Villa dan Icardi yang Kembali ke Timnas

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Villa dan Icardi yang Kembali ke Timnas

Oleh: Nanda Rizka Syafriani Nasution

Ada yang menyenangkan di kualifikasi Piala Dunia 2018 kali ini, terutama untuk penggemar David Villa dan Mauro Icardi. Mereka dipanggil untuk membela tim nasional masing-masing. Mereka kembali mengenakan kostum kebanggaan setiap pemain untuk membela tanah kelahirannya.

Lahir di Asturias, 3 Desember 1981, pria bernama David Villa Sanchez itu mengawali kariernya di sebuah klub yang bermarkas di Asturias, Sporting de Gijon. Pemain yang merupakan suami dari Patricia Gonzales itu mengawali karier sepakbolanya dari bawah dengan menjadi pemain Sporting Gijon B sejak 1999 hingga 2001 hingga kemudian bermain di tim utama sejak 2001 hingga 2003.

Villa kemudian pindah ke Real Zaragoza dengan transfer seharga 2,70 juta euro dan bermain hingga 2005, sebelum akhirnya ia pindah ke Valencia dengan mahar 12 juta euro yang menjadi lonjakan dalam karier sepakbolanya. Di Valencia, ia menjadi salah satu pencetak hattrick tercepat (menit ke-80 sampai menit ke-85) yang dibuatnya pada pada 23 April 2006.

Catatan 59 gol untuk Valencia dan penampilan apik bersama timnas Spanyol membuat Barcelona kepincut dengan pemain yang dijuluki El Guaje tersebut. Ia pun hijrah ke Nou Camp di 2010 dengan transfer 40 juta euro dan menjadi tandem kuat lini depan bersama Pedro Rodriguez dan Messi. Prestasi terbaiknya adalah ketika membawa Barcelona memenangi Liga Champions musim 2010/2011 melawan Manchester United di Wembley dengan skor akhir 3-1 dan Villa mencetak satu gol di pertandingan tersebut.

Petaka cedera ketika melawan Al-Sadd di Piala Dunia Antarklub membuat Villa menepi selama delapan bulan hingga absen di Piala Eropa 2012. Kembalinya Villa kemudian disambut pendukung Blaugrana pada 19 Agustus 2012 ketika melawan Real Sociedad (masuk menit ke 75 menggantikan Pedro). Barca memenangkan pertandingan dengan skor 5-1 dan Villa juga ikut mencatatkan nama nya di papan skor.

Namun, setelah cedera panjang Villa seperti kehilangan kemampuan mencetak golnya sehingga akhirnya Barcelona melepasnya di 2013 untuk menyeberang ke Vicente Calderon. Hanya bertahan satu musim di Atletico, Villa memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Amerika. Villa menerima pinangan New York City FC dengan status free transfer dan kebangkitannya di mulai disana.

Sebagai pencetak gol terbanyak untuk El Matador (97 caps dan 59 gol) dan berhasil membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, Villa sempat memutuskan untuk mengakhiri kariernya di timnas. Ia memutuskan pensiun di 2014 setelah memulai perjalanan di timnas Spanyol sejak 9 Februari 2005.

Pencapaiannya di NYCFC dengan 60 gol dari 87 pertandingan serta penghargaan MVP MLS pada 2016 mebuat Julen Lopetegui kembali memanggil pemain berumur 35 tahun itu untuk kembali memperkuat La Furia Roja . Hal ini yang membuat penggemar sepakbola cukup senang dengan kembalinya sang pemain dan bergabung kembali dengan Iniesta dkk. Sang pemain pun mengungkapkan bahwa tidak masalah jika dirinya tidak masuk starting eleven ketika melawan Italia.

Lain Villa, lain pula Icardi

Berbeda dari Villa, Icardi punya cerita lain perihal dirinya yang baru dipanggil oleh Tim Nasional Argentina. Jorge Sampaoli akhirnya memanggil pria yang sempat belajar di La Masia bersama Messi tersebut.

Pria bernama lengkap Mauro Emanuel Icardi Rivero ini lahir di Rosario, Argentina, 19 Februari 1993. Icardi kecil memulai mimpinya sebagai pemain sepakbola dengan bergabung di Vecindario, di Gran Canaria setelah pada usia 6 tahun memutuskan pindah ke Spanyol.

Icardi yang pernah menimba ilmu di Barcelona setelah direkrut pada 2008 silam tersebut kemudian dipinjamkan ke Sampdoria pada 2011. Ia dipermanenkan oleh klub yang bermarkas di Stadion Luigi Ferraris tersebut di musim 2011/2012 setelah mencatatkan penampilan gemilang selama 6 bulan dengan 13 gol dari 19 penampilan di tim Primavera.

Dari 33 penampilan dan 11 gol di Sampdoria, Maurito, julukan Icardi, kemudian berlabuh ke Internazionale Milan pada 2013 silam dengan mahar sebesar 13 juta euro. Di Inter, Icardi sendiri mencatatkan catatan gemilang dengan 148 penampilan dengan 82 gol dan 22 asis. Meski sempat berseteru dengan para Interisti, sampai sekarang Icardi tetap berseragam Inter bahkan dipercaya untuk memegang jabatan sebagai kapten tim.

Berbagai catatan apik bersama klub ternyata tidak membuat Icardi langsung bergitu saja melenggang untuk membela negaranya. Banyak asumsi yang dikeluarkan terhadap mengapa sang penyerang belum juga dipanggil padahal sudah menorehkan prestasi di level klub. Salah satu dugaan pun muncul, yaitu karena masalah pribadi yang ia alami.

Cintanya kepada Wanda Nara, perempuan yang enam tahun lebih tua darinya disinyalir membuat Icardi terhambat untuk membela timnas Argentina. Wanda Nara merupakan mantan istri dari Maxi Lopez yang notabene merupakan sahabatnya sejak berseragam Sampdoria.

Maxi merasa sangat dikhianati oleh sahabatnya sendiri setelah mengetahui bahwa istrinya jatuh ke pelukan pria yang usianya lebih muda meskipun saat itu mereka telah mempunyai tiga anak. Wanda memilih untuk bercerai dengan Maxi dan menikah dengan Icardi yang jatuh hati kepada istri seseorang yang dianggapnya idolanya tersebut. Wajar jika Maxi sangat dendam dengan pamain yang saat ini berumur 24 tahun tersebut.

Permasalahan internal dengan Maxi diduga menjadi penyebab Icardi belum juga dipanggil oleh timnas mengingat Maxi sendiri merupakan pemain timnas Argentina. Padahal secara kemampuan, Icardi sudah punya kemampuan yang cukup untuk membela timnas.

Pada Agustus 2017, pelatih Argentina, Jorge Sampaoli memutuskan untuk memanggil Icardi yang dirasa mampu untuk kembali menaikkan asa Argentina untuk lolos ke Rusia setelah di beberapa pertadingan tersendat. Argentina sadar untuk tidak bisa terus bergantung kepada seorang Lionel Messi. Sampaoli mungkin telah membelakangkan masa lalu perdebatan mengenai Icardi yang lebih mementingkan kontribusi gol nya sebagai ujung tombak Inter Milan untuk sesegera mungkin membantu Argentina.

Mampukah seorang Icardi membuktikan diri dan mampukah ia mempersembahkan gelar untuk La Albiceleste? Dan mampukah seorang David Villa membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2018?

Welcome back, Villa, and enjoy your moment, Icardi!

Penulis adalah mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Biasa berkicau di akun Twitter @anandarizkasn


Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing. Isi dan opini di dalam tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis

Komentar