Manchester United dan Kutukan Menjelang Piala Dunia

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Manchester United dan Kutukan Menjelang Piala Dunia

Oleh: Gorby Wisaksono

Jeda internasional telah usai. Masing-masing pemain dari setiap negara kembali ke klubnya dan kompetisi liga sudah dimulai kembali tak terkecuali Liga Primer. Pada pekan ke-4 ini, Manchester United masih memuncaki memimpin klasemen sementara dengan hasil tiga kemenangan dan satu kali imbang.

Hal ini menjadi harapan tersendiri bagi para suporter United. Mereka pun berharap agar penampilan United bisa konsisten hingga akhir musim sehingga dapat meraih gelar liga yang terakhir didapatkan pada 2013 silam ketika sang pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson, menjalani musim terakhirnya di Old Trafford.

Dalam bursa transfer musim panas 2017, Manchester United pun cukup efektif dalam mendatangkan pemain. Tercatat hanya tiga nama yang didatangkan untuk melengkapi skuat utama, yaitu bek muda asal Swedia, Victor Lindelof, penyerang tajam Belgia, Romelu Lukaku, serta gelandang tangguh asal Serbia, Nemanja Matic. Dua nama terakhir sudah memiliki pengalaman bermain di Liga Primer sehingga tidak memerlukan masa adaptasi yang panjang.

Sementara itu, kekuatan United juga tidak banyak berkurang mengingat tidak ada pemain bintang yang dilepas United kecuali Wayne Rooney. Selain itu, ditambah dengan rekor musim kedua Mourinho yang selalu meraih gelar juara liga di klub yang dilatihnya sejak memanajeri FC Porto menambah optimisme Manchester United dalam meraih gelar liga ke-21.

Namun, perlu diingat bahwa pada akhir musim ini, tepatnya pada Juni 2018 akan dilaksanakan kompetisi sepakbola terbesar di dunia yaitu Piala Dunia 2018. Hal itu perlu dijadikan catatan khusus oleh United. Pelaksanaan Liga Primer sebelum Piala Dunia seolah menjadi kutukan tersendiri bagi United.

Sejak Liga Primer dimulai pada musim 1992/1993, sudah terdapat enam Piala Dunia yang dilaksanakan setelah musim di Liga Primer usai yaitu tahun 1994, 1998, 2002, 2006, 2010 dan 2014. Dari 6 musim yang dilaksanakan sebelum piala dunia tersebut, hanya pada satu musim United dapat menjuarai Liga Primer yaitu pada edisi ke-2 Liga Primer musim 1993/1994. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.

Daftar juara Liga Primer sejak musim 1992/1993 hingga 2016/2017

Posisi Manchester United pada pelaksanaan Liga Primer sebelum Piala Dunia

Kutukan dimulai pada musim 1997/1998 ketika United yang baru saja ditinggalkan pemain fenomenalnya, Eric Cantona, sempat memuncaki klasemen pada hari Natal dengan keunggulan 13 poin atas Arsenal yang berada di peringkat 6. Penampilan impresif United terus berlanjut dan bahkan pada awal Maret, United masih memimpin 11 poin atas Arsenal dengan keunggulan tiga pertandingan.

Namun kemenangan Arsenal atas United pada pertengahan Maret menjadi titik balik bagi Arsenal untuk memuncaki klasemen. Selanjutnya penampilan yang terus konsisten hingga akhir musim membuat Arsenal menjadi juara dengan keunggulan satu poin atas The Red Devils.

Kemudian pada musim 2001/2002 United kembali difavoritkan untuk meraih gelar ke-4 secara beruntun setelah menghabiskan banyak uang di bursa transfer dengan mendatangkan Juan Sebastian Veron dan Ruud van Nistelrooy. Namun sebaliknya, penampilan United pun menurun dan bahkan sempat mencicipi peringkat 9 pada awal Desember akibat tiga kekalahan beruntun yang mereka dapat.

Meskipun sempat bangkit dengan meraih delapan kemenangan beruntun dan memuncaki klasemen pada pertengahan Januari hingga akhir Maret, kutukan seolah berlanjut dan semakin miris karena pada pekan 37, Arsenal meraih gelar Liga Primer di Old Trafford setelah mengalahkan United dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Sylvain Wiltord.

Tak cukup sampai disitu, kekalahan tersebut juga membuat Liverpool merebut posisi runner-up dari United yang berhasil dipertahankan hingga pekan terakhir. Posisi ketiga di musim tersebut merupakan posisi terburuk United sejak Liga Primer dibentuk.

Pada musim 2005/2006, Chelsea asuhan Jose Mourinho melanjutkan performa impresif mereka dari musim sebelumnya dengan meraih 15 kemenangan dari 16 pertandingan awal. Namun, performa Chelsea yang agak menurun pada bulan Februari dan Maret membuat United sempat menipiskan ketertinggalan poin dengan Chelsea.

Penampilan United memang sempat menanjak memasuki 2006, terutama setelah melakukan salah satu pembelian terbaik yaitu Nemanja Vidic dan Patrice Evra pada Januari. Sejak itu, United meraih 10 kemenangan beruntun sebelum ditahan imbang Sunderland di Old Trafford. Chelsea yang menemukan kembali ritme permainannya akhirnya tidak terkejar dan sukses mempertahankan gelar juara dengan selisih delapan poin atas United.

The Red Devils mengawali musim 2009/2010 dengan hengkangnya dua pemain penting yaitu Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez. Pembelian Antonio Valencia dan Michael Owen dianggap kurang sepadan untuk menggantikan peran mereka. Namun, Wayne Rooney yang didaulat untuk menggantikan peran Cristiano Ronaldo mampu tampil impresif sepanjang musim dengan mencetak 26 gol di liga serta meraih gelar pemain terbaik Liga Primer pada musim tersebut.

Persaingan di musim tersebut cukup sengit dengan Manchester United, Chelsea, dan Arsenal pernah menjadi pemuncak klasemen. Namun, kemenangan 2-1 Chelsea atas United di Old Trafford pada awal April membuat mereka menjadi pemuncak klasemen dengan keunggulan satu poin atas United dan sukses mempertahankannya hingga akhir musim. Kesuksesan tersebut dilengkapi dengan keberingasan mereka di depan gawang lawan dengan mencetak 103 gol di liga.

Musim 2013/2014 merupakan musim pertama United di Liga Primer tanpa Sir Alex Ferguson. Manchester City berhasil juara pada musim ini dengan menyalip Liverpool di pekan-pekan terakhir. David Moyes, manajer pengganti Fergie yang diberi julukan sebagai "The Chosen One" tidak mampu memenuhi ekspektasi yang diberikan dan bahkan dipecat sebelum musim berakhir.

Seperti yang diketahui, United meraih hasil terburuk mereka di Liga Primer dengan mengakhiri musim di peringkat 7 dan hanya meraih 64 poin. Terdapat banyak rekor buruk United yang terjadi pada musim tersebut diantaranya kekalahan terbanyak di kandang (tujuh kali) dan kebobolan terbanyak pada satu musim (43 kali). Sejak musim ini pula United tidak pernah lagi menembus tiga besar pada klasemen akhir Liga Primer.

Musim 2017/2018 memang masih menyisakan 35 pekan lagi. Terdapat banyak kemungkinan yang dapat terjadi hingga musim berakhir. Masih berlangsungnya kompetisi lain seperti Piala FA, Piala Carabao (Piala Liga), dan Liga Champions/Europa League dapat membuat fokus setiap tim terpecah.

Selain itu, faktor cedera dan akumulasi kartu pemain andalan juga akan mempengaruhi ke penampilan klub sehingga persaingan hingga akhir musim cukup sulit ditebak. Jangan lupa kejutan yang kerap muncul saat Boxing Day yaitu akhir Desember hingga awal Januari yang seringkali memengaruhi performa klub dan posisi di klasemen.

Bisakah United meneruskan penampilan impresif mereka hingga akhir musim? Apakah kutukan menjelang Piala Dunia United akan berlanjut? Kita lihat saja pada Mei 2018.

Penulis adalah pencinta sepakbola khususnya Manchester United dalam sedekade terakhir. Masih bermimpi untuk mengunjungi Old Trafford. Menjadi silent reader di Twitter dengan akun @gorbyws


Tulisan ini adalah hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis.

Komentar