PSSI Melibatkan Dinas Psikologi Angkatan Darat untuk Mencari Sekjen Baru

Berita

by redaksi

PSSI Melibatkan Dinas Psikologi Angkatan Darat untuk Mencari Sekjen Baru

Pada 10 April lalu Ade Wellington resmi menanggalkan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Kekosongan posisi yang ditinggalkan Ade kemudian diisi oleh Joko Driyono yang sebenarnya mengemban jabatan sebagai wakil ketua umum.

Mantan CEO PT Liga Indonesia itu sebelumnya juga pernah menjabat sebagai plt Sekjen PSSI pada 2013 lalu. Saat itu, pria yang akrab disapa Jokdri itu menggantikan Hadiyandra yang juga mengundurkan diri karena kesibukannya di luar PSSI.

Namun karena saat ini Jokdri juga memegang posisi sebagai wakil ketua umum PSSI, tampaknya ia tidak bisa berlama-lama menjadi plt Sekjen di induk organisasi sepakbola Indonesia itu. Untuk menggantikan posisi Ade, PSSI membuka lamaran bagi yang bersedia mengemban tugas sebagai Sekjen.

Tercatat sudah ada 30 pelamar yang diterima oleh departemen personalia PSSI. Nama-nama tersebut datang dari berbagai latar belakang dan pengalaman.

Untuk menentukan siapa yang akan menjabat PSSI akan melakukan serangkaian tes untuk menguji kompetensi calon pengganti Ade Wellington. Salah satu sarat yang harus dilakukan oleh para calon Sekjen PSSI adalah mengikuti psikotes yang akan berlangsung pada hari Senin (22/05) pukul 08.00 WIB, di kantor PSSI Generalia Tower lantai 17 Gran Rubina Business Park.

“Kami mengundang seluruh pihak yang sudah melamar posisi Sekjen PSSI untuk mengikuti psikotes yang akan berlangsung Senin (22/05) di kantor PSSI. Kami sengaja melakukan hal ini, untuk menyampaikan kepada publik bahwa posisi sekjen PSSI bukan hanya hak prerogatif saya sebagai ketua umum PSSI,” kata Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi melalui rilisan pers.

Menariknya, para pelamar akan menjalani psikotes dengan materi yang akan diberikan oleh Dinas Psikologi Angkatan Darat. Para kandidat yang lolos tes tersebut namanya akan diumumkan sehari setelah tes. Nantinya mereka akan kembali dipanggil untuk menjalani tes kesehatan pada Selasa (23/5).

Edy mengungkapkan, semua pelamar memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Sekjen PSSI, dengan catatan mampu menunjukkan kompetensinya dan serius dalam menjalani setiap rangkaian tes yang diberikan kepada mereka.

“Saya ingin memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pihak yang berkompeten untuk mengisi posisi ini dan memajukan sepakbola Indonesia bersama-sama,” terangnya.

Rangkaian tes untuk menentukan siapa yang akan memegang jabatan Sekjen PSSI akan dilakukan hingga hari Rabu (24/5). Pada hari terakhir itu calon Sekjen PSSI yang lolos psikotes dan tes kesehatan akan mengikuti tes kompetensi dengan dua uji materi.

Materi yang akan diberikan masing-masing adalah simulasi Leaderless Group Discussion yang materinya akan disampaikan oleh Dinas Psikologi Angkatan Darat. Sementara materi kedua, uji kompetensi teknis dengan cara interview yang dilakukan oleh jajaran Executive Committee (Exco) PSSI.

Edy mengungkapkan bahwa untuk menjadi Sekjen PSSI ada beberapa kriteria yang harus dimiliki. Paling utama memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam soal sepakbola.

“Selain itu, dia juga harus memiliki leadership dan kemampuan manajerial yang cakap. Ketiga, berwawasan internasional karena sekjen harus membina hubungan yang baik dengan AFC dan FIFA,” tegas Edy.

(SN)

Komentar