Bagi Bali United Pertahanan Terbaik Adalah Menyerang

Analisis

by redaksi

Bagi Bali United Pertahanan Terbaik Adalah Menyerang

Bali United berhasil meraih hasil positif dalam ajang Liga 1 2017. Menjamu Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jum`at (15/09/2017) malam. Tim berjuluk "Serdadu Tridatu" tersebut berhasil menang dengan skor 2-1 atas Macan Kemayoran.

Dua gol Bali United dicetak di babak pertama melalui sontekan Sylvano Comvalius pada menit ke-11 dan sundulan dari Irfan Bachdim pada menit ke-18, sedangkan satu gol balasan Persija dicetak oleh Bambang Pamungkas pada menit ke-62, sekaligus menjadi gol perdana Bambang di Liga 1 2017.

Kedua kesebelasan tidak dapat menampilkan komposisi pemain terbaiknya dalam laga ini. Bali United kehilangan playmaker andalannya, Marcos Abel Flores akibat cedera. Hal serupa juga dialami oleh Persija yang tidak bisa menurunkan penyerang anyar mereka Reinaldo Elias akibat cedera patah pergelangan kaki yang di deritanya.

Meski begitu Bali United tetap menerapkan formasi dasar 4-2-3-1, Widodo C Putro tetap mampu menerapkan pola tersebut dengan menempatkan Stefano Lilipaly untuk melengkapi trio gelandang serang bersama Irfan Bachdim dan Nick Van Der Velden. Persija yang kehilangan Reinaldo sedikit mengubah pola dengan menggunakan formasi dasar 4-4-2. Stefano Teco menduetkan Bambang Pamungkas dan Bruno Lopes di depan, ditopang oleh Rohit Chand dan Ramdani Lestaluhu di lini tengah.

Walau tidak tampil dengan para pemain terbaiknya, Bali tetap mampu mengalahkan Persija, tim dengan pertahanan terkuat dalam ajang Liga 1 2017 ini. Bagi mereka, menyerang adalah pertahanan terbaik.

Pressing Agresif Bali, Sulitkan Persija Untuk Kembangkan Permainan

Pada pertandingan tersebut, Bali United menerapkan skema pressing ketat. Ketika bertahan, para pemain Bali membatasi para pemain di lini serang Persija dengan pressing ketat ini. Rohit Chand yang dipasang sebagai gelandang serang untuk menopang Bambang Pamungkas di lini depan terisolasi oleh pressing ketat yang dilakukan oleh gelandang bertahan Bali United, Muhammad Taufiq.

Selain M. Taufiq yang berhasil meredam agresivitas Rohit Chand, pressing agresif pun dilakukan oleh para pemain di lini serang Bali United sejak di daerah pertahanan Persija. Hal ini membuat permainan Persija tidak berkembang, sekaligus membuat Bali lebih menguasai pertandingan di babak pertama.

Selain pressing agresif, transisi permainan, baik itu dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya dilakukan oleh para pemain Bali dengan baik. Ketika diserang, trio gelandang serang Bali yaitu Irfan Bachdim, Nick van der Velden, dan Stefano Lilipaly dengan cepat turun untuk membantu pertahanan.

Dengan trio lini serang Bali yang cepat turun itu, membuat daerah sepertiga akhir lapangan Bali United dipenuhi oleh para pemain tim berjuluk "Serdadu Tridatu" tersebut. Hal itu membuat para pemain Persija sulit untuk mendekati kotak penalti Bali United. Praktis Persija hanya mengandalkan tendangan dari luar kotak penalti. Selama babak pertama Persija hanya mampu menciptakan empat kali percobaan tembakan namun tidak ada satupun yang mengarah ke gawang.

Sisi Kiri Persija Yang Berhasil Dieksploitasi Oleh Bali United

Sisi kiri pertahanan Persija yang dijaga oleh Rezaldi Hehanusa tampaknya menjadi lubang di lini pertahanan Persija. Dua gol yang diciptakan Bali dalam pertandingan tersebut semuanya berasal dari sisi kiri yang di jaga olehnya. Hal ini karena sering terlambatnya Rohit Chand untuk turun membantu pertahanan.

Keterlambatan Rohit untuk turun membatu pertahanan membuat Maman Abdurrahman kerap bergerak ke samping untuk memberikan cover kepada Rezaldi, sehingga ada ruang yang tercipta di dalam kotak penalti Persija yang hanya menyisakan Wilian Pacheco seorang diri.

Ini terlihat dari gol kedua yang dilesakkan oleh Bali United. Dimulai dari pergerakan Comvalius yang bergerak melebar ke sisi kiri, pergerakan Comvalius ini menciptakan ruang bagi Irfan Bachdim di dalam kotak penalti Persija yang hanya ada dua pemain saja yaitu Wilian Pacheco dan Ismed Sofyan.

Lemahnya sisi kiri Persija juga merupakan dampak dari pergerakan para gelandang serang Bali yang begitu cair. Para gelandang serang Bali United secara bergantian mengisi area tengah lapangan dan cukup seringnya Fadil Sausu untuk naik membuat jumlah pemain Bali United ketika menyerang cukup banyak.

Hal ini membuat kedua gelandang bertahan Persija, yaitu Sandi Dharma Sute dan Sutanto Tan terfokus untuk menjaga di tengah tanpa bisa untuk mengcover Rezaldi di sisi kiri. Alhasil area Rezaldi tersebut menjadi area yang banyak diserang oleh para pemain Bali United.

***

Dengan kemenangan ini, Bali United memantapkan posisi mereka di papan atas klasemen Liga 1 2017, sekaligus menjaga asa untuk menjadi juara. Di sisi lain, kekalahan ini tidak terlalu memengaruhi posisi Persija di posisi 10 besar klasemen sementara Liga 1 2017. Namun dari pertandingan ini, tampak jelas bahwa bagi Bali United, menyerang adalah pertahanan terbaik.

foto: baliutd.com

(wil/sf)

Komentar