Rangkuman Serie-A Giornata 28: Air Mata AC Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rangkuman Serie-A Giornata 28: Air Mata AC Milan

Pertandingan giornata 28 Serie-A 2016/2017 menjadi pekan yang dibanjiri berita-berita menarik. Pertandingan besar pun digelar paling awal pada Sabtu (11/3) dini hari yang mempertemukan Juventus menghadapi AC Milan. Tangis karena eksekusi penalti menghiasi pertandingan tersebut. Kemudian giornata 28 ini disambung dengan pertemuan Derby della Laterna dari Genoa dan hal-hal menarik lainnya.

Penalti Juventus Melahirkan Air Mata Bagi AC Milan

Jelas Milan beserta seluruh pendukungnya kecewa dan melontarkan berbagai komplain setelah pertandingan melawan Juventus. Milan yang sudah percaya diri akan mencuri poin di Stadion Juventus, telah sirna karena penalti yang dieksekusi Paulo Dybala saat beberapa detik sebelum pertandingan selesai. Skor yang tadinya bertahan 1-1 menjadi 2-1 untuk kemenangan Juventus. Usai laga itu juga muncul reaksi berkelas tentang kontroversi penalti Juventus dari Vincenzo Montella yang menjabat pelatih Milan.

Pada laga itu juga disuguhkan penampilan Gianluigi Donnarumma. Ia melakukan penyelamatan gemilang selama pertandingan tersebut. Dan sebentuk cinta untuk Milan ditunjukannya meski kalah secara menyakitkan. Di sisi lain, Donnarumma menjadi salah satu pembelajaran yang bisa didapatkan pihak Milan untuk menjadi pohon yang besar, sehingga raksasa dari Stadion San Siro itu berhasil bangun dari tidurnya.

Sampdoria Kuasai Derby della Laterna 2016/2017

Pertandingan giornata 28 menggelar kembali Derby della Laterna yang kedua kalinya pada Serie-A 2016/2017 di Stadion Luigi Ferraris. Pada putaran pertama dimenangkan Sampdoria dengan skor 2-1 dari Genoa. Sampdoria pun kembali memenangkan Derby della Laterna yang digelar pada giornata 28 dengan skor 1-0 atas gol semata wayang Luis Muriel. Artinya, Sampdoria berhasil menyapu bersih pertandingan Derby della Laterna musim ini.

Sampdoria sendiri belum pernah memborong kemenangan ganda Derby della Laterna dalam satu musim sejak 1959/1960. Seterusnya, kemenangan paling banyak Sampdoria pada Derby della Laterna hanya satu kali dalam semusim. Kekalahan ini juga merupakan malapetaka bagi Genoa yang bertindak menjadi tuan rumah. Maka Genoa belum pernah menang dari Sampdoria pada empat derby sebelumnya sebagai tuan rumah.

Internazionale Milan menang besar

Terakhir kali dua pemain berbeda Internazionale Milan mencetak hattrick dalam satu laga sekaligus terjadi pada 10 September 1933. Dua pemain yang berbeda itu adalah Atilio Demaria dan Giuseppe Meazza ketika mengalahkakan Casale dengan skor 9-0. Pada giornata 28 ini seolah mengulang kejadian Inter di era Meazza pada 1933-an tersebut. Kali ini giliran generasi Ever Banega dan Mauro Icardi yang sama-sama mencetak hattrick ke gawang Atalanta dalam kemenangan 7-1. Icardi pun mencetak hattrick dalam kurun waktu 26 menit yang menjadi pemain Inter paling cepat mencetak tiga gol di Serie-A.

Icardi juga mencetak hattrick dengan sempurna pada giornata 28 ini karena masing-masing dicetak memakai kaki kiri, kanan dan kepala. Proses tiga gol seperti itu terakhir kali dilakukan Benito Lorenzi pada Oktober 1947. Sementara bagi Banega, hattrick itu merupakan yang pertama kalinya untuk Inter. Sebelum Icardi dan Banega, Napoli sudah pernah menciptakan hattrick oleh dua pemain berbeda dalam satu pertandingan yang dicetak Dries Mertens dan Marek Hamsik pada giornata 23.

Palermo Adalah Favorit Edin Dzeko

Pertandingan giornata 28 menjadi awal kebangkitan bagi AS Roma yang kalah dari tiga pertandingan sebelumnya di berbagai ajang. Kebangkitan yang dilakukan Roma diraih setelah mempermalukan tuan rumah Palermo dengan skor 3-0. Penyerang Bosnia & Herzegovina itu mencetak gol kedua bagi Roma. Golnya itu merupakan yang keempat kalinya ke gawang Palermo dalam tiga pertemuan. Sekarang Dzeko sudah mengoleksi 30 gol di semua kompetisi yang diikutinya musim ini. Torehannya itu membuatnya menjadi salah satu empat penyerang tertajam di Eropa dengan Edinson Cavani, Leonel Messi dan Robert Lewandowski.

Ciro Immobile Bisa Dianggap Hernan Crespo Baru

Sejak Hernan Crespo pergi dari Lazio, belum ada yang menyamainya dengan mencetak minimal 16 gol dalam satu musim. Sekarang Lazio bisa lega karena Ciro Immobile bisa melakukan hal yang sama layaknya Crespo. Immobile mencetak satu gol yang memenangkan Lazio atas Torino dengan skor 3-1 pada giornata 28.Raihan itu menambah pundi-pundinya menjadi 17 gol pada sejauh musim ini. Kemenangan Lazio itu pun merupakan keempat kalinya secara beruntun di Serie-A. Terakhir kali Lazio meraih empat kemenangan beruntun di Serie-A terjadi pada 2015 lalu.

Komentar