2017/2018 dengan raihan lima poin. Sementara Amiens di posisi 16 dengan koleksi enam poin. Untuk sementara ini, kedua belah pihak akan lebih memilih untuk menjenguk para korban terlebih dahulu.

Pihak Amiens merilis sebuah pernyataan yang mengabarkan bahwa presidennya, Bernard Joanni dan beberapa politisi wilayah klub tersebut akan mengunjungi para pendukung Lille yang sedang dirawat. "Klub Amiens dan seluruh direktur mereka mengungkapkan solidaritas mereka dengan pendukung Lille dan keluarga mereka yang terluka. Dengan jaminan bahwa kesehatan mereka lebih penting dari apapun," tulis pernyataannya.

Kejadian itu juga mengundang simpatik dari pemain sepakbola lain, salah satunya Toifilou Moulida yang merupakan mantan penyerang Tours FC. "Sedih. Keberanian dari para pendukung Lille yang cedera dengan harapan tidak ada yang dramatis bagi salah satu dari mereka," tuturnya.

Bahkan Eden Hazard, pemain sayap Chelsea, yang dibesarkan namanya oleh Lille pun mengungkapkan rasa simpatinya melalui akun Twitter miliknya. Ia jugalah pemain yang bergabung dengan Lille sejak mengikuti akademinya pada 2005 silam. Hazard juga merupakan salah satu pemain yang membawa Lille menjuarai Ligue 1 2010/2011.

Presiden klub Lille, Gerard Lopez, pun bakal menengok para pendukung yang dirawat di rumah sakit. Tapi justru terjadi cekcok antara orang kepercayaannya dengan Joannis perihal insiden tersebut. Pihak Lille menyarankan agar stadion de la Licorne menjalani renovasi dan diperbaharui. Stadion itu sendiri berkapasitas 12097 penonton dan rampung pada 24 Juli 1999 silam.

"Kami sangat berpikir kuat dan terutama kepada pendukung kami. Lille berhak memeriksa kondisi keamanan yang ditawarkan Amiens dan stadionnya kepada pendukung kami," ujar Marc Ingla selaku CEO Lille. "Lille berharap merekalah yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini agar bisa diidentifikasi dengan cepat untuk para korban dan pendukung lainnya. Dan semoga hal ini tidak akan pernah terjadi lagi," sambungnya seperti dikutip dari ESPN FC.

Kemudian Joannis justru menyalahkan pihak Lille karena menduga bahwa para pendukungnya sengaja menaruh beban dan tekanan berlebih kepada pagar pembatas sehingga roboh ketika melakukan perayaan gol. "Sepakbola seharusnya menjadi perayaan dan polisi sudah memperingatkan kami bahwa hanya 200 ultras Lille (yang boleh) berdiri di tribun (tamu). Dan mereka menempatkan diri mereka dalam situasi yang begitu kacau," katanya.

"Lebih dari 500 orang menuju penghalang yang seharusnya dalam keadaan sempurna. Bayangkan, 500 orang mencoba masuk ke lapangan. Pejabat Ligue 1 seharusnya sangat memikirkan pendukung yang bertandang," timpal Joannis lebih lanjut.

Respon Joanni itu pun membuat Ingla kesal, "Komentar presiden Amiens nampak tidak bertanggung jawab dan tercela dalam konteks yang dramatis ini. Pendukung kami tidak tercela dan sepakbola profesional menuntut organisasi terbaik. Kami berharap Liga Prancis mengidentifikasi mereka yang seharusnya bertanggung jawab," kata Ingla.


Sumber lain: The Sun

Komentar