Alasan Persegres dan Persiba Belum Meraih Kemenangan

Analisis

by redaksi

Alasan Persegres dan Persiba Belum Meraih Kemenangan

Persegres Gresik United dan Persiba Balikpapan belum juga menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam penampilan mereka di Liga 1 Indonesia 2017. Sampai pekan kelima, kedua kesebelasan tersebut masih berkutat di zona degradasi. Persegres tertahan di posisi juru kunci, sementara Persiba ada di atasnya yaitu peringkat ke-17.

Meski berbeda peringkat, namun dua kesebelasan itu tampak kompak dalam hal pencapaian di kompetisi musim ini. Persegres dan Persiba menjadi dua kesebelasan yang belum pernah merasakan manisnya memetik kemenangan. Uniknya dua kesebelasan tersebut juga sama-sama menderita empat kekalahan, dengan satu laga lainnya berakhir imbang.

Bagi Persegres, dibandingkan dengan musim lalu di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, pencapaian yang dirah “Laskar Joko Samudro” mengalami kemerosotan. Tahun lalu, dari lima pertandingan awal yang dilakoni, Persegres setidaknya mampu mencuri satu kemenangan di laga perdana melawan Persela Lamongan, dengan skor 1-0. Meski pada empat pertandingan sisa tidak ada satu kemenangan pun yang didapat, setidaknya raihan dua imbang dan dua kalah sedikit lebih baik ketimbang pencapaian mereka musim ini.

Melihat permainan yang ditunjukkan Persegres musim ini, mereka sebenarnya cukup bagus. Dalam beberapa pertandingan, Persegres juga sering mendominasi jalannya pertandingan. Contohnya, saat mereka menjamu Persib Bandung di Stadion Tri Dharma Petrokimia, beberapa waktu lalu. Patrick da Silva dan kawan-kawan berhasil mempergakan permainan agresif yang membuat Persib kelimpungan.

Pressing ketat yang dilakukan skuat asuhan Hanafi itu juga sukses membuat lini tengah Persib tak bekerja secara maksimal. Ancaman-ancaman yang terus ditebar para pemain Persegres sering kali memaksa barisan pertahanan “Maung Bandung” termasuk penjaga gawangnya, Muhammad Natsir Fadhil Mahbuby pontang-panting mengamankan gawangnya dari kebobolan. Namun, tidak ada gol yang tercipta. Ironisnya pada akhir pertandingan mereka justru harus kalah 0-1 setelah Fulgensius Billy Paji Keraf sukses mencetak gol kemenangan bagi Persib.

Begitu juga pada pertandingan terakhirnya melawan Bhayangkara United, meski bisa memberikan perlawanan sengit, namun pada akhirnya mereka tumbang juga dengan skor 1-2. Padahal, Persegres sempat unggul lebih dulu setelah bek Bhayangkara, Suroso, mencetak gol bunuh diri pada menit ke-12. Namun, Thiago Fortuaoso dan pemain muda T Ichsan mengempaskan kemenangan Persegres.

Ada banyak faktor yang membuat Persegres terpuruk di awal musim ini. Salah satunya, banyaknya pemain muda yang minim pengalaman di Persegres. Hal tersebut, diakui oleh Hanafi yang menurutnya para pemain muda Persegres sebenarnya memiliki kualitas yang baik, hanya saja masih butuh proses untuk mengasah kematangan bermain mereka.

“Idealnya, untuk mempersipapkan pemain senior itu satu bulan juga cukup. Tapi, kalau untuk pemain muda setidaknya butuh waktu selama tiga bulan. Skuat kami ini banyak dihuni oleh para pemain muda,” ucap Hanafi.

Lebih lanjut, mantan pelatih Perseru Serui itu membeberkan, secara permainan sebenarnya kesebelasannya cukup baik. Banyak peluang yang sebenarnya bisa berbuah gol. Hanya saja, karena banyak pemain muda Persegres yang belum kenyang pengalaman membuat kesebelasannya agak kesulitan untuk membobol gawang lawan.

“Ya, karena memang banyak pemain muda kami yang kurang pengalaman, jadi banyak peluang yang seharusnya menjadi gol itu mentah. Contohnya, seperti saat melawan Borneo FC banyak peluang kami dapatkan tapi kami sulit mencetak gol,” tegasnya.

Milomir Butuh Waktu

Kondisi yang tidka jauh berbeda juga dialami oleh Persiba, bahkan setelah menderita tiga kekalahan beruntun, pelatih mereka Timo Susilo Schauenemann, mengundurkan diri karena menganggap dirinya telah gagal mengangkat performa kesebelasan. Posisi Timo, kemudian sempat digantikan oleh asistennya, Bambang Suhendro. Sempat ada asa penampilan Persiba bakal meningkat setelah menahan imbang PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Namun setelahnya, mereka kembali menderita kekalahan 0-2 dari Sriwijaya FC. Padahal saat itu tampuk kepelatihan Persiba sudah diambil alih Milomir Seslija. Pelatih anyar Persiba itu sebenarnya merupakan pelatih yang memiliki pencapaian yang cukup baik di sepakbola Indonesia. Musim lalu, saat menukangi Arema Cronus di ISC, posisi dua di akhir klasemen berhasil dicapai.

Bahkan, Arema sempat memiliki peluang untuk menjadi juara. Sayang, superioritas Persipura di turnamen jangka panjang pengganti kompetisi itu menggagalkan tekat Arema menjadi juara di ajang tersebut.

Masuknya Milomir, setidaknya memberikan angin segar bagi kubu “Beruang Madu”. Sebab, secara permainan Persiba sekarang lebih agresif. Pada pertandingan terakhirnya menghadapi Sriwijaya FC, Persiba mampu menguasai jalannya pertandingan. Banyak peluang juga yang berhasil mereka dapatkan.

Bahkan, di lini belakang pun Persiba tampil lebih disiplin. Akan tetapi, kesalahan antisipasi serangan balik membuat Persiba harus takluk 0-2 lewat gol Maldini Pali dan Hilton Moreira.

Di Persiba, Milomir melatih skuat yang jauh berbeda saat ia masih menangani Arema musim lalu. Saat ini, ia datang dengan status sebagai pelatih pengganti dengan warisan skuat pilihan pelatih sebelumnya. Tentu, dibutuhkan waktu bagi Milomir untuk menakar kekuatan tim asuhannya kini. Apalagi, Persiba juga banyak dihuni oleh pemain muda.

Tentunya, akan menarik melihat petualangan Persiba dibawah asuhan Milomir. “Beruang Madu” akan menjalani pertandingan keenamnya di Liga 1 dengan menghadapi Persegres pada Jumat (12/05) di Gresik. Tentu, duel dua kesebelasan penghuni zona degradasi ini menarik untuk disimak, karena baik Persegres maupun Persiba pasti akan tampil habis-habisan guna meraih tiga poin pertama di Liga 1.

(SN)

Komentar