Kecerdasan Strategi Semen Padang Tahan Persib di Jalak Harupat

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kecerdasan Strategi Semen Padang Tahan Persib di Jalak Harupat

Setelah rentetan hasil positif di awal putaran kedua, Persib meraih hasil yang cukup minor dalam pekan ke-23 Liga 1 2017. Menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/9/2017), Persib meraih hasil imbang 2-2. Dua gol untuk Persib dicetak oleh Raphael Maitimo dan Ezechiel N`Douassel. Sedangkan dua gol Semen Padang dicetak oleh Vendry Mofu.

Dalam pertandingan kali ini, Persib menurunkan susunan pemain inti yang tidak jauh berbeda dengan laga tandang melawan Sriwijaya FC. Pada laga ini, Persib membangku cadangkan Atep serta Dedi Kusnandar. Khusus untuk Atep, ia dimainkan pada babak kedua menggantikan Shohei Matsunaga. Dedi Kusnandar tidak ikut ambil bagian dalam laga ini.

Di sisi lain, Semen Padang pun menurunkan susunan pemain inti yang tidak jauh berbeda dengan ketika mereka ditaklukkan oleh Persipura Jayapura dengan skor 0-3 di Mandala. Walau sama-sama menurunkan susunan pemain inti yang tidak jauh berbeda, kecerdasan strategi dari Nil Maizar, pelatih Semen Padang membuat tim berjuluk "Kabau Sirah" tersebut berhasil meraih satu poin dari Jalak Harupat.

Pertahanan Semen Padang Sulitkan Persib

Sejak menit awal pertandingan, Persib langsung mengambil kendali pertandingan. Aliran bola dikuasai oleh para pemain tim berjuluk "Maung Bandung" tersebut. Dalam laga ini, Persib pun cukup menguasai pertandingan, yaitu dengan rataan penguasaan bola 66,4% berbanding 33,6% milik Semen Padang.

Meski kalah dalam segi penguasaan bola, dan kerap dikurung oleh para pemain Persib, Semen Padang tetap mampu meladeni permainan dari Persib. Salah satu cara tim "Kabau Sirah" meladeni permainan Persib adalah lewat pertahanan mereka yang cukup rapat dan kerap memeragakan zonal marking. Empat pemain belakang Semen Padang, ditopang oleh dua gelandang bertahan mereka, mampu menutup gerak dari tiga pemain depan Persib, yaitu Ezechiel N`Douassel, Shohei Matsunaga, dan Febri Haryadi.

Terkhusus untuk Ezechiel, meski ia mampu mencetak satu gol dalam pertandingan tersebut, pergerakannya mampu dihentikan oleh para pemain belakang Semen Padang. Ia bahkan beberapa kali kerap membuka ruang ke sayap, namun sulit untuk menembus ketat dan terorganisirnya pertahanan Semen Padang dalam pertandingan tersebut.

Pergerakan Riko, Irsyad, dan Mofu yang mampu memanfaatkan ruang

Selain cerdas dalam bertahan, Semen Padang pun terbukti cukup cerdas dalam menyerang. Meski mereka tidak banyak menguasai bola, tim "Kabau Sirah" justru lebih efektif dalam menyerang. Hal ini tampak dari jumlah tendangan yang mereka lesakkan ke gawang Persib, yaitu 10 berbanding 9 milik Persib (empat di antaranya mengarah ke gawang Persib).

Penyerangan Semen Padang yang efektif ini juga ditopang oleh pergerakan tiga pemainnya yang menjadi motor dalam serangan-serangan balik yang dilakukan anak asuhan Nil Maizar tersebut, yaitu Rico Simanjuntak, Irsyad Maulana, dan Vendry Mofu. Rico dan Irsyad beberapa kali kerap menusuk dari sayap dan melepaskan umpan silang akurat ke dalam kotak penalti. Sedangkan Mofu acap menjadi gelandang box-to-box yang muncul dari second line, memanfaatkan bola muntah atau bola hasil umpan silang Rico dan Irsyad.

Berkat pergerakan tiga pemain ini, pertahanan Persib pun acap kesulitan menangkal serangan balik Semen Padang. Beberapa kali, terutama dari sisi Tony Sucipto (sisi kiri pertahanan), pertahanan Persib mudah untuk ditembus. Untuk catatan, dua gol yang tercipta ke gawang Persib ini bermula dari sisi kiri yang dihuni oleh Toncip.

Serangan Persib yang (lagi-lagi) monoton

Persib memang tampak gahar dalam beberapa pertandingan terakhir, terutama setelah Ezechiel N`Douassel mampu bersinergi dengan para pemain lini serang tim Persib. Namun, menghadapi lini pertahanan Semen Padang yang lebih cerdas dan rapat, mereka justru kerepotan.

Terlalu bertumpunya Persib pada tiga pemain depan mereka, yaitu Ezechiel, Febri, dan Shohei (digantikan Atep) membuat serangan Persib lebih mudah dinetralisir para pemain Semen Padang. Serangan monoton ini pun diperparah dengan dukungan dari second line, terutama dari Raphael Maitimo, yang jarang diberikan kepada para pemain depan Persib.

Hasilnya Persib pun sulit untuk menjebol lini pertahanan Semen Padang. Meski bisa mencetak dua gol, "Maung Bandung" punya pekerjaan yang besar dalam hal membongkar lini pertahanan tim yang bermain rapat dan mengandalkan zonal marking seperti Semen Padang.

***

Hasil imbang ini pun memberikan dampak yang sedikit berbeda terhadap kedua tim. Rentetan hasil positif Persib terhenti karena hasil imbang ini, sedangkan rentetan hasil negatif Semen Padang pun terhenti karena hasil imbang ini. Meski tidak berpengaruh besar terhadap posisi di klasemen, hasil ini menimbulkan efek mental tersendiri bagi kedua tim.

Setidaknya, dari pertandingan ini tampak bahwa Nil Maizar, yang juga merupakan murid dari Emral Abus, menunjukkan bahwa ia tidak kalah dari gurunya soal taktik yang diterapkan dalam pertandingan. Nil mampu membuat Semen Padang bermain lebih cerdas dibandingkan Persib, meski Semen Padang sekarang berada di bawah Persib dalam hal posisi di klasemen.

Komentar