Ditantang Milan Adu Finansial, Presiden Roma Langsung Minta Maaf

Berita

by redaksi

Ditantang Milan Adu Finansial, Presiden Roma Langsung Minta Maaf

Aktivitas transfer AC Milan yang menghabiskan sekitar 200 juta euro membuat AS Roma berkomentar pedas. Lewat presidennya, James Pallotta, Roma mengecam UEFA karena terlalu lembek dalam memberlakukan Financial Fair Play (FFP) sehingga Milan bisa belanja besar musim ini. Tapi kecaman tersebut justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Pada Kamis malam (27/7), Pallotta memberikan pandangannya mengenai sejumlah topik, dimulai dari perpanjangan kontrak Radja Nainggolan hingga mantan anak buahnya yang kini bekerja untuk Inter Milan, Walter Sabatini. Namun komentar paling pedas ia lancarkan pada aktivitas transfer Milan.

"UEFA dalam hal ini Financial Fair Play telah menunjukkan keanehannya pada kita. Ketika ini berhubungan dengan Milan, saya tidak tahu apa yang terjadi. Sangat tidak masuk akal," ujar Pallotta pada Sirius XM FC yang dikutip Football-Italia. "Angka yang mereka habiskan, mereka tidak punya uang untuk membeli sebuah tim, karena mereka meminjam uang hampir sebesar 300 juta euro pada beberapa orang di London yang saya tidak tahu."

Pallotta menambahkan, total gaji pemain Milan yang menyamai pendapatan dalam satu musim terlalu berisiko bagi keuangan Milan. Bahkan pengusaha asal Amerika Serikat ini mengatakan bahwa Milan sudah kelewat batas. "Mereka bilang semua ini dilakukan untuk lolos Liga Champions, itu tidak akan cukup [menutupi kerugian]. Ketika gaji pemain hampir sama dengan pendapatan, saya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Mereka satu-satunya klub Serie A yang gila!"

"Mungkin mereka punya rencana besar yang akan kita tahu suatu saat nanti, tapi tim lain hanya melakukan hal yang memang rasional. Bisakah Anda menjelaskan apa yang sedang dilakukan Milan pada saya? Karena saya sangat-sangat tidak mengerti," tambahnya.

Ternyata hal itu membuat geram kubu Milan. Keesokan harinya, setelah pernyataan Pallotta itu beredar, CEO Milan, Marco Fassone, langsung memberikan tanggapannya. Bahkan Fassone menantang Roma beradu siapa yang keuangannya lebih sehat. Hal ini dikarenakan apa yang disampaikan Pallotta banyak kekeliruan.

"Kepada Tuan Pallotta, kami siap beradu neraca Milan dengan Roma," tutur Fassone pada video yang disiarkan secara langsung di Facebook Milan. "Kami terkejut ketika membaca pernyataan itu pagi ini, pertama dengan nadanya. Ini tidak biasa, setidaknya di Italia, melihat sebuah kesebelasan menyerang kesebelasan lain secara langsung dalam terminologi ini."

"Kedua, tentang ketidakakuratan yang disampaikan: saya yang paling pertama terkejut begitu mendengar bahwa pemilik Milan tidak punya uang untuk membeli klub. Kemudian, ia menyebut pihak yang salah: semua orang tahu bahwa yang terkait dengan pendanaan Elliot membayar untuk klub sebesar 180 juta euro untuk klub yang bernilai 740 juta euro."

Fassone kemudian menjelaskan bahwa Milan memang punya rencana besar yang sudah dikomunikasikan pada UEFA. Menurutnya pihak lain tak perlu mempertanyakan apa yang sedang dilakukan Milan karena semuanya sudah direncanakan dengan matang karena Milan kini punya proyek dengan para pemain muda.

"Kami punya rencana untuk beberapa tahun ke depan yang sudah disampaikan pada jajaran direksi yang dapat dipercaya, juga pada UEFA. Ini semua akan tersedia untuk publik, saya akan bisa menunjukkan rencana kami pada Anda, Presiden Pallotta. Pengakuisisian Milan yang membuat mereka tak bisa berpikir jernih mengganggu saya. Kami para direktur klub cukup rasional dan sudah memperhitungkannya, setiap investasi sudah dihitung dan berkaitan dengan rencana kami untuk menambah pendapatan klub," tutur Fassone.

"Para pemain yang kami rekrut menambah nilai pada klub, aset kami adalah para pemain. Mereka masih muda, menguntungkan dan punya potensi yang besar. Karenanya pernyataan Anda [Pallotta] cukup menantang saya. Jika Pallotta mau, saya akan lebih senang jika kita bisa membandingkan neraca kami dengan neraca yang dimiliki Roma," tutupnya.

Mendapat respon seperti itu, ternyata Pallotta langsung ciut. Tak ingin memperpanjang masalah, ia pun mengakui kesalahannya dalam mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan. Di samping itu, ia berdalih bahwa pernyataannya itu karena kepeduliannya pada Serie A.

"Saya memohon maaf karena saya mendapatkan informasi yang keliru," ujar Pallotta setelah mendapat respon dari Fassone. "Saya sangat peduli pada sepakbola Italia dan ini mulai kembali ke puncak. Karena itu, saya harap semua klub bisa berkontribusi dalam menguatkan liga seperti yang kami lakukan di Roma."

"Saya berharap yang terbaik untuk Milan, dan berharap pemilik baru mereka berhasil. Saya menantikan pemilik baru mereka bekerjasama dengan kami dalam memperbaiki Serie A," ujarnya.

Atas pernyataan ini, kemungkinan besar masalah ini tidak akan bertambah panjang. Yang jelas, Pallotta perlu berhati-hati dalam berucap agar perkataannya tak lagi menjadi bumerang seperti yang terjadi kali ini.

Komentar