Tekanan Lebih Agresif Barcelona Berhasil Mengalahkan Sevilla

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Tekanan Lebih Agresif Barcelona Berhasil Mengalahkan Sevilla

Sevilla harus mengakui kekuatan Barcelona karena kalah dengan skor 3-0 di Stadion Camp Nou, Kamis (6/4). Otomatis kekalahan itu harus menahan keinginan Sevilla untuk meraih kemenangan yang terakhir diraihnya pada 3 Maret lalu.

Sevilla sebenarnya sempat berhasil membuat Barcelona buntu selama 20 menit awal pertandingan. Tapi lima menit kemudian Barcelona mampu memecah kebuntuan melalui gol Luis Suarez. Selanjutnya Lionel Messi memborong dua gol Barcelona pada menit 28 dan 33.

Sevilla sudah bersusah payah agar tidak kebobolan atas penumpukan pemain di sepertiga akhir pertahanannya sendiri. Upaya itu bisa dilihat dari formasi dasar 5-4-1 yang digunakan Sevilla sejak pertandingan dimulai. Formasi itu berhasil membuat Barcelona hanya memutar-mutarkan bola saja di area tengah selama 20 menit pertama. Bahkan Barcelona sampai harus melibatkan tiga beknya untuk naik ke tengah dan membantu sirkulasi bola.

Tapi Barcelona berhasil memanfaatkan celah-celah yang besar ketika Sevilla mulai melancarkan serangan dan membuat formasinya berubah menjadi 3-1-4-2. Serangan Sevilla mampu diredam Barcelona melalui tekanan-tekanan agresif ketika lawannya itu melancarkan serangan. Antisipasi Barcelona melalui pressing agresif dan transisi bertahan yang baik berhasil mencuri bola dan melancarkan serangan balik balasan sehingga membuahkan kemenangan.

Tekanan agresif yang dilancarkan Barcelona sangat ampuh ketika Sevilla mulai membangun serangan dari belakang. Sebab ketika Sevilla memulai serangan, jarak antara bek mereka mulai melebar dan para gelandang dan penyerang mulai naik ke depan secara cepat. Kecuali N`Zonzi yang turun ke depan kotak penalti. Ketika mulai membangun serangan, Sevilla bertahan dengan tiga bek ditambah N`Zonzi pada formasi 3-1-4-2.

Jarak yang melebar dan keterlibatan pemain lain untuk membantu serangan tentu membuat sepertiga akhir pertahanan Sevilla menjadi lebih sepi. Pada saat itu pressing agresif Barcelona lebih agresif dan mampu menciptakan peluang-peluangnya. Sevilla pun terpaksa mengandalkan umpan jauh dari belakang untuk menghindari pressing agresif Barcelona dan menginisiasi serangan balik.

Pola serangan balik Sevilla pun bisa dipatahkan Barcelona melalui pressing agresif di wilayah sendiri. Sebab gelandang Barcelona pun cepat ketika melakukan transisi bertahan, sehingga tepat untuk mengantisipasi serangan balik Sevilla. Maka dari itu kedua sayap Barcelona mampu mengantisipasi serangan balik Sevilla yang mengandalkan sisi lapangan. Ketika bola berhasil dicuri, Barcelona kemudian membalasnya dengan serangan balik yang tidak kalah cepat.

Tekel Barcelona selama 90 menit. Sumber: Squawka.

Pada serangan balik Barcelona itu dilakukan secepat mungkin karena pada saat itu pertahanan Sevilla hanya meninggalkan tiga bek tengah ditambah N`Zonzi. Melalui serangan balik yang dilakukan Barcelona jugalah dua gol dari Suarez dan Messi bisa terjadi. N`Zonzi sendiri baru pada babak kedua bisa terlihat naik sampai sepertiga akhir Barcelona. Selain N`Zonzi, kedua full-back Sevilla mulai sering naik membantu serangan setelah tertinggal dua gol.

Permainan asli Sevilla baru terlihat ketika babak kedua dimulai. Mereka melancarkan pressing-pressing agresif walau Barcelona masih menguasai bola di sepertiga pertahanannya sendiri. Sejak itulah Barcelona mulai terkurung di wilayahnya sendiri. Namun penyelesaian akhir Sevilla yang terburu-buru dan rapatnya pertahanan Barcelona, tidak membuat gawang Marc Andre Ter-Stegen kebobolan.

Tentu hasil ini sangat buruk bagi Sevilla yang terakhir kali meraih kemenangan pada enam pertandingan yang lalu. Bahkan kekalahan dari Barcelona membuat peringkat mereka di posisi tiga tergeser Atletico Madrid. Sevilla harus segera berbenah dan menemukan jalur kemenangannya agar posisi empat yang merupakan kesempatan terakhir ke Liga Champions musim depan tidak disalip Villarreal yang berada di bawah posisinya pada klasemen sementara La Liga 2016/2017.

Komentar