Khedira Ungkap Alasan Dirinya Meninggalkan Real Madrid

Berita

by redaksi

Khedira Ungkap Alasan Dirinya Meninggalkan Real Madrid

Selain Gonzalo Higuain, Juventus juga punya pemain lain yang pernah berseragam Real Madrid, lawan mereka di final Liga Champions 2017. Ia adalah gelandang asal Jerman, Sami Khedira. Gelandang berusia 30 tahun tersebut hijrah ke kota Turin pada 2015 setelah lima musim bersama Los Galacticos.

Di Real Madrid, total 161 penampilan dicatatkan Khedira. Namun pada dua musim terakhirnya, setelah menderita serangkaian cedera, mantan gelandang Vfb Stuttgart ini bukan lagi menjadi pilihan utama. Alasannya meninggalkan Real Madrid dan bergabung ke Juventus pun demi mengejar jumlah menit bermain yang lebih banyak.

"Saya tahu saya bisa kembali ke level permainan tertinggi saya ketika saya menemukan kembali ritme permainan saya. Saya menemukannya tahun ini [2017 bersama Juventus]. Saya memiliki menit bermain yang lebih banyak dibandingkan musim lain sepanjang karier saya," ujar Khedira seperti dikutip harian Jerman, Kicker.

Di Juventus sebenarnya Khedira datang dengan cedera yang punya. Bahkan ia cedera sebelum musim dimulai. Meskipun begitu lambat laun ia berhasil menjaga kebugarannya dan tetap bisa bersaing di lini tengah Juventus. Gelandang timnas Jerman ini pun kemudian mencatatkan 45 pertandingan di segala ajang.

Khedira sendiri menambahkan sebenarnya ada alasan lain yang membuatnya meninggalkan Real Madrid. Selain karena membutuhkan kesempatan bermain yang banyak, ia juga merasa terbebani dengan kritikan yang dialamatkan padanya selama merumput untuk kesebelasan yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut.

"Anda tidak boleh menilai seseorang yang Anda tidak kenal. Saya tahu bahwa sebelumnya saya memiliki masa sulit. Tapi hanya sedikit yang tahu betul apa yang terjadi di belakang layar [di Madrid] dan hal itu yang membuat saya akhirnya tidak mendapatkan waktu bermain yang banyak," tukas Khedira.

Khedira merasa tidak adil di masa-masa akhirnya bersama Real Madrid. Kritikan terus dialamatkan padanya oleh pendukung Real Madrid meski pelatih-pelatih Real Madrid membelanya. Hal itu yang membuatnya hilang kepercayaan diri sehingga kesulitan tampil dengan potensi terbaiknya.

"Di sini [Italia], orang-orang melihat sepakbola dengan cara berbeda. Beberapa hal lain cukup bernilai karena ada perbedaan filosofi di setiap kesebelasan. Pelatih di Madrid juga menganggap saya pemain penting. Tapi ketika saya di sana bermain 10 pertandingan bagus kemudian saya tampil buruk di pertandingan ke-11, maka saya akan dikritik dan dipertanyakan," ujar Khedira seperti yang dikutip Marca.

"Orang-orang kemudian akan mempertanyakan alasan kenapa saya layak berada di Real Madrid. Itu membuat saya gugup," tambahnya.

Menghadapi Real Madrid Minggu (4/6) dini hari WIB nanti,Khedira pun siap membuktikankualitasnya. Berdasarkan pengalamannya di Real Madrid,Khedira pun beranggapan bahwatimnya harus bermain seperti kala menghadapi Barcelona. "Kesalahan kecil akan menentukan sebuah final. Ini bukan hanya tentang pertahanan kami. Kami harus bertahan seperti saat kami menghadapi Barcelona, sekaligus menyerang dengan baik dan membuat para pemain mereka [Real Madrid] bekerja keras."


Berita dan cerita tentang final Liga Champions 2017 bisa dibaca di sini.

Komentar