Dedi Kusnandar Salut dengan Perjuangan Indonesia Saat Hadapi Vietnam

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dedi Kusnandar Salut dengan Perjuangan Indonesia Saat Hadapi Vietnam

Para pencinta sepakbola Indonesia dibuat tegang semalam. Timnas Indonesia yang berhadapan melawan Vietnam di Stadion Selayang, Selangor, Selasa (22/8) kemarin hampir tak dibuat bernapas karena gelombang serangan yang dilancarkan tim asuhan Nguyen Huu Thang itu dalam laga tersebut. Apalagi dalam laga tersebut Indonesia harus bermain dengan 10 pemain setelah Hanif Sjahbandi diusir wasit karena mendapatkan kartu kuning kedua pada menit 62, usai menjegal pemain Vietnam.

Unggul jumlah pemain membuat Vietnam semakin gencar melancarkan serangan ke jantung pertahanan Indonesia. Beruntung sampai 90 menit pertandingan, pertahanan Indonesia mampu meredam serangan-serangan dinamis yang dilancarkan Vietnam itu berbuah gol. Hingga akhirnya kedua kesebelasan harus puas mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 0-0.

Mantan gelandang timnas Indonesia, Dedi Kusnandar mengaku tegang menyaksikan pertandingan tersebut. Menurutnya, gelombang serangan yang dilancarkan para pemain Vietnam sangat berbahaya. Namun berkat ketenangan dan kedisiplinan pemain belakang Indonesia, Vietnam pun gagal memecahkan kebuntuan hingga 90 menit pertandingan.

“Pasti tegang melihat perjuangan teman-teman dan saya juga pernah merasakan hal yang sama. Saya salut dengan permainan Indonesia, bermain dengan 10 orang mereka bisa menahan Vietnam walaupun kita digempur habis-habisan,” katanya, Rabu (23/8).

Meski hanya meraih hasil imbang namun peluang Indonesia untuk lolos ke babak semifinal masih terbuka lebar, asal bisa menang atas Kamboja. Dedi yang masuk dalam skuat timnas di ajang Piala AFF 2016 itu berharap agar Evan Dimas dan kawan-kawan bisa mengalahkan Kamboja dalam laga terakhirnya di Grup B, Kamis (24/8).

Indonesia mau tidak mau harus mengalahkan Kamboja, karena hasil imbang atau bahkan kekalahan artinya mimpi buruk bagi Tim Garuda. Mengingat Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dengan poin delapan, tertinggal dari Thailand berada di posisi dua dengan 10 poin dan juga Vietnam di posisi pertama dengan 10 poin.

Kemenangan dari Kamboja tentunya akan membuat peluang Indonesia lolos ke semifinal semakin besar, namun dengan catatan Thailand dan Kamboja yang akan saling bertemu pada pertandingan terakhirnya harus saling bunuh. Siapapun yang memenangkan pertandingan dalam laga tersebut, tentu akan ditemani oleh Indonesia yang akan melenggang dengan status sebagai juara grup.

Namun Dedi juga berharap agar Indonesia mampu mengalahkan Kamboja dengan skor telak. Wajar bila gelandang Persib Bandung itu berharap demikian, karena bila hasil laga Vietnam dan Thailand berakhir imbang maka peluang Indonesia akan ditentukan dengan perolehan gol. Dalam hal ini Indonesia juga masih tertinggal dari Thailand yang mengemas +6 gol dan Vietnam +11 gol. Minimal, Indonesia yang memiliki perolehan +4 gol harus bisa mengalahkan Kamboja dengan skor 3-0.

Dedi merasa optimis bahwa Indonesia bisa menang telak atas Kamboja dalam laga nanti. Rasa optimismenya muncul setelah melihat performa Indonesia di laga-laga sebelumnya. Selama mentas di SEA Games 2017, kondisi Indonesia sebenarnya agak kurang menguntungkan. Sebab mereka tergabung di grup neraka, yang memaksa mereka di babak penyisihan sudah harus berhadapan melawan kesebelasan tangguh seperti Thailand dan Vietnam.

Namun Indonesia berhasil menunjukkan performa gemilang dengan melalui empat pertandingan tanpa sekalipun menelan kekalahan. Skuat asuhan Luis Milla itu mengawali perjalanannya di multi event dua tahunan itu dengan menahan imbang Thailand 1-1, menang atas Filipina (3-0), dan Timor Leste (1-0), lalu menahan imbang Vietnam 0-0.

“Mudah-mudahan pertandingan terakhir bisa menang banyak lah dari Kamboja karena yang dihitung selisih gol kan. Pasti peluangnya cukup terbuka asalkan menang,” tukasnya.

Komentar