Han Kwang-song, Roket Muda dari Korea Utara

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Han Kwang-song, Roket Muda dari Korea Utara

Oleh: Haruki

Saat mendengar kata Korea Utara yang mungkin terpikir pertama kali oleh orang pada umumnya adalah presidennya, Kim Jong-un dan percobaan nuklir-nuklirnya. Beberapa waktu lalu Korea Utara bahkan membuat heboh dengan meluncurkan roketnya, memancing reaksi keras dari negara-negara lain di dunia. Tapi semua tentang Korea Utara tidaklah selalu buruk.

Dalam dunia sepakbola, yang mungkin menjadi salah satu ingatan para penggemar sepakbola di dunia tentang Korea Utara adalah saat Piala Dunia 1966 dan Piala Dunia 2010. Pada Piala Dunia 2010, mereka berhasil tampil di putaran final, meski gagal lolos ke babak selanjutnya karena gagal bersaing dengan Brasil dan Portugal.

Sedangkan pada Piala Dunia 1966, Korea Utara membuat kejutan dengan mengalahkan salah satu kesebelasan terbaik dunia saat itu, yaitu timnas Italia. Korea Utara menang 1-0 atas Italia dengan gol dari Korea Utara yang dicatatkan atas nama Pak Doo-Ik pada menit ke-42.

Piala dunia pada tahun 1966 merupakan debut pertama timnas Korea Utara di gelaran paling prestisius dalam jagat bola dunia. Kemenangan tersebut terasa semakin hebat karena timnas Italia pada saat itu diperkuat oleh nama-nama besar macam Gianni Rivera, Sandro Mazzola, dan Giancinto Facchetti.

Batas 50 tahun yang sudah dilewati Kwang-song

Selang 50 tahun kemudian, salah satu calon talenta hebat dalam dunia sepakbola lahir dari negara tersebut. Pemuda tersebut bernama Han Kwang-song. Pemuda bertinggi badan 174 cm berumur 19 tahun yang lahir di ibu kota Korea Utara, Pyongyang tersebut mencoba mengembangkan karier bolanya dengan bergabung di salah satu kesebelasan Serie-A yaitu Cagliari Calcio, kesebelasan dari Pulau Sardinia yang terpisah oleh laut Tyrrhenian dengan Roma.

Oleh allenatore Cagliari saat itu, Massimo Rastelli, Han Kwang-song diberikan kesempatan untuk melakukan debut saat melawan Palermo pada usia 18 tahun 11 bulan. Baru pada kesempatan keduanya, Han Kwang-song mencatatkan namanya di papan skor sekaligus gol pertamanya di Cagliari dan tim senior sebuah klub sepakbola. Itu sekaligus mencatatkan namanya di buku rekor sebagai pemain Korea Utara Pertama yang mencetak gol di Serie-A.

Kwang-song saat masih membela Cagliari

Kwang-song memang sukses membuat rekor sebagai pemain Korea Utara pertama yang mencetak gol di Serie-A saat tim nya Cagliari melawan Torino di musim lalu. Tetapi pada saat itu timnya Cagliari harus mengakui kehebatan Torino dengan skor 3-2. Walau begitu, ada satu rekor baru lain yang tercipta atas namanya lagi saat timnya Perugia bertandang ke markas tim Entella dalam pertandingan Serie-B pekan pertama tanggal 27 Agustus 2017.

Saat itu Perugia menang besar 5-1 atas Entella. Han Kwang-song mencetak hattrick di menit 9, 40, dan 85 (dua gol lagi tercatat atas nama Alberto Cerri menit 13 dan Santiago Colombatto menit 43 dan gol tim tuan rumah tercatat atas nama Michele Troiano). Dalam pertandingan tersebut Han Kwang-song dimainkan secara penuh selama 90 menit oleh allenatore Perugia Federico Giunti dan berduet dengan Alberto Cerri (pemain pinjaman dari Juventus).

Di Perugia, Han Kwang-song akan ditopang oleh duet gado-gado gelandang tua-muda dari Italia dan Argentina dalam diri Matteo Brighi dan Santiago Colombatto. Santiago Colombatto juga adalah pinjaman dari Cagliari. Menarik untuk melihat aksi Han Kwang-song dan Santiago Colombatto saat mereka sudah kembali ke Cagliari dari masa peminjamannya. Penampilan bagusnya di Serie-B ini juga memiliki efek tersendiri untuk timnas Korea Utara yang ia bela.

***

Masih banyak partai-partai yang akan Han Kwang-song mainkan bersama Perugia di Serie B. Masih banyak juga kesempatan bagi Han Kwang-song menambah pundi-pundi golnya untuk Perugia di Serie-B dan untuk memperebutkan gelar pencetak gol terbanyak (capocannoniere) di Serie-B.

Han Kwang-song akan bersaing dengan penyerang tim lain seperti Emanuele Calaio (Parma Calcio), duet dari Makeedonia, Aleksandar Trajkovski dan Ilija Nestorovski (Palermo), Federico Dionisi (Frosinone), Gianluca Litteri (A.S Cittadella), Andrea Caracciolo (Brescia), Matteo Ardemagni (U.S. Avellino), Francesco Caputo (Empoli), serta Stefano Pettinari (Pescara).

Semoga karier dan nasib sepakbola Han Kwang-song lebih bagus dari pada pendahulu-pendahulunya yang mencoba berkarier di Eropa seperti Hong Yong-Jo di FC Rostov, Cha Jong-Hyok di FC Will, serta Jong Tae-Se di FC Koeln. Sehingga kita semua sebagai penikmat sepakbola dunia bisa melihat aksi-aksi Han Kwang-song di lapangan hijau diberbagai turnamen besar seperti Piala Dunia, Piala Asia atau Olimpiade.

Bisa jadi tahun depan kita bisa melihat aksi Han Kwang-song di gelaran Asian Games 2018 mewakili Korea Utara yang akan diadakan di Indonesia. Jadi, selain roket-roket yang kemarin sudah diterbangkan dan mengundang pelik, sepakbola dunia juga mesti waspada dengan kehadiran Han Kwang-song, roket muda dari Korea Utara yang sudah siap melesat tinggi ke angkasa.

foto: @IFTV

Penulis adalah seorang freelance engineer yang berdomisili di Jakarta. Bisa dihubungi lewat akun Facebook Harto Heru Basuki


Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini dalam tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis

Komentar