Selama Tanpa Van Dijk, Persib Ubah Skema Permainan

Berita

by redaksi

Selama Tanpa Van Dijk, Persib Ubah Skema Permainan

Sergio van Dijk bisa dibilang sebagai sosok sentral di lini serang Persib Bandung. Bomber naturalisasi asal Belanda itu terbilang sebagai lumbung gol Persib. Di Piala Presiden 2017, bersama Atep, ia menjadi pencetak gol terbanyak kesebelasan dengan tiga gol. Kehadirannya di lapangan membuat barisan depan “Maung Bandung” ditakuti pertahanan lawan. Sayang, ketika berhasil membawa kesebelasannya menembus babak perempat-final Piala Presiden, Sergio harus mengalami cedera lutut.

Dalam pertandingan melawan Mitra Kukar di Stadion Manahan, Solo, pada 25 Februari lalu, Sergio yang coba mengamankan bola dari sergapan lawan terjatuh. Saat terjatuh itu, ia salah tumpuan yang mengakibatkan lututnya mengalami masalah. Akibatnya, ia absen membela Persib hingga Piala Presiden berakhir.

Kehilangan Sergio, membuat pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, dipaksa memutar otak untuk mencari pengganti sepadan. Shohei Matsunaga dan Angga Febryanto, hingga Raphael Maitimo, pernah dicoba untuk menutup lobang yang ditinggalkan Sergio, namun hasilnya kurang memuaskan.

Bobotoh kemudian mendesak agar Persib mendatangkan striker anyar untuk menyudahi krisis penyerang di skuat Persib. Beberapa pekan sebelum kompetisi Liga 1 Indonesia 2017, manajemen akhirnya memutuskan menggaet mantan penyerang West Ham United, Carlton Cole untuk menambah daya gedor, karena Sergio diprediksi masih harus absen setidaknya hingga pekan kedua Liga 1.

Namun, prediksi tersebut meleset. Proses pemulihan cedera lutut Sergio berlangsung lambat, meski ia sempat digadang-gadang bisa bermain di laga ketiga melawan Sriwijaya FC, namun faktanya ia masih belum bisa bermain. Bahkan, ketika “Maung Bandung” bakal menjalani pertandingan keempatnya melawan Persegres Gresik United di Stadion Tri Darma Petrokimia, Gresik, Rabu (3/4) Sergio tidak masuk dalam daftar 21 pemain yang diboyong Djadjang ke Gresik.

Melihat perjalanan Persib, setidaknya hingga pekan ketiga Liga 1, ketidakhadiran Sergio di lapangan memang cukup berpengaruh. Kehadiran Cole belum bisa dirasakan sepenuhnya lantaran kondisi fisiknya yang belum sempurna. Begitu pula dengan Matsunaga yang belum memberikan kontribusi maksimal di lini depan sebagai pencetak gol.

Melihat pola permainan Persib yang kerap menjadikan sektor sayap sebagai poros serangan, kehadiran sosok striker jangkung sekaliber Sergio memang dibutuhkan untuk mengonversi crossing dari dua lini sayap menjadi gol. Atau bahkan, bisa juga menjadi pemantul untuk membuka ruang bagi pemain lainnya menciptakan peluang di depan gawang lawan.

Namun, Persib beruntung masih memiliki Atep atau bahkan Michael Essien yang bisa muncul sebagai pemecah kebuntuan di kala barisan depan “Maung Bandung” majal. Tercatat, empat gol yang berhasil dikemas Persib selama di Liga 1 hadir melalui kaki Atep yang telah mengemas dua gol, lalu Febri Hariyadi dan Essien yang masing-masing mencetak satu gol.

Sergio mengakui, ketika ia tidak hadir di lapangan memang ada perubahan yang dilakukan di lini depan. Namun, ia memandang kalau saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik. Dalam artian, Persib sudah mulai menemukan skema untuk bisa mencetak gol ketika tanpa dirinya di lini depan.

“Mungkin, tim terbiasa dengan permainan saya musim kemarin dan di Piala Presiden. Ketika saya tidak ada, tim harus sedikit adaptasi. Tapi akhirnya, sekarang sudah berjalan lebih baik, setiap pertandingan kami ada peluang, dan mampu mencetak gol juga. Sekarang sudah cukup bagus, pertandingan selanjutnya kami harus lebih tajam lagi,” ucapnya.

Mantan penyerang Birsbane Roar itu mengaku sudah tidak sabar untuk kembali merumput bersama Persib. Dikatakan, selama duduk di tribun penonton menyaksikan rekan-rekannya berlaga di lapangan, kakinya "gatal" ingin bermain. Namun, ia masih harus bersabar karena kondisinya belum pulih seratus persen. Kendati demikian, ia percaya akan tiba saatnya ia bisa kembali bermain.

“Kondisi saya saat ini belum fit seratus persen. Tapi, lutut saya saat ini sudah mulai membaik, sudah tidak terasa sakit, dan enak untuk lari. Tapi, saya masih kurang nyaman saat melompat. Sebenarnya bisa kalau dipaksa, tapi saya masih trauma. Itu, juga butuh waktu mudah-mudahan saya bisa cepat mengembalikan kepercayaan diri saya,” tegasnya.

(SN)

Komentar