Sejarah dan Mitos Community Shield

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sejarah dan Mitos Community Shield

Tak lama lagi Liga Primer Inggris 2017/2018 akan dimulai. Gempita penyelenggaraan kompetisi Liga Primer yang cukup menyita perhatian mata pecinta sepakbola dunia itu ditandai dengan digelarnya Community Shield sebagai gaung awal sebelum Liga Primer dimulai. Pada tahun ini, Community Shield mempertemukan Chelsea sebagai juara Liga primer musim lalu melawan Arsenal yang berstatus jawara Piala FA 2016/2017.

Pertandingan antara dua kesebelasan asal Kota London tersebut akan berlangsung pada Minggu (06/08) malam WIB, juga di London, tepatnya di kandang Tottenham Hotspur Stadion Wembley.

Sebelum membahas fakta dan data pertemuan antara Arsenal dan Chelsea, akan lebih sahih bila membahas sekilas tentang Community Shield. Turnamen tersebut kali pertama digelar pada tahun 1908 dengan tajuk Charity Shield. Kejuaraan tersebut awal mulanya bernama Sheriff of London Charity Shield (pertandingan pertama di tahun 1898), yang diprakarsai oleh Sir Thomas Dewar, orang Skotlandia yang memiliki rekam jejak politik mengagumkan di London.

Konsep awal dari kejuaraan tersebut adalah mempertemukan tim profesional terbaik dengan kesebelasan amatir terbaik (pada saat itu belum banyak kesebelasan profesional di Inggris), sebagai laga amal. Namun hanya sembilan tahun saja kejuaraan tersebut berlangsung hingga akhirnya gulung tikar dan turnamen diambil alih FA pada tahun 1908.

Saat itu, FA kemudian mengganti nama kejuaraan tersebut menjadi FA Charity Shield. Perubahan nama tersebut tak serta merta mengurangi esensi dari kejuaraan tersebut sebagai laga amal. Mulanya, kejuaraan tersebut mempertemukan juara Football League dengan jawara Southern Football League.

Dalam perjalanannya, konsep turnamen tersebut terus mengalami perubahan hingga akhirnya terbentuk format pertandingan yang mempertemukan antara juara kompetisi melawan juara Piala FA pada tahun 1921. Saat itu, Tottenham Hotspur keluar sebagai juara setelah mengalahkan Burnley 2-0.

Pada tahun 1974, turnamen tersebut kemudian digelar di tempat netral, tepatnya di Empire Stadium (Wembley lama) sebagai stadion nasional. Format tersebut diinisiasikan oleh sekretaris FA, Edgar Alfred "Ted" Croker pada tahun 1974. Format tersebut kemudian bertahan hingga sekarang, karena kebijakan FA yang mewajibkan para juara liga maupun juara Piala FA bertanding di sana.

Arsenal 1953

Dalam perjalanannya, ada tiga stadion yang digunakan sebagai venue Community Shield, setelah "Old Wembley" dibongkar untuk dirombak ulang pada tahun 2000, turnamen kemudian berpindah ke Millennium Stadium di Wales. Dari tahun 2001 hingga 2006 pertandingan digelar di sana, hingga pada akhirnya dipindahkan kembali ke Stadion Wembley yang sudah mengalami perubahan.

Pada tahun 2002, Charity Commission for England and Wales menganggap ada kejanggalan dari sistem kebijakan pendapatan yang dilakukan FA dari hasil pertandingan Charity Shield ke lembaga amal. Karena dianggap sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai laga amal, maka tajuk turnamen kemudian diubah menjadi Community Shield.

Namun sayangnya, tidak banyak kesebelasan yang menganggap bahwa kejuaraan tersebut penting. Kebanyakan mereka menganggap bahwa kejuaraan tersebut sebagai ajang pemanasan untuk melihat sejauh mana kebugaran para pemain mereka. Satu hal yang wajar mengingat spirit kompetisi tak dihadirkan sejak awal pembentukan turnamen. Merujuk pada nama asalnya, kejuaraan tersebut lebih dimaknai sebagai laga amal, yang sepertinya masih dirasakan oleh sebagian besar kontestannya.

Marjin Skor yang Selalu Ketat

Fakta lain dari gelaran Community Shield adalah skor akhir pertandingan yang jarang sekali berakhir dengan marjin yang mencolok. Contohnya, dalam lima penyelenggaraan terakhir hanya Arsenal saja yang mampu memenangkan pertandingan tersebut dengan marjin tiga gol atas Manchester City pada tahun 2014 lalu.

Saat itu, Arsenal berhasil mengalahkan jura Liga Primer Inggris musim 2013/2014 itu dengan skor 3-0. Setelahnya, rata-rata kemenangan yang diraih kesebelasan di ajang tersebut hanya berselisih satu gol saja.

Untuk sementara, hanya Manchester City dan Nottingham Forest saja yang berhasil memenangkan gelar Community Shield dengan marjin lima gol. City memulainya lebih dulu pada tahun 1968, pada saat mereka bertemu dengan West Bromwich Albion. Kala itu, mereka berhasil mempecundangi West Brom dengan skor 6-1.

10 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1978, giliran Nottingham Forest yang berhasil menundukkan Ipswich Town dengan skor 5-0. Marjin lima gol yang tercipta di Community Shield yang pernah ditorehkan oleh City dan Forest sampai dengan saat ini belum ada yang bisa mengulanginya lagi.

Mitos dan Fakta pertemuan Arsenal vs Chelsea

Pada tahun 2017 ini, Chelsea dan Arsenal akan saling bentrok dalam duel dua jawara kompetisi dan turnamen domestik itu di Wembley. Secara keseluruhan, ini akan menjadi pertemuan ketiga bagi Arsenal dan Chelsea di Community Shield.

Kali pertama kedua kesebelasan bertemu di ajang tersebut adalah pada tahun 2005. Kala itu Chelsea berhasil menundukkan Arsenal dengan skor tipis 2-1. Kemudian, keduanya kembali bertemu pada tahun 2015, saat Arsenal berhasil membalaskan dendamnya setelah mengakhiri pertandingan dengan kemenangan tipis 1-0.

Saling balas dalam dua pertemuan terakhir menjadi fakta menarik yang menjadi bumbu dalam pertemuan ketiga dari dua kesebelasan raksasa Inggris itu. Menarik tentunya melihat siapa yang akan keluar sebagai pemenangan dalam pertemuan pada Minggu malam nanti. Apakah Chelsea mampu membalas kekalahan mereka di 2015 lalu, atau justru Arsenal yang mampu memperpanjang rekor kemenangan mereka atas Chelsea di Community Shield.

Namun terlepas dari siapa yang akan memenangkan pertandingan tersebut, beberapa fakta menarik dari ajang yang sebelumnya bernama Charity Shield itu juga cukup menarik untuk disimak, salah satunya adalah kutukan juara Community Shield di kompetisi Liga Primer. Fakta mengatakan, hanya segelintir kesebelasan saja yang mampu menjadi juara Liga Primer Inggris setelah mereka memenangkan trofi di Community Shield.

Tercatat hanya Liverpool, Manchester United, Arsenal, Chelsea, Everton, dan Porsmouth saja yang mampu menanggalkan kutukan tersebut. Melihat daftar kesebelasan yang mampu lepas dari jeratan mengerikan itu, Arsenal dan Chelsea tentu bisa bernapas lega karena mereka masuk di dalamnya. Sehingga, keduanya tak perlu juga saling mengalah agar terhindar dari kutukan juara Community Shield.

Hanya saja, yang menjadi soal adalah tingkat keberhasilan Chelsea dan Arsenal untuk menghindar dari kutukan tersebut bisa dibilang minim. Arsenal misalnya, dari 13 gelar juara kompetisi yang mereka raih, hanya tiga gelar (1930/31, 1933/34, dan 1934/35) saja yang mereka dapatkan setelah menjuarai Community Shield. Sementara sisanya didapat saat mereka gagal meraih gelar di Community Shield atau bahkan tidak bermain di ajang tersebut.

Hal yang sama juga sebenarnya dialami Chelsea, dari total enam gelar juara di kompetisi yang berhasil mereka raih, hanya ada dua kali saja mereka berhasil menjadi juara setelah sembilan bulan sebelumnya meraih gelar di Community Shield. Keberhasilan tersebut ditorehkan pada tahun 2005/2006 dan 2009/2010.

Tapi sepertinya andai pada laga nanti Chelsea gagal juara Community Shield, maka mereka tidak seharusnya merasa khawatir, sebab dalam dua gelar terakhir yang diraih Arsenal di Community Shield, gelar juara Liga Inggris selalu berhasil direbut Chelsea. Namun yang perlu dicatat, fakta tersebut tentu tidak bisa dijadikan rujukan sahih untuk memprediksi siapa yang akan keluar sebagai juara Liga Primer Inggris 2017/2018.

Foto: TalkSport, Chelsea News, The Sun

Komentar