Laskar Antasari si Pematah Rekor Impresif Lawan

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Laskar Antasari si Pematah Rekor Impresif Lawan

Kiprah Barito Putera di Liga 1 Indonesia 2017 tampaknya tidak bolah dipandang sebelah mata, meski memang saat ini mereka masih berada di papan tengah klasemen Liga 1. Namun Barito bisa menjadi mimpi buruk bagi kesebelasan papan atas yang punya rekor bagus di kompetisi. Buktinya pada pertandingan perdananya di putaran kedua, mereka mampu mengalahkan Persija Jakarta 1-0 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Minggu (6/8).

Kemenangan yang diraih Barito bukan sekadar kemenangan biasa, karena dibalik tiga poin yang berhasil ditorehkan pada laga tersebut, Barito juga sukses menghentikan rekor Persija sebagai kesebelasan dengan rekor pertandingan tak terkalahkan di Liga 1. Tercatat, ada 12 pertandingan beruntun yang dilakoni Persija tanpa sekalipun menelan kekalahan.

Setelah ditaklukkan Persela Lamongan 0-1 pada pekan kelima Liga 1, Macan Kemayoran mengaum dengan melewati 12 pertandingan tanpa menelan sekali pun kekalahan. Tercatat, ada enam pertandingan yang mereka lalui dengan kemenangan dan enam laga lainnya berakhir imbang. Torehan tersebut membuat kesebelasan yang terbentuk pada tahun 1928 itu kemudian lambat laun mampu merangsek ke posisi papan atas.

Namun memasuki pekan ke-17 Liga 1, atau pekan pertama di putaran kedua kompetisi, rekor tanpa terkalahkan mereka selama putaran pertama akhirnya terhenti, karena Macan kemyoran gagal meredam keperkasaan Laskar Antasari yang tampil dihadapan puluhan ribu penggemar yang memadati Stadion 17 Mei pada Minggu malam itu.

Seusai pertandingan Jacksen mengungkapkan bahwa alam pertandingan tersebut anak asuhnya tampil sangat baik dan kompak. Penyerangan yang dilakukan Barito pun menurutnya efektif untuk memberikan tekanan berarti ke area pertahanan lawan.

Meski penguasaan bola mereka hanya mencapai 40 persen saja, tapi peluang justru lebih banyak mereka dapatkan dengan sembilan tendangan ke gawang yang empat di antaranya mengarah ke gawang Andritany Ardhiyasa. Hasilnya tersebukti dengan satu gol yang berhasil dilesakan Barito melalui Muhammad Rifki pada menit 56, tak mampu dibalas Persija.

“Dalam pertandingan tadi kami bermain bagus, tim bermain sangat kompak. Para pemain sangat percaya diri menghadapi laga ini. Kami juga bisa melakukan tekanan kepada lawan, dan ada satu yang bisa kami cetak untuk meraih kemenangan,” katanya seusai pertandingan seperti dikutip dari Sepakbola.com.


Meski begitu Jacksen mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut jangan sampai membuat anak asuhnya terlena, apalagi merasa jemawa. Sebab kompetisi masih panjang bukan saat yang tepat bagi Barito untuk langsung berpuas diri menanggapi hasil yang baru saja mereka raih. mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura itu mengungkapkan bahwa masih ada banyak hal yang musti ia evaluasi agar permainan timnya semakin membaik menghadapi sisa laga di kompetisi.

“Secara strategi, para pemain bisa menjalankan apa yang saya instruksikan. Tapi, saya tidak mau kami menjadi sombong karena kemenangan ini. Ini menjadi tugas saya untuk menghilangkan kesombongan-kesombongan permainan. Saya juga tidak mau dengan kemenangan ini membuat para pemain menjadi sombong,” tegasnya.

Sementara dari kubu Persija, manajer tim Mohamad Rafil Perdana mengungkapkan bahwa secara permainan Ismed Sofyan dan kawan-kawan sebenarnya tampil sangat baik. Perlawanan sengit berhasil diberikan, bahkan bisa dibilang Persija mampu menguasai jalannya pertandingan. Hanya saja, hasil berkata lain dan target Macan Kemayoran untuk mencuri poin di Banjarmasin sirna.

“Kami telah bekerja secara maksimal. Para pemain bermain cukup baik yang membuat kami mampu memberikan perlawanan sengit kepada tuan rumah. Namun akta berkata lain. Target kami untuk pulang dengan mencuri poin akhirnya gagal,” terangnya.

Dari kekalahan tersebut, Rafli memohon maaf yang sebasar-besarnya kepada Jakmania sebagai loyalis tim yang tak pernah lelah memberikan dukungan luar biasa kepada juara Liga Indonesia tahun 2000/2001 itu.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Jakmania yang selama ini memberikan dukungan penuh. Kami akan memperbaiki diri untuk pertandingan berikutnya,” tegasnya.

PSM Sebagai Korban Pertama

Persija, sebenarnya bukan satu-satu kesebelasan yang rekor impresif-nya berhasil dipatahkan Barito. Sebelumnya, skuat asuhan Jacksen Tiago itu pun sukses menghentikan rekor sempurna PSM Makassar saat memainkan pertandingan di Stadion Andy Mattalatta, sebagai markas mereka di kompetisi.

Saat itu klub berjulukan Juku Eja tercatat sebagai salah satu kesebelasan yang mampu menyapu bersih kemenangan saat berlaga di kandang. Setidaknya rekor tersebut mereka pertahankan dalam tujuh pertandingan kandang sebelum menghadapi Barito. Namun ketika melakoni partai kandang kedelapan menghadapi Barito, rekor sempurna PSM di kandang sedikit ternoda.

Memang mereka tidak sampai harus menelan kekalahan. Tapi, hasil imbang 1-1 yang diraih setidaknya menjadikan kerugian tersendiri bagi mereka. Sebab selain rekor sempurnanya sedikit tercoreng, hasil tersebut pun sedikit banyaknya cukup untuk menggoyahkan posisi mereka di tabel klasemen. Meraih hasil imbang di laga kandang, bukan hal menguntungkan tentunya bagi tim berstatus tuan rumah.

Sebenarnya berpeluang untuk memperpanjang rekor tersebut setelah Ferdinand Sinaga berhasil memecah kebuntuan pada menit 32. Namun kelengahan terjadi di ini pertahanan Juku Eja menjelang pertandingan berakhir.

David Laly yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang tersebut kemudian bertahan hingga akhir, dan Barito tercatat sebagai kesebelasan pertama di Liga 1 yang berhasil mencuri poin di Stadion Andy Mattalatta.

Komentar