Menghadapi Kamboja di laga terakhir fase grup B SEA Games 2017, Indonesia wajib menang untuk bisa tetap lolos ke babak semifinal. Oleh karena itu, pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, tetap memainkan sejumlah pemain kunci.
Sebagai ujung tombak, Indonesia yang pada laga melawan Vietnam menurunkan Ezra Walian, kali ini lebih memilih Marinus Wanewar. Secara kualitas sebenarnya Marinus layak bermain sejak menit pertama. Tapi ini juga cukup berisiko karena ia sudah mengantongi satu kartu kuning, jika mendapatkan kartu kuning di laga melawan Kamboja maka ia akan absen pada laga berikutnya.
Sementara itu di lini tengah Evan Dimas kembali berduet dengan Muhammad Hargianto di belakang Septian David. Di sayap, Febri Hariyadi dan Yabes Roni diistirahatkan. Milla lebih memilih memasang Osvaldo Haay dan Saddil Ramdani. Kedua pemain ini bertipikal pelari cepat dan penyelesai akhir yang lebih baik dibanding Yabes dan Hariyadi. Bisa jadi Milla akan memforsir kedua sayap untuk memaksimalkan peluang dari kedua pemain tersebut.
Di lini pertahanan, Rezaldi Hehanusa yang absen karena akumulasi kartu digantikan Ricky Fajrin. Di sisi kanan, Putu Gede yang mengoleksi kartu kuning tidak dimainkan sejak menit pertama. Gavin Kwan Adsit menghuni pos kanan pertahanan. Sementara itu Satria Tama yang cedera pada laga melawan Vietnam membuat Kurniawan Kartika Adjie akan menjadi palang pintu terakhir pertahan Indonesia.
Melihat susunan pemain seperti ini, Indonesia tampaknya tetap mengincar banyak gol. Indikasi ini terlihat dengan masih dimainkannya Septian David Maulana yang dalam empat laga sebelumnya selalu bermain sejak menit pertama. Selain itu Marinus yang terancam mendapatkan akumulasi pun tetap dipasang.
Ancaman kartu kuning di laga melawan Kamboja memang perlu menjadi perhatian Milla. Meskipun begitu, untuk memperbesar kemungkinan lolos, Milla tampaknya berani ambil risiko dengan memainkan sejumlah pemain terbaiknya. Termasuk memainkan Hansamu dan Hargianto yang juga sebenarnya bisa mendapatkan akumulasi kartu di semifinal (jika lolos nanti).
Komentar