Manfaatkan Ruang di Area Sepertiga Akhir, Persib Taklukkan Semen Padang

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Manfaatkan Ruang di Area Sepertiga Akhir, Persib Taklukkan Semen Padang

Persib Bandung sukses meraih tempat ketiga dalam ajang Piala Presiden 2017. Dalam pertandingan perebutan tempat ketiga yang dilangsungkan di Stadion Pakansari, Sabtu (11/3/2017) malam, Persib mengalahkan Semen Padang dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Atep pada menit ke-33.

Secara susunan pemain, tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan oleh kedua pelatih. Untuk Persib, perubahan hanya dilakukan di posisi penjaga gawang. Pelatih Djadjang Nurjaman menempatkan M. Natshir untuk menggantikan posisi I Made Wirawan. Sedangkan di kubu Semen Padang, tidak bermainnya Boas Atururi karena cedera dan Ko Jae-sung yang sedang pulang ke Korea Selatan membuat pelatih Nil Maizar harus sedikit mengubah susunan pemainnya.

Di posisi fullback kiri, Nil Maizar memasang Novan Setya Sasongko untuk menggantikan Boas. Posisi fullback kanan pun ditempati kembali oleh Hengky Ardiles. Sedangkan untuk mengisi posisi Ko Jae-sung, ada nama Handi Ramdhan yang diplot oleh pelatih Nil Maizar.

Ada beberapa hal yang membuat Semen Padang akhirnya harus rela memberikan tempat ketiga kepada Persib, walau sebenarnya tim Kabau Sirah tampil cukup baik dalam pertandingan tersebut.

Ruang Kosong di Area Sepertiga Akhir Semen Padang

Semen Padang dan juga Persib memiliki kecenderungan gaya menyerang yang sama, yaitu menyerang dari sayap. Formasi dasar 4-2-3-1 kerap diandalkan oleh kedua kesebelasan untuk membongkar lini pertahanan lawan-lawannya, walau terkadang Semen Padang juga kerap memainkan posisi 4-4-2, dengan satu penyerang yang berperan sebagai second striker.

Kecenderungan untuk menyerang dari sayap ini dapat dilihat dalam pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Pakansari tersebut. Atep dan Febri Hariyadi untuk Persib, serta Adi Nugroho dan Kevin Ivander (keduanya digantikan oleh Rico Simanjuntak dan Irsyad Maulana pada babak kedua) untuk Semen Padang, menjadi pemain-pemain yang kerap menjadi tumpuan serangan tim. Ditambah dengan dukungan dari fullback, serangan dari sayap ini pun cukup terasa.

Dalam pertandingan tersebut, Persib dapat mengambil inisiatif serangan dari sayap terlebih dahulu melalui Atep dan Febri. Keduanya juga kerap melakukan umpan dengan Shohei Matsunaga (terutama Febri) yang acap kali menyisir sayap untuk menarik perhatian dari Novriyanto maupun Cassio de Jesus.

Tapi penjagaan ketat yang dilakukan oleh Novan Setya di kiri maupun Hengky Ardiles di kanan mempersulit pergerakan Atep dan Febri di sayap. Pergerakan mereka pun kerap kali dihentikan oleh dua fullback tersebut. Ditambah lagi keduanya memang jarang melakukan aksi cut inside ke dalam kotak penalti ataupun berkolaborasi dengan Shohei untuk mengacaukan lini pertahanan Semen Padang, membuat serangan Persib kerap terhenti.

Namun, pada menit ke-20, Persib mulai menemukan cara untuk menyerang Semen Padang selain melewati sayap. Jarak yang tercipta antara bek dan gelandang bertahan membuat sebuah ruang tercipta di area sepertiga akhir lapangan Kabau Sirah. Ruang itulah yang dimanfaatkan oleh Persib untuk menyerang.

Dimulai dari peluang Shohei Matsunaga yang menembus dari area tersebut, Persib pun menciptakan gol dari area tersebut lewat tendangan Atep. Kredit juga patut diberikan kepada Dedi Kusnandar dan Gian Zola yang dapat memberikan umpan terobosan yang pas di area tersebut, yang dapat dimanfaatkan oleh Shohei maupun Atep.

Persib yang Bertahan Lebih Dalam

Memasuki babak kedua, Semen Padang pun mulai bergerak. Mereka mulai memasukkan beberapa pemain kunci seperti Rico Simanjuntak, Irsyad Maulana, dan Rudi. Masuknya tiga pemain tersebut membuat serangan Semen Padang lebih cair karena ketiganya memiliki kemampuan menggiring bola yang baik.

Namun, respon yang ditunjukkan oleh Persib dengan masuknya tiga pemain tersebut pun cukup baik. Alih-alih bermain dengan agresif, Persib memilih untuk bertahan lebih dalam. Sekitar lima sampai enam pemain Maung Bandung kerap memadati area kotak penalti pada babak kedua ini. Para defender Persib waspada akan kecepatan Rico maupun Irsyad yang dapat masuk dari ruang kosong yang tercipta di lini pertahanan Persib.

Akibat dari menumpuknya para pemain di area kotak penalti, Semen Padang pun kesulitan untuk menembus lini pertahanan Persib. Serangan mereka pun kerap terhenti di area sepertiga akhir Persib, ataupun terhalau oleh para defender Persib yang menumpuk di dalam area kotak penalti.

Walau bertahan lebih dalam, Persib pun bukannya tidak aktif dalam menyerang. Atep dan Febri masih menjadi tumpuan dalam menyerang, terutama dari sisi Febri karena pemain yang juga masuk seleksi timnas U-23 ini memiliki kecepatan yang baik dan kerap menjadi awal mula dari serangan balik Persib.

***

Persib akhirnya meraih juara ketiga berkat respon taktik yang baik dari Djanur. Selain mampu mengeksploitasi ruang yang ada di lini pertahanan Semen Padang, Djanur pun tak segan untuk menerapkan skema yang lebih defensif ketika unggul dan hal ini berbuah baik bagi timnya. Nil Maizar pun harus mengakui keunggulan Djanur dalam pertandingan kali ini, terutama dalam masalah pendekatan taktik yang dilakukan.

Komentar