Pemain Muda Terbaik 2016/2017: Kylian Mbappe

Analisis

by redaksi

Pemain Muda Terbaik 2016/2017: Kylian Mbappe

Memasuki pekan keempat bulan Mei 2017, rata-rata kompetisi elite Eropa sudah mengakhiri pertandingannya. Para juara sudah bermunculan, termasuk di Serie A Italia yang masih menyisakan satu pertandingan, dengan Juventus didaulat sebagai juara di Serie A.

Saat kompetisi sudah memasuki akhir musimnya, selain juara tentu akan ada banyak hal yang tersisa di dalamnya, seperti pemain terbaik selama semusim atau pencetak gol terbanyak.Selain itu juga menarik untuk membicarakan siapa pemain muda terbaik pada musim 2016/2017.

Ulasan soal pemain muda memang menjadi hal yang menarik belakangan ini. Alasannya karena banyak bermunculan pemain muda potensial yang mampu menjadi tulang punggung tim di setiap kompetisi, khususnya di Eropa. Bahkan beberapa sudah menjadi andalan walau usianya belum genap 20 tahun. Ada banyak nama yang bisa dikedepankan untuk menjadi pemain muda terbaik sepanjang musim 2016/2017, seperti Bamidele Alli, Marco Asensio, Gianluigi Donnarumma, Christian Pulisic, Kylian Mbappé, dan Timo Werner.

Alli dipertimbangkan menjadi pemain muda terbaik karena usianya masih 21 tahun dan ia sudah menjadi andalan Tottenham Hotspur. Pemain asal Inggris ini total tampil dalam 50 pertandingan di semua ajang dengan ukiran 22 gol dan 13 asis. Selain itu, Alli juga berhasil menjadi sosok sentral keberhasilan Spurs menduduki posisi dua klasemen akhir Liga Primer Inggris.

Kemudian Asensio juga masih berusia 21 tahun, namun sudah bisa menembus skuat utama Real Madrid. Pencapaian yang luar biasa mengingat dari lini per lini Real Madrid penuh dengan pemain berlabel bintang. Apalagi, Asensio adalah pemain yang secara alami bermain di posisi sayap, di mana sudah ada Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Namun, Asensio dianugerahi kemampuan bermain di berbagai posisi, seperti di lini tengah. Kesempatan bermain bagi Asensio musim ini relatif banyak bersama Madrid. Total 37 penampilan dibukukan dengan torehan 9 gol dan 4 asis.

Penjaga gawang AC Millan, Donnarumma, lebih luar biasa lagi karena usianya masih 18 tahun. Ia sudah menjadi penjaga gawang andalan AC Milan musim ini. Dari 37 penampilan Milan di Serie A, ia sukses 12 kali meraih clean sheet. Meski ada 43 gol yang bersarang, namun melihat penyelematan-penyelamatan yang sering dilakukannya, tidak berlebihan kita menganggap Donnarumma sebagai penjaga gawang muda terbaik.

Berbicara soal talenta muda rasanya kurang pas kalau tidak melibatkan Jerman. Sebagai salah satu negara penghasil pemain-pemain muda terbaik, Bundesliga juga menjadi pabriknya para pemain muda. Pulisic, seorang gelandang yang juga masih berusia 18 tahun, adalah salah satunya. Pemain Amerika Serikat asal Borussia Dortmund ini memiliki kemampuan dribel yang bagus, pergerakan yang cepat menyisisir sisi lapangan, dan memiliki mental bertanding yang sangat baik. Meski tidak setiap pertandingan di Bundesliga ia lakoni, namun ketika dipercaya tampil, Pulisic selalu memberikan kontribusi maksimal dengan 3 gol dan 8 asis dari 29 pertandingannya.

Selain Pulisic, Werner pun memiliki pesona tersendiri di Bundesliga. Direkrut RB Leipzig pada musim panas 2016 dengan harga 10 juta euro, pemuda berusia 21 tahun ini langsung mencetak 21 gol di Bundesliga. Lebih dari itu, Leipzig berhasil finis di urutan kedua Bundesliga, di bawah Bayern Muenchen dan di atas Borussia Dortmund. Padahal pada musim ini, Leipzig hanya berstatus tim promosi di Bundesliga. Peran Werner, yang menjadi pencetak gol terbanyak keempat Bundesliga di bawah Pierre-Emerick Aubameyang (31 gol), Robert Lewandowski (30 gol), dan Anthony Modeste (25 gol), tentu cukup sensasional mengingat dirinya baru berusia 21 tahun.

Namun dari nama-nama di atas, Kylian Mbappé tampaknya menjadi yang paling menarik untuk dikedepankan sebagai pemain muda terbaik musim ini.

Melihat apa yang Mbappé lakukan musim ini tampaknya tidak perlu lagi kita untuk bertanya mengapa, sebab Mbappé memang layak dikedepankan. Masih berusia 18 tahun namun sudah menjadi tulang punggung bagi AS Monaco musim ini. Fenomena yang jarang terjadi tentunya dalam dunia sepakbola, mengingat rata-rata pemain dengan berusia 18 tahun umumnya masih membela tim junior kesebelasan. Namun, Mbappé mampu membuktikan kalau ia bisa menembus skuat utama saat usianya belum genap 20 tahun.

Orang-orang kadung menyebut Mbappé sebagai bintang masa depan tim nasional Prancis. Sebab Mbappé tergolong sebagai striker modern dengan kemampuan komplet. Insting mencetak golnya tajam, musim ini saja 26 gol berhasil ia bukukan dari total 46 penampilannya bersama Monaco di semua ajang. Pemuda asal Bondy, Prancis itu, juga memiliki kecepatan dan kemampuan yang baik dalam melakukan dribel.

Dengan skema 4-4-2, pelatih Monaco, Leonardo Jardim, kerap memasang Mbappé bersama Radamel Falcao di sektor penyerangan. Duet tersebut dianggap menakutkan karena perpaduan yang apik. Mbappé memiliki kecepatan dan kemampuan giringan bola yang bagus dan sering merepotkan pertahanan lawan. Hal tersebut bisa memancing lawan untuk bergerak memberi pengawalan khusus pada Mbappé, yang kemudian memunculkan celah yang bisa dimanfaatkan Falcao mencetak gol. Selain itu karena kecepatan, Mbappé beberapa kali dioperasikan Jardim di sektor sayap.

Banyak yang menyebut kalau Mbappé merupakan titisan legenda Prancis, Thierry Henry. Kedua pemain tersebut konon memiliki visi bermain yang sama di sektor penyerangan. Gaya berlari hingga cara melewati lawan antara keduanya pun dianggap mirip. Sehingga orang-orang menganggap kalau Mbappé merupakan regenerasi yang tepat di sektor penyerangan Prancis sepeninggal Henry yang telah uzur.

Musim ini, ia menjadi sosok sentral di area penyerangan Monaco. Kontribusi tidak hanya sebatas mencetak gol, lebih daripada itu ia juga berhasil mengantar Monaco menjuarai Ligue 1. Gelar juara yang diraih Monaco pada musim ini pun sekaligus mematahkan dominasi Paris Saint-Germain yang dalam beberapa musim terakhir begitu superior merajai kompetisi Prancis.

Tak hanya di kompetisi domestik, peran Mbappé juga vital saat membawa Monaco menembus babak semi-final Liga Champions sebelum dikalahkan oleh Juventus. Berkat cemerlangnya penampilan Mbappé, ia kini dikabarkan tengah menjadi incaran kesebelasan-kesebelasan besar Eropa.

(SN)

Komentar