Satu Kesempatan Terakhir Gianluigi Buffon

Berita

by Redaksi 25

Redaksi 25

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Satu Kesempatan Terakhir Gianluigi Buffon

Gagal di tiga laga puncak Liga Champions sepanjang kariernya jelas bukan sesuatu yang ingin dikenang oleh kiper senior Juventus, Gianluigi Buffon. Buffon telah merasakan kegagalan menyakitkan gagal meraih trofi si Kuping Besar sejak 2003 lalu ketika mereka ditaklukkan AC Milan secara dramatis pada babak adu penalti. Selanjutnya, dua tahun lalu, pasukan Si Nyonya Tua ditaklukkan Barcelona.

Tahun ini, Buffon kembali harus menunggu merasakan trofi Liga Champions setelah timnya ditaklukkan Real Madrid 1-4. Ini juga merupakan kekalahan ketujuh Juve dari sembilan laga final Liga Champions yang mereka jalani. Namun, kiper berusia 39 tahun itu menolak menyerah.

“Saya masih memiliki sisa satu tahun di kontrak saya, itu artinya saya masih punya satu kesempatan lagi untuk memenangkan Liga Champions. Sejujurnya, akan lebih sulit tampil lebih baik dari musim ini, karena kami bisa saja melakukan sesuatu yang luar biasa musim ini. Sayangnya, kami tidak berhasil,” ucap Buffon dilansir Daily Express.

Buffon sempat mengisyaratkan akan pensiun setelah perhelatan Piala Dunia 2018 dimana ia akan genap berusia 40 tahun. Namun, ia juga tak menentukan apakah waktu tersebut adalah terakhir kalinya ia akan bermain sebagai pesepakbola profesional.

Sementara itu, menyinggung soal kekalahan timnya yang harus kebobolan empat gol di final, Buffon tak menyesalkan timnya kalah pada laga final dan gagal memanfaatkan keunggulan di awal pertandingan. Meski demikian, ia menolak jika dikatakan timnya kurang persiapan.

“Saya pikir tak ada gunanya kami marah pada hasil ini karena apa yang kami lakukan di final luar biasa. Itu bisa saja tak terulang [lolos ke final], namun kami ternyata bisa mengulanginya. Saya meminta maaf kami kalah dengan skor mencolok namun jika kami kalah dengan skor tipis, itu artinya kami sebenarnya berada pada level yang sama dengan mereka namun lebih buruk dan itu bukan kesan yang ingin kami tinggalkan,” ujar Buffon seperti dikutip ESPN FC.

“Itu akan membuat kami terlihat seperti tim yang tidak siap dan rapuh saat terjadi masalah. Tidak seperti itu. Sebagai kapten, kekecewaan pertama saya adalah kalah, tapi kekecewaan terbesar saya adalah gagal mendedikasikan trofi Liga Champions kepada fans; piala yang pantas untuk mereka [fans] yang telah mendukung kami sejak awal.”

foto: beInSport

Komentar