Anime di Sepatu Bakary Sako dan Optimisme Melawan Manchester City

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Anime di Sepatu Bakary Sako dan Optimisme Melawan Manchester City

Bakary Sako hampir meninggalkan Crystal Palace menuju Birmingham City pada bursa transfer Januari lalu. Hal itu karena Sako jarang dimainkan Palace. Ia cuma diturunkan tiga kali sebagai pemain pengganti selama setengah musim Liga Primer Inggris 2016/2017.

Bahkan tiga kali penampilan sayap kiri asal Mali itu berasal dari bangku cadangan. Ia tidak pernah diturunkan sekalipun sejak menit awal di skuat utama. Tapi Sako tidak jadi pindah ke Birmingham dan tetap bertahan di Palace. Ia juga tetap dipertahankan Palace untuk mengarungi Liga Primer Inggris 2017/2018.

Sako pun dibawa ke skuat pra-musim dan mencetak satu gol ketika mengalahkan West Bromwich Albion di Stadion Hong Kong pada 22 Juli lalu. Tapi pemain 29 tahun itu justru mendapatkan cedera Metatarsal sehingga harus absen pada awal musim ini. Ia baru bisa diturunkan ketika menjamu Southampton di Stadion Selhurst Park pada pekan lalu, Sabtu (16/9).

Saat itu Sako diturunkan sebagai pemain pengganti Ruben Loftus-Cheek pada posisi gelandang serang. Tapi mantan pemain Wolverhampton Wanderers tersebut cuma memiliki waktu 12 menit di lapangan saat itu. Barulah pada pertandingan berikutnya Sako dimainkan sejak menit pertama ketika melawan Huddersfield Town FC pada ajang Piala Liga 2017/2018 di Stadion Selhurst Park, Rabu (20/9).

Saat itu Sako dimainkan sebagai penyerang tunggal dalam formasi 4-2-3-1. Ketika laga baru berjalan 13 menit, ia berhasil mencetak gol setelah menerima umpan dari Andros Towsend. Golnya itu menjadi satu-satunya yang terjadi pada kemenangan Palace atas Huddersfield. Sako juga menjadi pemain pertama Palace yang mencetak gol melawan kesebelasan dari Liga Primer Inggris pada musim ini.

Selanjutnya, lawan Sako berikutnya akan lebih berat lagi karena harus bertandang ke Manchester City pada ajang Liga Primer Inggris musim ini di Stadion Etihad, Sabtu (23/9). Apalagi lawannya itu memetik kemenangan besar pada pertandingan Liga Primer Inggris 2017/2018 sebelumnya di kandang Watford dengan skor 6-0.

"Selalu menjadi ujian besar melawan City. Mereka adalah salah satu tim terbaik di liga ini, tapi kami akan pergi ke sana dan melakukan yang terbaik. Kami bisa mengalahkan beberapa tim besar saat musim lalu, jadi mengapa tidak memulainya pada musim ini ketika melawan City?," katanya seperti dikutip dari Croydon Advertiser.

Di sisi lain, gol semata wayang Sako semakin istimewa karena dicetak ketika memakai sepatu bergambar Bezita, salah satu tokoh Dragon Ball Z, kartun Jepang atau yang biasa disebut anime. Tidak cuma karakter Bezita, Sako juga memiliki sepatu bergambar Son-Goku yang sama-sama tokoh dari Dragon Ball Z.

Selain dari Dragon Ball Z, ia juga punya sepatu bergambar tokoh anime lainnya, yaitu Luffy dan Sanji (One Piece), Ken dan Ryu (Street Fighter), bahkan Naruto dan Sasuke (Naruto Shippuden). Sebetulnya alas kaki bergambar tokoh anime milik Sako itu adalah sepatu Nike Mercurial Superfly V. Tapi sepatunya digambar tokoh-tokoh anime oleh Pierre Navarro yang tergabung dengan Orravan Design di Paris, Prancis.

Your favorite ?? 1 / 2 / 3 / 4 ?? ??"?

A post shared by Bakary Sako (@baky_sako) on

Hebatnya, gambar yang dilukiskan ke sepatu sepakbola itu dilakukan melalui tangannya sendiri. Karya sepatu bergambar karya Pierre itu bukan pertama kalinya dipakai Sako. Dulu ia memakai sepatu sepakbola bergambar logo kesebelasannya ketika masih memperkuat Wolverhampton pada 2014 lalu.

Orravan Design juga melukiskan karakter Captain Tsubasa di sepatu sepakbola milik Lukas Podolski yang memperkuat Vissel Kobe di J-League Jepang. Tidak hanya sepatu, kumpulan para seniman lukis itu juga menggambarkan karyanya di barang-barang lain, mulai dari topi sampai telepon genggam. Tapi yang jelas pembuatan karya mereka tidak bisa dadakan alias harus dipesan terlebih dahulu jauh-jauh waktu.

Sumber: Daily Mail, Soccer Bible, Telegraph, The Guardian

Komentar