Respons Borneo FC Usai Dijatuhi Hukuman oleh Komdis PSSI

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Respons Borneo FC Usai Dijatuhi Hukuman oleh Komdis PSSI

Pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia 2017 yang mempertemukan Borneo FC melawan Persib Bandung dipastikan mengalami penundaan. Kepastian tersebut menyusul keputusan Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memberikan sanksi partai usiran kepada Pesut Etam dalam empat pertandingan kandang, menyusul insiden yang mengindikasikan adanya intimidasi terhadap wasit yang dilakukan pihak Borneo seusai pertandingan melawan Bali United di Stadion Segiri, Samarinda, beberapa waktu lalu.

Dalam surat keputusan Komdis PSSI bernomor 088/L1/KD-PSSI/IX/2017, disebutkan petinggi klub Borneo FC terlibat insiden dengan wasit dan LO wasit dalam laga Kontra Bali United, Senin (11/9/2017) di Stadion Segiri, Samarinda. Laga itu dipimpin oleh wasit asal Kyrgistan, Rysbek Shekerbekov.

Buntut dari kejadian tersebut, Borneo FC mendapatkan hukuman empat pertandingan usiran. Artinya, empat laga kandang Borneo FC melawan Persib Bandung, Persiba Balikpapan, PSM Makassar dan Persela Lamongan harus digelar di stadion yang berjarak 100 km di luar Kota Samarinda.

Borneo FC kecewa akan putusan ini sebab pemberitahuan atas sanksi tersebut dilakukan secara mendadak. Pemberitahuan soal keputusan tersebut baru disampaikan pada Kamis (14/9) dini hari WIB. Dalam keterangan yang diunggah melalui halaman resmi klub, Borneo mengungkapkan bahwa keputusan tersebut dianggap sepihak dan tergesa-gesa, yang akhirnya membuat berbagai persiapan menghadapi Persib menjadi percuma.

Dalam persiapan menjamu Maung Bandung di Samarinda, Panpel Borneo FC telah menyiapkan kendaraan penjemput untuk tim tamu di Bandara Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, 14 September 2017. Selain itu, pendistribusian tiket pertandingan telah dilakukan dan terjual kepada khalayak ramai, termasuk mengakomodir kuota suporter tim tamu, Bobotoh, untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

“Per tanggal 14 September 2017 secara resmi melayangkan surat tanggapan kepada operator kompetisi. Selain itu, Borneo FC pada hari yang sama telah bersurat kepada Komisi Banding (Komding) PSSI terkait putusan Komisi Disiplin (Pasal 118 Kode Disiplin),” terang Borneo FC dalam pernyataan resmi seperti disadur dari halaman resmi mereka.

“Borneo FC mengajak semua pihak untuk mengedepankan azas praduga tak bersalah, mengingat putusan Komdis ini diberikan tanpa terlebih dahulu memanggil atau mendengarkan pembelaan/klarifikasi,” sambung mereka.

Mengenai tiket pertandingan yang sudah terlanjur di distribusikan kepada para suporter yang berencana untuk menyaksikan pertandingan tersebut, manajemen Borneo FC akan menjamin proses refund tiket laga antara Borneo FC melawan Persib Bandung dalam waktu dekat ini. Sementara soal stadion yang akan mereka gunakan dalam empat partai usiran tersebut, Borneo FC mengakui bahwa pihaknya belum memutuskan stadion alternatif pengganti Stadion Segiri dalam menggelar pertandingan kandang usirannya itu.

“Borneo FC belum memutuskan venue/stadion alternatif perihal pertandingan kandang berikutnya. Karena masih menunggu keputusan Komisi Banding (Komding) PSSI. Secara garis besarnya, Borneo FC tidak akan menggelar pertandingan di luar Kalimantan Timur,” tegas mereka.

Persib Alami Kerugian Lebih dari 100 Juta

Akibat dari penundaan pertandingan tersebut, kerugian bukan hanya dirasakan oleh kubu Borneo FC saja, namun kubu Persib Bandung pun harus menanggung kerugian materi yang cukup besar. Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengungkapkan bahwa pemberitahuan kepada manajemen Persib terkait penundaan tersebut baru disampaikan pada Kamis dini hari.

Umuh mengungkapkan bahwa akomodasi tim seperti tiket perjalanan Bandung-Samarinda dan Hotel sudah dipesan. Umuh mengaku bahwa pihaknya juga sengat menyayangkan kejadian tersebut, sebab tim Persib sendiri sudah berkumpul dan bersiap akan bertolak ke Samarinda pada Kamis pagi harinya.

“Sebetulnya sayang ya pemberitahuannya mendadak sekali, semua pemain sudah pada kumpul dan mau berangkat, baru ada pemberitahuan. Kalau ke manajemen jam 12 malam. Tiket udah ada, hotel sudah disiapkan. Nanti saya tanyakan kepada PT LIB soal penggantian kerugian itu. Kerugian di bawah 100 juta dengan semua, kalau semua sampai pulang saya taksir 140 juta,” terang Umuh.

Lebih lanjut Umuh mengakui bahwa pihaknya belum mengetahui kapan pertandingan melawan Borneo FC bakal diselenggarakan. Namun satu hal ia mengungkapkan bahwa seharusnya dalam masalah ini bukan klub yang diberikan sanksi oleh PSSI, namun akan jauh lebih baik bila yang disanksi itu merujuk pada perorangan.

“Belum ada kepastian kapan pertandingan akan digelar. Tapi dalam pandangan saya, seharusnya kalau ada kejadian seperti ini bukan klub yang di hukum mungkin akan lebih tepat bila perorangan saja,” tegasnya.

Umuh juga berpendapat bahwa ia tidak serta-merta menyalahkan Presiden klub Pesut Etam, Nabil Hussein, atas tindakannya setelah pertandingan Borneo melawan Bali United. Dikatakan bahwa ia mengerti dengan sikap Nabil yang melakukan protes keras terhadap wasit dalam pertandingan melawan Bali United.

“Dalam hal ini, bukan maksud saya untuk menyalahkan Nabil, mungkin karena dia itu capek dan kesal kepada wasit, makanya terjadi insiden seperti itu. Semua orang bisa mengalami hal yang sama, bukan Nabil saja, saya juga kalau wasit berlebihan bisa melakukan hal tersebut. Kita juga masih ingat di Madura dianulir dua gol kita dapat penalti padahal mereka salah,” tukasnya.

Komentar