Statistik yang Bisa Dijaga Persipura atau Diubah Persib

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Statistik yang Bisa Dijaga Persipura atau Diubah Persib

Statistik pertemuan adalah bumbu menarik untuk diperbincangkan jelang sebuah pertandingan sepakbola dilaksanakan. Bagi Persib, statistik pertemuan mereka melawan Persipura adalah sesuatu yang mungkin tidak ingin mereka ingat.

Sejak memasuki ajang Indonesian Super League (ISL) dengan format satu wilayah terhitung pada 2008 silam, Persib menjadi lebih sering bersua dengan Persipura Jayapura. Pada masa-masa Liga Indonesia masih terbagi dalam wilayah (kerap banyak yang menyebutnya Divisi Utama), Maung Bandung dan Mutiara Hitam cukup jarang bertemu.

Pertemuan mereka terakhir sebelum memasuki ajang ISL terjadi pada masa Divisi Utama Liga Indonesia IX 2003 dan Liga Indonesia X 2004. Kala itu, PSSI menerapkan liga berformat satu wilayah yang memungkinkan tim-tim dari timur, macam Persipura Jayapura untuk bertemu dengan tim-tim dari daerah barat macam Persib, Persija, ataupun Persebaya Surabaya.

Pada gelaran Liga Indonesia IX, Persib dan Persipura sama-sama mencatatkan hasil sekali menang dan sekali kalah. Kemenangan yang diraih oleh kedua tim masing-masing terjadi di kandang mereka sendiri. Catatan serupa juga terjadi pada Liga Indonesia X, membuat rekor pertemuan keduanya dalam ajang Liga Indonesia IX dan X berimbang (dua kali menang dan dua kali kalah dari empat pertemuan).

Namun memasuki format ISL pada 2008, superioritas Persipura atas Persib adalah hal yang nyata. Cukup sulit sekali Persib meraih kemenangan atas Persipura, dan pertemuan antar keduanya kerap diakhiri dengan kemenangan Persipura atau malah hasil seri. Persib baru bisa lagi mencatatkan kemenangan atas Persipura, bahkan ketika menjalani laga tandang dan kandang, baru ketika ajang ISC A 2016. Ketika itu Persib sukses menang di Mandala dan Jalak Harupat dengan skor yang sama: 2-0.

Jelang menghadapi Persipura dalam ajang Liga 1 2017, statistik ini tentunya sedikit menghantui para pemain Persib. Namun pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurjaman mengungkapkan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh statistik pertemuan, walau pada dua pertemuan terakhir Persib unggul atas Mutiara Hitam.

Djanur mengungkapkan bahwa ia akan lebih fokus dalam mengatasi pressing ketat dan kemampuan individu yang mumpuni dari para pemain Persipura Jayapura.

"Statistik baik atau tidak di masa lalu tidak akan kami jadikan patokan, tetapi melihat kita pernah menang dua kali atas Persipura hal itu akan kami jadikan modal terutama dari segi kepercayaan diri," ujar Djanur dalam jumpa pers jelang pertandingan melawan Persipura, Sabtu (6/5/2017) siang.

Pelatih Persipura, Liestiadi pun mengakui bahwa dua kemenangan terakhir Persib menjadi suntikan mental yang baik bagi Persib. walau ia pun menekankan bahwa Persipura berada dalam keadaan yang sama. Untuk masalah statistik, ia mengakui bahwa kecolongan empat gol dalam dua pertemuan terakhir akan dijadikan bahan evaluasi tersendiri untuk tim.

"Dua kemenangan terakhir Persib, termasuk atas Persegres kemarin menjadi suntikan mental yang baik bagi Persib. Tapi saya kira Persipura pun berada dalam situasi yang sama. Besok adalah pertandingan besar, dan saya mengharapkan ini akan menjadi pertandingan yang sehat dan baik," ujar Liestiadi.

"Memang benar secara statistik dalam dua pertemuan terakhir kita selalu kebobolan lawan Persib. Ini evaluasi buat kita dan kami harus menemukan cara untuk mengubah hal tersebut karena sepakbola bukan permainan individu semata. Ketika bertahan, bukan hanya bek dan gelandang bertahan saja yang harus bertahan. Pertahanan sudah dimulai bahkan dari penyerang," tambahnya.

Mark Twain pernah berujar bahwa "fakta adalah hal yang sulit diubah, sedangkan statistik adalah hal yang sifatnya lebih lunak". Memang benar statistik juga adalah bagian dari fakta bahwa Persib selalu sulit meraih kemenangan atas Persipura. Namun, dengan sifatnya yang lebih lunak, statistik masih bisa diubah atau tetap dipertahankan.

Kuasa untuk melakukan itu ada pada Persib dan Persipura sendiri, apakah Persipura mampu mempertahankan statistik keunggulan ini ataukah Persib dapat mengubah statistik ini dimulai dari sekarang.

Komentar