Kesebelasan-kesebelasan Kejutan Liga Primer Inggris 2017/2018

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kesebelasan-kesebelasan Kejutan Liga Primer Inggris 2017/2018

Sebagian besar masyarakat Indonesia akan menjadikan 12 Agustus sebagai tanggal yang penting. Sebab pada waktu itulah Liga Primer Inggris 2017/2018 resmi dimulai.

Perlu diingat bahwa kompetitifnya Liga Primer Inggris membuat perhatian banyak orang tidak hanya tertuju kepada kesebelasan-kesebelasan besar saja. Banyak hal yang mengejutkan terjadi di sepakbola Inggris. Salah satunya adalah kemampuan Leicester City menjuarai Liga Primer Inggris 2015/2016. Lagipula siapa yang menduga Leicester bisa menjadi juara pada waktu itu? Pada musim sebelum juara saja mereka terseok-seok menghindari degradasi.

Atau Tottenham Hotspur juga bisa menjadi kejutan kecil karena dominan mengakhiri klasemen akhir di zona empat besar. Maka dari itu, kesebelasan-kesebelasan yang berpotensi menjadi kejutan pada musim yang akan datang dirasa perlu diulas. Walau kemungkinan seperti Leicester atau Tottenham itu kecil. Tapi siapa yang tahu, dan jelas bahwa ulasan tentang kesebelasan-kesebelasan ini siap memberikan kejutannya kepada Liga Primer Inggris mendatang.

AFC Bournemouth

Ada beberapa faktor yang membuat AFC Bournemouth diyakini menjadi kesebelasan kejutan pada Liga Primer Inggris 2017/2018. Menggeliatnya Bournemouth pada musim lalu menjadi salah satu alasan mengapa mereka patut diperhitungkan. Memang Bournemouth tidak memberikan ancaman untuk masuk ke papan atas, namun mereka memberikan daya saing yang tidak terduga di zona pertengahan klasemen. Jujur saja, tidak terduga bahwa Bournemouth sempat bertengger di peringkat delapan pada pekan ke-16.

Padahal Bournemouth terseok-seok pada dua pertandingan awal Liga Primer Inggris musim lalu. Mereka langsung menderita dua kekalahan dari Manchester United (MU) dan West Ham United. Namun perlahan tapi pasti, Bournemouth merangkak ke papan tengah selama putaran satu dan mengakhiri musim lalu di peringkat kesembilan. Berakhirnya Liga Primer Inggris 2016/2017, Bournemouth melanjutkannya dengan melakukan beberapa transfer krusial.

Perekrutan yang paling krusial adalah keberhasilan mendapatkan kembali Nathan Ake dari Chelsea. Ia adalah kunci pertahanan Bournemouth yang melaju ke papan tengah pada pertengahan pertama di musim lalu. Pertahanan Bournemouth justru mengendor setelah Ake pergi pada Januari 2017. Bahkan kesebelasan besutan Eddie Howe itu sempat terperosok ke jurang degradasi setelah Ake pergi. Namun Bournemouth mampu bangkit kembali saat beberapa pekan terakhir Liga Primer Inggris 2016/2017 sehingga berada di peringkat kesembilan.

Selain Ake, perekrutan penting lainnya adalah Jermain Defoe yang mencetak 15 gol bersama Sunderland musim lalu. Perekrutan yang akan membantu Bournemouth lainnya adalah Asmir Begovic dari Chelsea yang bisa menggeser posisi Artur Boruc sebagai penjaga gawang utama. Para pemain baru itu memperkuat Bournemouth yang tidak kehilangan para pemain pentingnya. Nama-nama seperti Junior Stanislas, Joshua King, Steve Cook, Charlie Daniels, dan lainnya masih bertahan.

Hanya Jack Wilshere saja yang pergi karena gagal dipermanenkan kesebelasan berjuluk The Cherries tersebut. Namun, kepergiannya tidak terlalu bermasalah karena Bournemouth pun mampu menyatukan pemain baru dan lamanya dengan baik. Buktinya, catatan pra-musim Bournemouth cukup baik karena berhasil memenangkan empat pertandingan, satu imbang, dan hanya dinodai satu kekalahan. Dua pertandingan awal Bournemouth pun tidak langsung diberikan lawan yang berat.

Pekan pertama akan menghadapi West Bromwich Albion dan Watford pada pertandingan selanjutnya. Tidak seperti musim lalu yang langsung dihadapkan dengan Manchester United pada pekan perdana. Tantangan besar Bournemouth baru terjadi ketika pekan ketiga karena harus menghadapi Manchester City dan Arsenal pada laga berikutnya. Setelah dua pertandingan berat itu, tensi pertandingan Bournemouth akan didinginkan dengan menjamu Brighton & Hove Albion yang merupakan kesebelasan promosi.

Faktor-faktor tersebutlah yang membuat Bournemouth diperkirakan bakal memberi gebrakan pada musim mendatang. Selain itu, hal yang membuat Bournemouth menarik adalah filosofi permainan menyerang yang diterapkan Howe. Walau berada di peringkat sembilan, Bournemouth lebih produktif mencetak gol daripada MU yang berada di peringkat enam dan Southampton di posisi delapan pada musim lalu. Maka dari itu, Bournemouth tidak hanya akan menggeliat pada musim depan, namun akan menjadi kejutan melalui gebrakan-gebrakan serangannya.

Everton

Ronald Koeman adalah kunci terbesar keberhasilan kebangkitan Everton musim lalu. Sebelum dilatih Koeman, Everton terperosok ke peringkat 11 Liga Primer Inggris 2015/2016. Kemudian Everton berhasil menempati peringkat tujuh di klasemen akhir setelah dilatih Koeman pada musim berikutnya. Everton dipercaya akan lebih hebat lagi di tangan Koeman pada Liga Primer Inggris 2017/2018 yang akan datang. Alasan itu diwajarkan jika melihat geliat perekrutan pemain baru Everton di bawah Koeman pada bursa transfer musim panas saat ini.

Sampai sekarang, sudah sekitar 98 juta paun digelontorkan petinggi Everton untuk mendukung aktivitas transfer Koeman. Jumlah itu tidaklah sedikit untuk bursa transfer musim panas yang masih belum ditutup. Uang sebanyak itu juga lebih royal dibandingkan transfer total musim lalu yang menghabiskan 77,3 juta paun. Di sisi lain, memang bahwa gelontoran dana transfer musim panas ini tidak lepas dari penjualan Romelu Lukaku seharga 75 juta paun ke MU. Penjualan penyerang asal Belgia itu pun ibarat "mati satu, tumbuh seribu".

Asumsi itu karena kehilangan satu penyerang, justru membuahkan dua pemain baru pada posisi yang sama. Wayne Rooney langsung dipulangkan dari MU seiring dengan penjualan Lukaku. Sebelumnya, Everton sudah mendatangkan Sandro Ramirez dari Malaga. Kedua penyerang itu akan didukung Davy Klassen, yang merupakan playmaker baru dari Ajax Amsterdam.

Serangan sayap kanan Everton juga akan tetap terjaga walau Seamus Coleman masih menderita cedera patah kaki. Rasa aman itu diberikan Cuco Martina yang direkrut dari Southampton dengan gratis. Kedatangan Michael Keane dari Burnley juga akan memperkokoh pertahanan Everton seiring dengan melambannya permainan Ashley Williams dan Phil Jagielka karena termakan usia.

Alasan di posisi bek itu juga berlaku di posisi penjaga gawang. Di saat Maarten Stekelenburg terus bermasalah dengan cedera, Jordan Pickford yang didatangkan dari Sunderland bisa menjadi jawabannya. Kesebelasan berjuluk The Toffees itu pun seolah belum kehabisan hasrat untuk belanja. Akhir-akhir ini, Everton dikabarkan sedang memburu Gyfli Sigurdsson dari Swansea City. Para pemain baru itu akan dipadukan dengan skuat yang sudah solid selama musim lalu sehingga mendapatkan tiket kualifikasi Liga Eropa 2017/2018.

Situasi itu persis seperti Bournemouth yang cukup teruji selama pra-musim. Walau tentu saja skuat Everton lebih mewah daripada Bournemouth. Selama pra-musim, Everton belum pernah kalah dari hasil dua kali menang dan dua kali imbang. Jika melihat pergerakan transfer dan pra-musim, bukan tanpa alasan Everton digadang-gadang akan menjadi kesebelasan mengejutkan pada musim mendatang. Tapi ancaman baru bisa terbukti jika Everton bisa menularkan kestabilan selama pra-musim di awalan Liga Primer Inggris 2017/2018.

Perlu diingat bahwa konsentrasi kesebelasan dari Liverpool itu akan terbagi dua pada awal musim ini. Selain Liga Primer Inggris, Jagielka dkk harus menjalani pertandingan kualifikasi Liga Europa 2017/2018. Hajduk Split pun harus dijamunya setelah menghadapi Stoke City pada pertandingan pertama kompetisi mendatang. Setelah menghadapi Split, Everton langsung bertandang ke Manchester City dan Chelsea pada laga selanjutnya. Di antara pertandingan itu pun Everton harus giliran bertandang ke Split.

Artinya, tiga pertandingan tandang harus dilakoni Everton setelah menjamu Stoke. Awal musim itulah yang menjadi ujian pertama dari positifnya rangkaian pra-musim dan konsumtifnya mereka selama bursa transfer. Dan jika Everton mampu melewatinya dengan stabil seperti pra-musim, ancaman mereka untuk papan atas benar-benar terbukti. Maka siap-siap saja kondusivitas enam besar Liga Primer Inggris musim lalu harus benar-benar waspada atas manuver yang dilakukan Everton dalam beberapa waktu terakhir.

West Ham United

Berbeda dengan Everton, West Ham United justru mengalami kemunduran pada Liga Primer Inggris 2016/2017. West Ham harus berada di posisi yang ditempati Everton pada dua musim sebelumnya, yaitu di peringkat 11. Padahal West Ham masih ditangani Slaven Bilic yang mampu membuat kesebelasan besutannya itu menjadi kejutan pada Liga Primer Inggris 2015/2016 karena berada di posisi tujuh. Justru posisi itulah yang ditempati Everton pada klasemen akhir musim lalu. Dalam dua tahun terakhir ini, Everton dan West Ham seperti membolak-balikan nasibnya di Liga Primer Inggris.

Di sisi lain, Bilic merasa lega karena masih dipertahankan West Ham walau mengalami penurunan posisi kesebelasannya pada musim lalu. Tapi kepercayaan yang diberikan kepadanya harus dijawab dengan kembali impresifnya West Ham pada Liga Primer Inggris 2017/2018. Minimal mereka bisa kembali ke papan tengah, atau lebih baik lagi bisa mendapatkan tiket Liga Eropa seperti dua musim sebelumnya. Bilic sadar akan hal itu dan ia terlihat lebih cermat berbenah pada bursa transfer musim panas saat ini.

Hal yang menguntungkannya pada jendela transfer sekarang adalah tidak terlalu kentaranya pemain penting yang hengkang. Perginya Ashley Fletcher, Darren Randolph, Enner Valencia, dan lainnya tidak terlalu menyedihkan karena permainan mereka jauh dari kata stabil pada musim lalu. Kepergian pemain-pemain itu justru membuat West Ham menjadi lebih efektif lagi mendatangkan penggantinya. Walau sejauh ini West Ham baru mengeluarkan dana transfer 40,8 juta paun.

Jumlah itu masih kalah jauh dari total belanja musim lalu yang menghabiskan 75,1 juta paun. Tapi lihat saja pemain-pemain barunya sejauh ini, salah satunya pembelian Marko Arnautovic dari Stoke City yang dinilai paling signifikan. Selain Arnautovic, Bilic juga mengembalikan Javier "Chicharito" Hernandez ke Liga Inggris setelah mencapai kebangkitan bersama Bayer Leverkusen pada musim lalu. West Ham juga siap membangkitkan kembali pemain-pemain yang terbuang dari Manchester City, yaitu Joe Hart dan Pablo Zabaleta.

Tapi efektivitas transfer West Ham belum teruji jika melihat dari pra-musim yang dijalani. Dari enam pertandingan uji tanding, West Ham cuma menang satu kali atas Fulham. Sisanya menghasilkan dua kekalahan dan tiga kali imbang. Maka skuat kesebelasan berjuluk The Hammers itu wajib beradaptasi dan lebih menyatu lagi. Apalagi West Ham langsung bertandang ke MU pada pertandingan perdana Liga Primer Inggris 2017/2018.

Namun tantangan West Ham tergolong lebih mudah setelah menghadapi MU. Selanjutnya West Ham akan bertandang ke Southampton dan menjamu dua kesebelasan promosi, yaitu Newcastle United dan Huddersfield Town sebelum bertandang ke West Bromwich. Bisa dibilang tiga partai terakhir yang dituliskan itu adalah kesempatan bagi West Ham untuk bangkit. Tapi dengan catatan skuat West Ham sudah padu sehingga kembali bisa mengejutkan papan atas klasemen Liga Primer Inggris seperti yang dilakukan pada dua musim lalu.

Komentar