Sepakbola Modern yang Berhasil Diterapkan Semen Padang Lawan Persib

Berita

by redaksi

Sepakbola Modern yang Berhasil Diterapkan Semen Padang Lawan Persib

Persib meraih hasil negatif dalam lanjutan ajang Liga 1 2017. Menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, tim berjuluk "Maung Bandung" tersebut ditahan imbang oleh "Kabau Sirah" dengan skor 2-2.

Hasil ini memutus tren positif Persib yang dalam dua pertandingan terakhir selalu meraih kemenangan di kandang. Di sisi lain, hasil imbang ini menjadi modal yang baik untuk Semen Padang yang sedang berusaha memperbaiki posisi di klasemen sementara Liga 1 2017.

Pelatih Semen Padang, Nil Maizar, menyebutkan bahwa ia bangga dengan permainan anak asuhnya yang mampu menampilkan permainan spartan melawan Persib. Ia malah merasa bahwa timnya sebenarnya bisa mengalahkan Persib.

"Saya bangga dengan pemain saya. Para pemain terbukti bisa bermain baik di Liga 1 ini. Semoga permainan baik ini tetap terjaga. Untuk anak-anak, jangan lengah. Dalam pertandingan ini, saya merasa peluang menang cukup besar. Kami hanya kebobolan di 4 menit terakhir," ujar Nil.

Nil juga menyebut bahwa para pemainnya sudah bisa bermain dengan baik dan menerapkan sepakbola modern yang ia inginkan. Meski pertandingan berjalan ketat, sepakbola modern yang ia inginkan berhasil diterapkan oleh para pemainnya di lapangan karena ada sesuatu yang mereka pertaruhkan.

"Saya gak mau salahkan pemain. Soalnya tadi pertandingan cukup ketat. Kalo hasil saya sebenarnya ingin menang karena awalnya kita diremehkan. Ada harga diri yang gak bisa diremehkan. Kemarau selama setahun lalu bisa dihapuskan. Top modern football itu, permainannya gak dari tengah tapi dari dua sisi kanan dan kiri. Kita lihat Persib sangat percaya diri setelah lawan Sriwijaya. Maka kita lawan dengan percaya diri juga makanya kita berhasil counter mereka," tambahnya.

Pelatih Persib, Emral Abus, pun mengakui bahwa sepakbola yang dimainkan oleh Semen Padang memang adalah sepakbola modern. Ia sendiri memang pernah berdiskusi dengan mantan anak didiknya tersebut soal sepakbola modern tersebut.

"Target gak tercapai. Apa yang dikuatirkan tentang kecepatan Riko dan kepintaran Irsyad Maulana terjawab. Nil Maizar pernah berdiskusi dengan saya tentang sepakbola modern yang mengandalkan kecepatan. Satu lagi pemain yang berbahaya itu Mofu.
Hari ini Riiko, Irsyad, dan Mofu bisa bikin dua gol. Kami minta maaf karena kami tidak sesuai target. Ke depannya kita akan perbaiki agar bisa lebih baik lagi," ujar Emral.

Soal kelemahan Tony di bek kiri, Emral mengungkapkan bahwa itu adalah kecerdasan dari Irsyad Maulana. Ia juga menyebut bahwa umpan silang itu harus bisa diantisipasi, terutama oleh Tony Sucipto, sehingga dua gol itu tidak terjadi.

"Harusnya umpan silang itu bisa diantisipasi. Apalagi sasarannya Riko itu gak boleh terjadi. Tapi kepintaran Irsyad yang bikin bola berubah arah. Sehingga bagi Tony dan lain-lain jauh untuk bisa ngejar," pungkasnya.

(sf)

Komentar