Curahan Hati Sergio Ramos Setelah Dikartu Merah di Laga Perdana La Liga

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Curahan Hati Sergio Ramos Setelah Dikartu Merah di Laga Perdana La Liga

Real Madrid mengawali perjalanannya di La Liga Spanyol dengan manis, bertandang ke Stadion Riazor, Senin (21/8) dini hari WIB untuk menantang Deportivo La Coruna, Madrid menang telak 3-0, melalui gol dari Gareth Bale pada menit ke-20, Casemiro pada menit ke-27, dan Tony Kroos pada mennit ke-62. Meski berhasil meraih tiga poin pertamanya, namun kemenangan tersebut harus dibayar mahal menyusul di kartu merah yang diterima oleh Sergio Ramos di menit-menit akhir pertandingan.

Ramos mendapatkan kartu kuning keduanya di menit ke-90 setelah dianggap melakukan pelanggaran keras dengan menyiku Borja Valle saat keduanya berduel di udara. Sementara kartu kuning pertama didapatkan Ramos setelah ia tertangkap wasit menampar Fabian Schar pada menit ke-53. Ramos dipastikan tidak akan memperkuat Madrid saat berhadapan dengan Valencia pada pekan depan.

Selain itu, kartu kuning yang didapat Ramos membuat pemain asal Spanyol itu tercatat sebagai pemain dengan koleksi kartu merah terbanyak di La Liga dengan koleksi 18 kartu merah. Dalam 526 pertandingan yang sudah dilakoni Ramos bersama Real Madrid di semua ajang, total sudah ada 23 kartu merah yang didapatkannya.

Kartu memang bukan hal yang aneh bagi Ramos. Di lapangan, dia tergolong sebagai bek yang tanpa kompromi dalam menghadang laju lawan. Banyak yang menganggap bahwa Ramos adalah bek yang garang. Permainan lugasnya di lapangan kerap membuatnya dicap sebagai pemain yang kasar. Tapi tak sedikit yang memuji Ramos dengan menyebutnya sebagai bek terbaik dunia.

Terlepas dari bagaimana dan gaya bermain Ramos, jelas pemain berusia 31 tahun itu kecewa dengan kartu merah yang diberikan wasit kepadanya di laga melawan Deportivo. Ramos mengungkapkan bahwa kartu merah yang didapatkannya mengindikasikan bahwa tidak semua orang menyukai prestasi yang diraih Madrid. Pada musim lalu, Los Blancos terbilang gemilang terlebih di kompetisi Eropa.

Di Liga Champions musim lalu, mereka memastikan gelar ke-12 mereka yang membuat Madrid menjadi kesebelasan dengan koleksi gelar terbanyak di Liga Champions. Tak hanya itu, gelar juara yang mereka raih di ajang tersebut pada musim lalu pun membuat mereka menjadi satu-satunya kesebelasan yang mampu meraih gelar Liga Champions dalam dua musim berturut-turut.

Bukan tanpa alasan Ramos mengungkapkan indikasi tersebut, sebab sebelumnya mereka juga dibuat kecewa oleh Federasi Sepakbola Spanyol yang menghukum Cristiano Ronaldo dengan larangan lima pertandingan setelah melakukan dorongan kepada wasit yang memimpin jalannya pertandingan leg pertama Piala Super Spanyol melawan Barcelona di Camp Nou. Saat itu, Ronaldo mendapat kartu kuning kedua setelah dianggap melakukan diving. Sebelumnya, kartu kuning pertama ia dapatkan setelah melakukan selebrasi berlebihan setelah mencetak gol kedua bagi Madrid.

"Kita bicara bebas di sini. Tidak semua orang suka bahwa kami tampil baik dan meraih banyak trofi. Namun kami masih bisa tidur lelap setiap malam. Ada banyak momen kontroversial. Namun ketika tim Anda menang, tapi Anda malah keluar lapangan setelah kartu kuning kedua yang seharusnya tidak Anda terima,” kata Ramos seperti dikutip dari ESPNFC.

Ramos melempar pandangan terhadap perbandingan wasit di Spanyol dan dan kompetisi lainnya seperti Liga Champions atau wasit yang memimpin jalannya pertandingan Internasional. Dikatakan bahwa semua wasit dari berbagai kompetisi memiliki gaya memimpin yang berbeda. Ia mencontohkan Inggris, di mana wasitnya sangat berhati-hati dalam memberikan keputusan, karena mereka selalu belajar dari kesalahan di masa lalu.

Dalam konteks ini, ia tidak berpikiran bahwa wasit-wasit di Spanyol mengincarnya secara khusus, meski ia juga bilang bahwa wasit di Inggris dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik."Saya tidak berpikir bahwa keputusan dibuat dengan gegabah, namun terkadang orang-orang harus lebih memerhatikan. Mungkin wasit di ajang Liga Champions dan dalam ajang internasional memimpin dengan gaya yang berbeda,” lanjutnya.

“Kita harus memerhatikan gaya wasit di Inggris, ketika wasit punya gaya memimpin yang khusus dan tidak selalu semuanya dijatuhi pelanggaran. Mereka juga banyak belajar dari kesalahan masa lampau, dan sekarang mereka mulai menghukum para pemain yang melakukan diving. Ini lebih baik daripada apa yang terjadi di wasit di sini (Spanyol)," tegasnya.

Kapten Real Madrid itu melanjutkan bahwa tidak ada maksud dari dirinya untuk mencederai lawan dalam pertandingan melawan Deportivo. Ia sudah melihat tayangan ulang dari kejadian yang terjadi dalam pertandingan tersebut, dan Ramos menegaskan bahwa tidak ada satu pun gerak-geriknya yang dimaksudkan untuk melukai lawan.

Ramos menjelaskan, insiden pertama ia mendapat kartu kuning karena banyak pemain Deportivo yang menyerangnya. Schar, melakukan tindakan represif lebih kepadanya dengan menempelkan kepalanya ke pipinya. Ramos melanjutkan bahwa ia hanya mencoba untuk menyuruh Schar pergi. Kemudian pada insiden kedua, ia tidak melakukan kontak apapun kepada Borja Valle.

"Saya hanya menontonnya kembali 10 kali, dan tidak ada niat untuk menyakiti lawan. Wasit menafsirkannya seperti ini, Anda harus menghormati itu, (tapi) saya hanya mendukung diri saya saat duel udara, saya melompat jauh lebih tinggi dan hanya melakukan kontak dengan bahunya. Mereka semua menyerang saya. Schar memukul saya dengan kepala di pipi saya, saya mendorongnya pergi, saya tidak berusaha menyakitinya, menjauh darinya," katanya.

Foto: NDTV Sport, Hindustan Times

Komentar