Tidak Ada Unsur Islamisme Dalam Ledakan Bus Dortmund

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tidak Ada Unsur Islamisme Dalam Ledakan Bus Dortmund

Setelah kejadian ledakan di Dortmund yang merusak bus Borussia Dortmund dalam perjalanan mereka ke Stadion Signal Iduna Park pada Rabu (12/4/2017) dini hari, pihak kepolisian Jerman pun langsung bergerak untuk mencari pelaku di balik ledakan tersebut. Polisi pun sudah menangkap beberapa orang yang diduga sebagai tersangka dalam ledakan tersebut.

Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ditemukan bahwa bom-bom yang menyebabkan ledakan di Dortmund tersebut mengandung bahan-bahan yang berbahaya, seperti paku dan jarum-jarum kecil. Ledakan ini juga memiliki radius lebih besar dari 100 yard, dan beruntung dalam ledakan tersebut tidak ada korban jiwa yang berjatuhan.

Kepolisian tidak tinggal diam. Penyelidikan dilakukan untuk menemukan pelaku yang menyebabkan ledakan tersebut. Hasil penyelidikan mengerucut kepada dua orang asal Irak, satu orang berasal dari Irak dan satu orang lagi berasal dari Jerman. Salah satu tersangka tersebut bernama Abdul Beset A., dan ia diduga memiliki keterkaitan dengan ISIS.

Dua orang ini disinyalir terlibat organisasi ISIS yang memang sedang berada di dalam radar pemerintah Jerman, apalagi ledakan ini juga dikait-kaitkan dengan ledakan yang juga pernah terjadi di Paris dan Belgia.

Frauke Koehle, lead prosecutor dari penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian Jerman ini menyebut bahwa salah satu dari tersangka sudah ditangkap. Keterangan dari Koehle ini pun diperkuat oleh juru bicara dari pihak kepolisian Jerman bahwa mungkin saja ada unsur-unsur Islamisme dalam serangan tersebut.

"Dua orang terduga dari komunitas Islam menjadi fokus dari investigasi kami. Apartemen mereka sudah kami geledah, dan salah satu dari dua terduga tersangka tersebut sudah kami tangkap," ujar Koehle seperti dilansir The Telegraph.

"Kami menemukan beberapa surat yang berisikan tentang tanggung jawab. Bisa jadi bahwa ada beberapa motif Islamisme dalam ledakan tersebut. Dalam surat tersebut, juga dijabarkan permintaan tentang permintaan dari mereka kepada pihak Jerman untuk menarik jet tempur Jerman yang ada di Suriah, serta penutupan dari pangkalan udara Ramstein," ujar juru bicara pihak kepolisian Jerman.

Namun, dalam penyelidikan lanjutan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ditemukan bahwa Abdul Beset A. tidak memiliki keterkaitan dalam serangan tersebut. Walau tidak memiliki keterkaitan dalam serangan tersebut, pihak kepolisian melansir bahwa Abdul Beset memang salah satu anggota dari ISIS.

"Hasil penyelidikan yang kami lakukan menemukan bukti bahwa tidak ada keterkaitan antara Islamisme dan ledakan yang terjadi di Dortmund. Tapi, kami menemukan bahwa ia (Abdul Beset) merupakan salah satu anggota ISIS. Ia bergabung pada 2014 lalu dan menjadi komandan dari 10 unit tentara ISIS," ujar juru bicara pihak kepolisian seperti dilansir World Football.

"Tujuan dari unit yang dipimpin oleh Abdul Beset ini adalah untuk menyiapkan penculikan, pembunuhan, dan penangkapan terhadap orang-orang tertentu," pungkasnya.

foto: @BBCWorld

Komentar