Pesona Dane Milovanovic yang Tak Bisa Dilupakan Madura United

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pesona Dane Milovanovic yang Tak Bisa Dilupakan Madura United

Madura United muncul sebagai kesebelasan yang tak boleh dipandang remeh di pentas sepakbola Indonesia. Dalam dua musim terakhir, kesebelasan berjuluk Laskar Sape Kerab itu kerap bercokol di papan atas klasemen.

Pada musim lalu, di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 mereka finis di urutan ketiga. Konsistensi mereka tunjukkan saat kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 bergulir, sampai pada pekan ke-19 ini, Madura berhasil mempertahankan posisi tiga besar di tabel klasemen sementara kompetisi level utama Indonesia itu.

Melihat pencapaian yang berhasil ditorehkan Madura dalam dua musim terakhir, agaknya ada satu sosok yang tak bisa dilupakan begitu saja, karena kontribusinya yang cukup besar bagi prestasi Madura di kompetisi. Sosok tersebut adalah Dane Milovanovic, yang menjadi jenderal lapangan tengah skuat asuhan Gomes de Oliviera itu. Pemain asal Australia itu punya kemampuan operan di atas rata-rata. Juga kuat baik dalam menyerang maupun bertahan.

Saat Madura dalam mode menyerang, Dane kerap aktif membantu Selamet Nur Cahyo yang bertipikal sebagai katalis penyerangan dari lini tengah. Sementara saat bertahan, Dane juga biasa menjadi tandem bagi Asep Berlian sebagai palang pintu pertahanan dari garis pertama Madura sebelum memaksa Fabiano Beltrame dan Fachrudin Aryanto bergerak untuk memutus aliran serangan lawan.

Sosoknya begitu vital di lini tengah Madura United, namun jelang putaran pertama Liga 1 berakhir Madura harus kehilangan Dane yang mengalami cedera kepala. Saat itu ia berbenturan dengan pemain Semen Padang, Dane kemudian pulang ke Australia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sempat diprediksi kalau Dane harus menepi hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Enggan mengambil risiko, manajemen Madura kemudian memutuskan kerja sama dengan mantan penggawa Pelita Bandung Raya. Sebagai penggantinya, mereka mendatangkan gelandang asal Australia lainnya, Cameron Watson.

Watson diproyeksikan sebagai suksesor Dane yang cedera, rekam jejak Watson yang pernah menimba ilmu di Akademi Porto dan lama bermain di kompetisi utama Australia membuat harapan dihamburkan kepada Watson. Namun harapan itu nyatanya tak berbuah nyata, penampilan Watson dianggap di luar ekspektasi.

Selain itu, selepas kepergian Dane performa Madura pun cenderung menurun di kompetisi. Mereka yang dinobatkan sebagai juara paruh musim harus kehilangan posisi puncak menyusul performa yang menurun. Beberapa waktu lalu, Madura bahkan dicukur 5-2 oleh bali United. Sebelumnya juga mereka diberondong tiga gol tanpa balas oleh Borneo FC di pekan ke-11 lalu.

Setelah Hancur lebur di Bali, evaluasi kemudian dilakukan manajemen. Watson terdepak, upaya mengembalikan Dane pun menjadi opsi utama. Mendengar kabar bahwa Dane akan segera pulih menjadi alasan utama dari manajemen Madura United untuk melihat celah memulangkan Dane kembali ke Pulau Garam.

“Menunggu Dane bisa bermain dalam tiga pertandingan memang lebih baik daripada tetap mempertahankan pemain tetapi tidak bisa dimainkan. Pilihan ini juga menjadi pilihan terbaik daripada hingga akhir kompetisi nanti tidak gunakan pemain asing Asia. Slot harus dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkap Presiden Klub, Achsanul Qosasi, seperti dikutip dari halaman resmi klub.

Sementara manajer Madura, Haruna Soemitro, menambahkan bahwa dari informasi yang ia terima bahwa kondisi Dane saat ini berangsur membaik. Kabar bagus tentunya bagi Madura untuk bisa kembali memanggilnya kembali. Haruna menambahkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pembicaraan dengan pengacara dari sang pemain, agar Dane bisa kembali merumput bersama Madura United di kompetisi.

“Kami akan diskusikan dengan pengacara dan dokternya. Surat terakhir yang kami terima, dalam minggu ini sebenarnya Dane sangat mungkin bersama dengan tim ini,” terang Haruna.

Selain itu Haruna juga mengungkapkan bahwa Dane sudah mengenal dengan baik karakter permainan Madura United. Selain itu chemistry dengan pemain lainnya pun sudah terjalin padu. Sehingga sosok Dane dianggap paling mumpuni untuk mengisi pos vital lini tengah Madura. Sebelumnya, ada tiga pemain yang sempat dipertimbangkan untuk menggantikan posisi Dane, namun tetap nama pemain berusia 27 tahun itu menjadi prioritas.

Satu hal lain yang menjadikan manajemen tetap menjatuhkan hati kepada sosok pemain yang terkenal dengan selebrasi Batman Face itu tak lain agar mereka tak la harus lagi menghadapi kesulitan untuk mengurus administrasi seperti Transfer Matching System (TMS) dan Internasional Transfer Certificate (ITC), yang harus mereka urus ketika mendatangkan pemain asing baru yang belum pernah merumput di Indonesia.

Proses pengurusan TMS dan ITC bisa dibilang sangat rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut yang kemudian menjadikan manajemen Madura United harus memutuskan untuk memilih pemain asing Asia yang pernah bermain di Kompetisi sepakbola Indonesia. Pilihan harus pemain asing Asia yang pernah bermain di Indonesia guna memudahkan proses ITC.

Sosok Dane dianggap tepat karena selain pernah merumput di Indonesia, seperti apa yang telah disampaikan di atas bahwa mantan penggawa Brisbane Roar itu tak asing dengan sepakbola Madura karena sudah dua musim merumput bersama Sapeh Kerab.

“Kalau mendaftarkan pemain yang belum pernah bermain di Indonesia, akan ada kerumitan dalam proses pengesahan pemain dan proses TMS. Kami harus menghindari itu karena TMS langsung bisa diakses oleh FIFA,” tukas Haruna.

Foto: Bola Madura

Komentar