Rangkuman Serie-A Giornata 30: Perpisahan Inter Milan dengan Liga Champions

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rangkuman Serie-A Giornata 30: Perpisahan Inter Milan dengan Liga Champions

Serie-A 30 menjadi celah tersendiri bagi beberapa kesebelasan Serie-A 2016/2017. Hasil imbang antara Juventus dengan tuan rumah Napoli memberikan jarak tersendiri bagi AS Roma yang meraih kemenangan atas Empoli. Ada celah tertutup bagi Internazionale Milan yang berambisi masuk ke Liga Champions musim depan. Kekalahan dari Sampdoria membuat jalur Inter ke Liga Champions semakin tertutup. Kini Inter tinggal berjuang bagaimana bisa masuk ke Liga Eropa dan harus saling sikut dengan Atalanta.

Edin Dzeko Lampaui Francesco Totti

Dua gol ke gawang Empoli di Stadion Olimpico merupakan catatan rekor baru dan fantastis bagi Edin Dzeko bersama AS Roma. Dua golnya itu membuat koleksi golnya menjadi 33 biji sejauh musim ini. Jumlah gol Dzeko itu pun mencetak sejarah sebagai pemain Roma pertama yang mencetak 33 gol dari semua ajang di satu musim. Jumlah 33 gol Dzeko mengalahkan 32 gol dari Rodolfo Volk pada musim 1930-1931 dan Francesco Totti pada musim 2006/2007.

Sementara untuk Serie-A saja Dzeko sudah mencetak 23 gol dari 30 penampilannya. Tiga gol lagi akan membuat Dzeko melebihi rekornya ketika memperkuat VfL Wolfsburg dengan catatan 26 gol di liga domestik. Dan dua gol Dzeko juga membuat Empoli tidak pernah mengalahkan Roma sejak 17 Februari 2007 silam.

Selamat Tinggal untuk Liga Champions dari Internazionale Milan

Kekalahan Inter Milan dari Sampdoria dengan skor 2-1 membuat peluang ke zona Liga Champions semakin berat. Kekalahan itu membuat posisi Inter di posisi lima klasemen sementara disalip Atalanta. Inter pun turun ke peringkat enam dengan raihan 55 poin sekaligus keluar dari zona Liga Eropa. Setidaknya Inter masih memiliki kesempatan ke Liga Eropa musim depan karena cuma tertinggal tiga poin. Namun harapan Inter ke Liga Champions musim depan dipastikan sirna karena tertinggal 11 poin dari Napoli di peringkat tiga.

Kekalahan Inter pun semakin parah karena terjadi di kandangnya sendiri, Stadion Giuseppe Meazza. Padahal Inter belum pernah dikalahkan Sampdoria di Stadion Giuseppe Meazza sejak 1996. Kekalahan ini juga semakin menyakitkan karena pada putaran pertama pun dikalahkan Sampdoria dengan skor 1-0. Kemenangan ganda Sampdoria atas Inter ini juga kembali mengulang Serie-A 1996/1997. Mauro Icardi yang paling pahit dengan kekalahan Inter karena terjadi pada laga ke 150 bersama kesebelasan tersebut di Serie-A, dan juga dikalahkan oleh mantan timnya.

Angka 71 untuk Gonzalo Higuain

Sejak Gonzalo Higuain pindah ke Juventus dari Napoli, sudah tiga kali kedua kesebelasan tersebut saling berhadapan. Namun dua pertemuan awal terjadi di Stadion Juventus, yaitu satu pertandingan Serie-A dan satu lagi Copa Italia. Baru pada Serie-A Giornata 30 inilah Higuain untuk pertama kali bertanding di Stadion San Paolo sebagai pemain Juventus (suporter Napoli dilarang datang ke Stadion Juventus). Maka bukan tanpa alasan jika para suporter Napoli sudah menyiapkan koreografi untuk meneror Higuain di Stadion San Paolo.

Koreografi yang dilakukan yaitu membentangkan spanduk penghianatan di awal pertandingan. Para suporter Napoli juga memperlihatkan deretan kertas angka 71 dengan nama Higuain. Angka 71 di dalam primbon Italia bernama La Smorfia memiliki arti manusia yang kotor. Teror untuk Higuain juga sudah satu paket dengan siulan di setiap ia menguasai bola di lapangan. Higuain juga tidak mencetak gol pada laga tersebut dan skor berakhir dengan kedudukan 1-1.

Krisis Gol AC Milan

Gol Mario Pasalic pada menit 41 ke gawang tuan rumah Pescara memang mampu menyelamatkan AC Milan dari kekalahan. Gol itu merupakan yang ketiga kalinya untuk Milan pada musim ini. Namun gol Pasalic itu menjadi anomali tersendiri karena cuma satu-satunya gol yang dicetak Milan pada laga tersebut. Gol semata wayang Pasalic membuktikan Milan sedang krisis gol dalam beberapa pertandingan terakhir Serie-A 2016/2017.

Jika pun menang, Milan sering mendapatkanya melalui skor tipis dengan perbedaan satu gol dari lawannya. Kemenangan terbesar Milan dalam lima pertandingan terakhir didapatkan ketika melawan Chievo Verona dengan skor 3-1. Sementara kemenangan terbesar Milan di Serie-A sejauh musim ini didapatkan ketika mengalahkan tuan rumah Empoli dengan skor 4-1 pada 27 November 2016.

Kemenangan Tandang Besar Atalanta

Catatan kemenangan Milan berbeda dengan hasil Atalanta pada giornata 30 ini. Mereka mempermalukan tuan rumah Genoa dengan kemenangan lima gol tanpa balas. Skor itu merupakan kemenangan terbesar Atalanta di kandang lawan. Alejandro Gomez kembali menjadi bintang Atalanta atas tiga golnya ke gawang Genoa. Kemenangan atas Genoa ini juga yang membuat Atalanta kembali menduduki peringkat lima klasemen sementara dan berpeluang tampil di Liga Eropa musim depan.

Komentar