Bisingnya Suporter Besiktas Membuat Timo Werner Menderita

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bisingnya Suporter Besiktas Membuat Timo Werner Menderita

Penyerang RB Leipzig, Timo Werner tampak gusar saat tampil membela timnya di ajang Liga Champions melawan Besiktas di Vodavone Park, Rabu (27/9) dini hari WIB. Pemain asal Jerman itu terlihat tidak nyaman dengan suasana pertandingan tersebut, suara bising yang bergema dari mulut puluhan ribu pendukung tuan rumah bergema di seluruh sudut tribun stadion adalah penyebab dari ketidaknyamanan Werner malam hari itu.

Sebenarnya ia sempat menggunakan peredam suara di telingannya, namun hal tersebut tak banyak membantu. Hingga pada menit 30 ia meminta diganti karena suara nyanyian suporter tuan rumah yang begitu berisik terdengar di telinga pemain berusia 21 tahun itu. Pelatih Leipzig, Ralph Hasenhuttl langsung merespon dengan memasukkan Klostermann untuk menggantikan Werner. Terlihat saat keluar lapangan, Werner terus menutupi telinga dengan lengannya.

Seusai pertandingan, Werner mengungkapkan bahwa apa yang dialaminya di Vodavone Park merupakan pengalaman pertamanya merasakan atmosfer penonton yang sangat ‘luar biasa itu’. Werner mengakui bahwa dengan suara bising tersebut membuatnya tidak bisa menikmati jalannya pertandingan.

"Saya belum pernah melihat atmosfer penonton seperti itu dalam hidup saya. Mereka membuat saya tidak bisa fokus ke pertandingan. Sebelumnya, memang saya sempat meminta ear plug (penutup telinga) untuk meredam kebisingan. Namun hal itu tidak membantu, saya masih merasa tidak nyaman dengan kondisi seperti itu,"

Hasenhuttl mengatakan bahwa bukan hanya Werner yang terganggu dengan suara bising dari para suporter, namun seluruh pemain, termasuk dirinya pun merasakan hal yang sama dengan Werner. Pelatih berkebangsaan Austria itu mengungkapkan, akibat suara bising dari nyanyian para suporter Besiktas, membuat tim asuhannya tidak berkonsentrasi dengan baik, teutama di menit-menit awal pertandingan.

"Tidak mungkin mempersiapkan tim Anda untuk mendapatkan suasana seperti ini. Terdengar suara yang memekakkan telinga (dan) pada awal permainan kami sedikit terpengaruh," kata Hasenhuttl, seperti dilansir dari The Tellegraph.

Dalam pertandingan tersebut, Lepzig takluk 0-2 dari Besiktas. Apa yang dikatakan Hasenhuttl mungkin ada benarnya, bahwa para pemain Leipzig tidak bisa berkonsentrasi dengan baik di awal pertandingan. Buktinya baru 11 menit laga berjalan, gawang mereka langsung bobol melalui aksi Ryan Babel. Besiktas kemudian menambah keunggulan pada menit 43 melalui Talisca yang berhasil mengonversi umpan Ricardo Quaresma menjadi gol.

"Kami sama sekali tidak baik dalam 20 menit pertama, tapi ini adalah pelajaran bagi kita semua, saya melihat siapa yang dapat saya andalkan pada saat seperti ini. Ini adalah pelajaran bagi kita untuk belajar dan kita terus belajar,” tukas Hasenhuttl.

Sementara itu pelatih Besiktas, Senol Guenes, mewajari dengan kondisi yang dalami Werner. Ia mengungkapkan bahwa bisingnya suara suporter di Vodavone Park bisa membuat siapa saja akan merasa tidak nyaman kalau belum terbiasa. Ia mengatakan, saat kali pertama tiba di Besiktas, perasaan tidak nyaman pun dirasakannya saat mendengar suara bising dari suporter mereka.

"Saya lihat Timo Werner sangat terganggu dengan suara bising di stadion ini. Tapi, itu bukan hal yang aneh karena terkadang saya juga merasakan hal serupa karena panas dan berisiknya suasana di sini. Pengalaman serupa dengan Timo pernah saya rasakan di pertandingan pertama saya bersama Besiktas," tegasnya.

***

Suara bising memang menjadi senjata andalan para pendukung Besiktas untuk mengintimidasi calon lawan tim kebanggaannya itu. Selain suara di dalam stadion yang berpotensi memecah konsentrasi lawan, para suporter juga kerap meneror hotel tim lawan dengan suara klakson kendaraan mereka. Hal tersebut tentunya berpotensi untuk mengganggu kenyamanan mereka saat sedang beristirahat.

Komentar