Masalah Pertahanan Liverpool adalah Lagu Lama di Musim yang Baru

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Masalah Pertahanan Liverpool adalah Lagu Lama di Musim yang Baru

Liverpool mengawali perjalanan mereka di Liga Primer musim 2017/2018 dengan satu poin. Bertandang ke markas Watford, Vicarage Road, Sabtu (12/8) malam WIB, Liverpool harus puas mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 3-3. Klub berjuluk "The Reds" itu sebenarnya berpeluang besar untuk meraih tiga poin pertamanya di kompetisi, tapi peluang yang sudah ada di depan mata itu sirna setelah Miguel Britos mencetak gol penyama kedudukan pada masa injury time.

Diberondong tiga gol di laga awal tentu bukan kabar baik bagi Liverpool, seolah menyiratkan ada yang salah dengan cara bertahan "The Reds" dalam pertandingan tersebut. Fakta yang harus diakui, lini pertahanan mereka pada pertandingan tersebut sebenarnya tidak terlalu banyak mendapat tekanan dari lawan, namun Watford berhasil melesakkan tiga gol yang menyiratkan permasalahan Liverpool di lini belakang yang belum teratasi.

Lini pertahanan Liverpool memang menjadi sorotan pada musim lalu, khususnya soal kemampuan mereka dalam mengantisipasi serangan lawan dari situasi bola mati. Bukan hanya musim lalu, namun sejak ditangani Juergen Klopp pada pertengahan musim 2015/2016, gawang Liverpool sudah dibobol sebanyak 82 kali, dengan 27 di antaranya melalui bola mati.

Jadi bisa dibilang permasalahan ini adalah lagu lama di musim yang baru, sebab dua dari tiga gol yang dicetak Watford berasal dari situasi set-piece. Inilah yang menjadi salah satu jawaban dari keberhasilan Watford mencetak tiga gol ke gawang Simon Mignolet. Andai dua sepakan pojok yang dilakukan oleh Watford di menit 7 dan 92 mampu diantisipasi dengan baik, mungkin Liverpool akan berpesta dengan kemenangan 3-1 di laga perdananya.

Tapi kenyataan berbicara lain, Liverpool harus kehilangan poin akibat kesalahan antisipasi tendangan penjuru pada dua momentum tersebut. Melihat gol pertama Watford yang dicetak Stefano Okaka pada menit delapan, terlihat para pemain Liverpool yang berdiri di kotak penalti sendiri lebih terfokus pada bola, bukan pada pergerakan pemain lain yang muncul dari belakang. Sebelum bola dilepaskan Jose Holebas, Okaka terlihat berada beberapa meter dari mulut gawang Mignolet.

Namun setelah bola dilepaskan, Okaka merangsek ke mulut gawang Mignolet untuk menjangkau bola. Tidak ada pemain yang mencoba menghentikan Okaka, hanya Roberto Firmino yang memberikan sedikit gangguan. Tapi itu bukan halangan berarti bagi Okaka yang akhirnya sukses menceploskan bola melalui sundulan, yang tak mampu diantisipasi dengan baik oleh Mignolet.

Kemudian pada gol ketiga Watford yang juga berawal dari tendangan penjuru pada menit 93. Gol yang dicetak oleh Miguel Britos itu sedikit berbau off-side, namun terlepas dari kontroversi yang terjadi ada kelengahan konsentrasi dalam melakukan pengawalan saat bola hasil tendangan penjuru dilepas ke kotak penalti "The Reds".

Joel Matip yang awalnya mengawal pergerakan Britos berlari untuk menutup ruang tembak Nathaniel Chalobah yang lepas dari pengawalan Wijnaldum. Hal tersebut membuat Britos leluasa merangsek untuk mengganggu Mignolet. Mimpi buruk pun terjadi saat antisipasi kurang sempurna dari Mignolet untuk menahan tendangan Chalobah dari sudut sempit mampu dimanfaatkan Briton untuk mencetak gol.

"Itu adalah pertandingan tandang pertama kami melawan tim yang benar-benar kuat secara fisik. Harus diakui bahwa kami memulai pertandingan dengan cara yang tidak cukup baik. Tapi permainan kami terlihat jauh lebih baik di babak kedua,” kata Klopp seusai pertandingan seperti dilansir dari Sky Sports.

"Kami datang ke sini untuk menang dan saya pikir itu pasti pantas bagi kami. Tapi Watford memiliki momen yang kebanyakan dari situasi set-piece. Yang pertama bagus, yang kedua tidak beruntung tapi gol ketiga mereka itu offside,” tegas Klopp.

Melihat apa yang terjadi di laga tersebut, para penggemar mungkin saja lantang bersuara agar Liverpool segera mendatangkan bek baru. Nama Virgil van Dijk mungkin bisa menjadi opsi setelah sang pemain resmi mengajukan permintaan untuk dijual ke klub lain kepada Southampton. Liverpool yang sebelumnya amat berminat untuk mendatangkan pemain asal Belanda itu mungkin bisa memulai penjajakan kembali terhadap upaya mendatangkan Van Dijk.

Namun selama di Southampton, Van Dijk pun tidak terlalu menonjol untuk menghindarkan "The Saints" dari kebobolan dari bola mati. Terhitung dari sejak pertengahan musim 2015/2016 ada 27 gol yang juga bersarang ke gawang Southampton dari situasi set-piece. Hanya saja, catatan kebobolan Southampton memang jauh lebih baik, karena selama satu musim setengah hanya 79 gol saja yang bersarang ke gawang mereka.

Trisula Maut

Terlepas dari buruknya cara bertahan mereka di laga tersebut, yang patut diapresiasi dari penampilan Liverpool pada malam itu tentunya penampilan trisula mereka, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino. Laga tersebut sebenarnya berjalan agak membosankan di babak kedua. Ketidakhadiran Phillpe Countinho yang mengalami cedera punggung membuat kreativitas serangan mereka tak terlihat. Selain itu, Liverpool juga banyak kehilangan bola dan banyak melakukan kesalahan sendiri.

Tapi penampilan Mane, Salah, dan Firmino agak menyamarkan penampilan buruk Liverpool. Ketiga pemain tersebut mampu memberikan ancaman berarti bagi lini pertahanan Watford, bahkan tiga gol yang berhasil dilesakkan "The Reds" dalam laga tersebut tercipta dari kaki ketiga pemain itu. Dimulai dengan Mane yang berhasil mencetak gol penyama kedudukan, setelah menerima umpan Emre Can pada menit 29.

Gol tersebut tidak berlangsung lama, karena Watford kembali unggul setelah antisipasi bola silang yang dilakukan Trent Alexandre-Arnold justru mampu dimanfaatkan Abdoulaye Doucoure untuk membawa Watford kembali unggul 2-1 yang berakhir hingga turun minum. Tapi Liverpool merubah cara bermain mereka di babak kedua, aliran serangan deras dilancarkan.

Hasilnya pada menit 55, pergerakan Mohamed Salah di dalam kotak penalti dihentikan paksa oleh kiper Watford, Gomes. Wasit langsung menunjuk titik putih, Roberto Firmino yang yang menjadi eksekutor pun berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Setelahnya Liverpool semakin gencar melakukan serangan, pergerakan dari Mane, Firmino, dan Salah semakin merepotkan pertahanan Watford.

Akhirnya dua menit selepas gol kedua Liverpool, Salah mencetak gol pertamanya di laga debut bersama Liverpool di Liga Primer Inggris. Umpan jauh Dejan Lovren berhasil dijangkau Firmino yang langsung melepaskan tendangan lob, setelah melihat Gomes maju keluar dari sarangnya. Bola yang dilepaskan Firmino ternyata melebar di sisi kanan menghampiri Salah yang muncul dari sisi tersebut. Tanpa penjagaan, Salah kemudian mendorong bola sedikit menuju gawang kosong.

"Setelah pertandingan ini, kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan atau diperbaiki. Jika kami menang 3-2, kami memiliki banyak hal yang harus diperbaiki, sekarang ini 3-3 dan kami memiliki banyak Hal-hal yang harus dilakukan. Tapi kami juga menunjukkan permainan yang cukup bagus," tegas Klopp.

Foto: Ofisial Twitter Liverpool FC

Komentar