Indonesia Terselamatkan Penampilan Gemilang Satria Tama dan Kartika Adjie

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Indonesia Terselamatkan Penampilan Gemilang Satria Tama dan Kartika Adjie

Indonesia mendapatkan hasil imbang dalam pertandingan ketiga mereka di ajang SEA Games 2017. Berhadapan dengan Vietnam di Stadion MP Selayang, Selasa (22/8/2017) malam, tim "Merah Putih" meraih hasil imbang 0-0 melawan tim "Golden Star". Tak ada gol yang bisa diciptakan oleh kedua tim dalam rentang waktu 90 menit.

Dalam laga melawan Vietnam ini, Indonesia melakukan sedikit perubahan lagi pada susunan starting XI yang mereka terapkan. Di posisi bek tengah, nama Andy Setyo masuk ke dalam starting XI Indonesia menggantikan Ricky Fajrin. Untuk pengganti Evan, ada nama Hargianto dan Hanif Sjahbandi yang mengisi posisi di lini tengah.

Perubahan pemain ini pun menciptakan sedikit perbedaan dalam permainan Indonesia, dan secara tidak langsung membuat Indonesia memang tampak mengincar hasil imbang, terutama setelah memasuki babak kedua.

Vietnam dominan, tapi tidak menemukan gawang

Bisa dibilang bahwa Vietnam cukup dominan dalam pertandingan lawan Indonesia. Secara statistik, mereka cukup mengungguli Indonesia dengan rataan penguasaan bola mencapai 64% berbanding 36% milik Indonesia, serta penciptaan peluang sebesar 12 kali, dengan tujuh kali tembakan tepat sasaran (dibandingkan dengan Indonesia yang hanya mencetak tujuh peluang dan hanya sekali mengenai sasaran).

Ketika menyerang, baik itu di babak pertama maupun babak kedua, Vietnam kerap menyerang lewat sisi kanan mengandalkan kemampuan individu dari Nguyen Van Toan. Dari Van Toan, bola kadang diumpan silangkan ke dalam kotak penalti atau diberikan ke second line, tempat Nguyen Cong Phuong sudah menunggu.

Namun meski menyerang dengan gencar, tim berjuluk "Golden Star" ini cukup sulit menembus pertahanan Indonesia. Selain karena model penyerangan yang tidak berubah, bahkan setelah memasuki babak kedua, Indonesia menerapkan garis pertahanan rendah dan dalam, terutama sejak memasuki babak kedua. Ini membuat Vietnam sulit mencetak gol ke gawang Indonesia, meski mereka menciptakan banyak peluang.

Pertahanan dan fisik para pemain Indonesia yang masih butuh perbaikan

Pertahanan Indonesia memang perlu diberikan kredit dalam laga ini karena berhasil menahan gempuran para pemain Vietnam. Namun bukan berarti pertahanan Indonesia bagus. Mudahnya para pemain Vietnam menciptakan peluang, termasuk dari second line mencerminkan bahwa masih ada yang harus diperbaiki dari pertahanan Indonesia.

Selain itu, para pemain bertahan pun tampak gugup menerima tekanan dari para pemain Vietnam yang kerap dilancarkan sampai ke daerah pertahanan Indonesia, terutama memasuki babak kedua sehingga para pemain Indonesia tampak gugup dan tidak nyaman menguasai bola di daerah sendiri.

Hal ini pun berdampak terhadap penyerangan yang dilakukan Indonesia. Saat mendapatkan bola hasil dari memotong serangan Vietnam, pemain Indonesia lebih sering langsung membuang bola sehingga bola kembali menjadi milik Vietnam. Tusukan-tusukan dari sayap pun tidak terlalu terlihat dalam pertandingan ini.

Salah satu pekerjaan rumah yang juga perlu menjadi perhatian dari Luis Milla adalah soal fisik dan stamina. Terkaparnya pemain-pemain Indonesia, terutama di babak kedua, karena menderita kram mencerminkan bahwa secara fisik dan stamina Indonesia masih memerlukan perbaikan. Karena fisik yang kurang baik ini pula, kadang para pemain timnas tekat kembali ke posisi sehingga membuat ruang-ruang tercipta di pertahanan Indonesia.

Penjaga gawang timnas yang perlu perhatian dan pergantian cerdas Luis Milla

Berkat serangan yang gencar dari para pemain Vietnam, maka ada satu posisi yang muncul dan menjadi perhatian dalam pertandingan Indonesia kali ini, yakni penjaga gawang. Untuk penjaga gawang, kredit tersendiri perlu diberikan kepada Satria Tama dan Kurniawan Kartika Ajie yang masing-masing tampil cukup gemilang.

Meski digempur dan ditekan oleh para pemain Vietnam secara konstan, Tama yang juga merupakan penjaga gawang dari Pesegres Gresik United ini dapat tampil tenang dan menahan gempuran dari para pemain Vietnam. Ia bahkan mampu menahan tendangan Nguyen Cong Phuong yang mampu menerobos pertahanan Indonesia seorang diri di babak kedua, sebelum akhirnya ia cedera dan digantikan Kartika Ajie, yang juga tampil tidak kalah bagusnya.

Namun di sisi lain, penampilan apik kiper-kiper timnas ini juga menunjukkan lini pertahanan Indonesia yang tak mampu membendung gempuran lini serang Vietnam. Dengan mudahnya para pemain Vietnam melancarkan tendangan-tendangan berbahaya ke gawang Tama maupun Ajie sehingga dua kiper itu harus berjibaku menyelamatkan gawang.

Tapi dalam pertandingan ini, Luis Milla pun patut diberi acungan jempol, terutama menyoal pergantian pemain. Dalam pertandingan ini, bisa dibilang Milla kehilangan jatah dua pergantian pemain, karena kiper yang mengalami cedera serta penyesuaian yang harus dilakukan akibat dari Hanif Sjahbandi yang menerima kartu merah.

Kecerdasan Milla tampak ketika memasukkan Marinus Wanewar dan Asnawi Mangkualam. Masuknya Marinus membuat long ball Indonesia bisa lebih dimanfaatkan. Sedangkan masuknya Asnawi merupakan cermin bahwa dalam pertandingan ini, Indonesia memang mengincar hasil seri.

***

Hasil seri ini bisa berarti "kemenangan" bagi Indonesia yang pada pertandingan terakhir akan menghadapi Kamboja sementara Vietnam akan "saling bunuh" bersama Thailand. Walau begitu, ada beberapa permutasi yang bisa terjadi bagi Indonesia, Vietnam, dan Thailand, tiga kandidat terkuat dari grup B yang punya peluang lolos ke semifinal.

Selain itu, undian bisa saja terjadi jika Thailand bermain 0-0 dan Indonesia hanya menang 2-0 atas Kamboja. Tapi yang terpenting, Indonesia harus memenangkan pertandingan terakhir melawan Kamboja, karena itulah bekal dasar Indonesia agar bisa lolos ke babak semifinal SEA Games 2017.

Komentar