Arsenal Berusaha Meraih Ketidakmungkinan

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal Berusaha Meraih Ketidakmungkinan

Tertinggal 5-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions adalah sesuatu yang sulit untuk Arsenal. Itulah situasi yang harus mereka hadapi jelang leg kedua babak 16 besar Liga Champions kala The Gunners menjamu Bayern Muenchen di Stadion Emirates, Rabu (8/3/2017) dini hari.

Dibantai 5-1 di Allianz Arena, membuat angin sekarang berhembus kepada kubu Bayern. Asalkan bertahan dengan baik dan tidak kebobolan lebih dari empat gol, Bayern akan melenggang dengan mulus ke babak 16 besar. Mereka akan menambah rekor kemenangan mereka atas Arsenal di babak 16 besar Liga Champions menjadi empat kali.

Lalu, apakah Arsene Wenger, manajer Arsenal, akan membiarkan hal tersebut terjadi?

Situasi Negatif yang Masih Terjadi di Arsenal

Situasi negatif tengah mendera Arsenal. Dalam pertandingan terakhir melawan Liverpool di Stadion Anfield, Arsenal kalah dengan skor 1-3. Kekalahan yang membuat Arsenal akhirnya harus rela tergusur ke peringkat kelima. Kekalahan yang juga memunculkan berbagai masalah lain: minimnya Wenger dalam hal variasi taktik dan hubungannya yang mulai tidak harmonis dengan Alexis Sanchez.

Minimnya variasi taktik yang dimiliki Wenger ini sudah terlihat dalam laga melawan Liverpool pada Minggu (5/3/2017) dini hari. Ketika taktik simpanannya dengan menyimpan Alexis Sanchez, dan berusaha untuk menggunakan umpan-umpan yang lebih direct memanfaatkan kemampuan Olivier Giroud dalam memantulkan bola terbaca lawan, manajer asal Prancis itu kelabakan dan tidak memiliki opsi taktik yang lain.

Selain masalah kurangnya variasi taktik dari Wenger, masalah Alexis Sanchez pun menjadi masalah tersendiri bagi Arsenal jelang menjamu Bayern. Tidak dimainkannya Sanchez sejak menit pertama dalam pertandingan melawan Liverpool ternyata berbuntut panjang.

Wenger memaparkan bahwa tidak dimainkannya Sanchez itu adalah karena "alasan taktikal". Ternyata, beberapa media Inggris melansir bahwa Sanchez memang sedang bermasalah, baik itu dengan Arsene maupun dengan rekan setimnya yang lain di Arsenal. Masalah inilah yang membuatnya terlempar dari starting XI.

Padahal, tenaga dari pemain timnas Chile ini benar-benar dibutuhkan. Sanchez-lah yang memberikan dimensi baru penyerangan Arsenal dalam laga melawan Liverpool (meski akhirnya mereka kalah). Ia juga yang mencetak gol dalam leg pertama babak 16 besar lewat situasi scrimmage. Kehadirannya berpengaruh cukup signifikan terhadap penyerangan Arsenal.

Dominasi Bayern yang Muncul Kembali

Sempat terseok-seok sampai winter break, perlahan-lahan Bayern Muenchen mulai bisa melaju jauh meninggalkan para pesaingnya di Bundesliga. Total dari empat pertandingan terakhir yang sudah dijalani, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan, dan hanya sekali berakhir imbang yaitu ketika Bayern ditahan imbang oleh Hertha Berlin.

Pada pertemuan leg pertama pun, Bayern tampil cukup apik. Mereka berhasil mengeksploitasi kekurangan variasi taktik dari Wenger sehingga dapat mencetak tiga gol cepat dalam rentang waktu 10 menit, walau sempat bisa diimbangi Arsenal pada babak pertama. Selain itu, lini serang mereka juga sudah lebih cair, karena para pemain lini serangnya seperti Douglas Costa dan Thomas Mueller sudah kembali ke penampilan mereka seharusnya.

Sosok Robert Lewandowski pun akan tetap menjadi ancaman bagi Arsenal. Enam gol sudah ia cetak dari empat laga terakhirnya untuk Die Roten di semua ajang. Pada leg pertama lalu, ia juga turut menyumbangkan satu gol dan satu asis dalam kemenangan 5-1 Bayern atas Arsenal.

Selain Lewandowski, winger-winger Bayern pun masih akan menyajikan sebuah ancaman berarti bagi lini pertahanan Arsenal. Arjen Robben, Douglas Costa, Kingsley Coman, Franck Ribery, bahkan Thomas Mueller siap mencuri kesempatan dari ruang-ruang yang ada di pertahanan Arsenal.

Situasi yang positif inilah yang akan membawa kepercayaan diri lebih bagi para pemain Bayern untuk melakoni laga leg kedua di Stadion Emirates.

***

Keadaan menjadi serba sulit untuk Wenger. Jika ia bermain defensif dan waspada akan serangan-serangan balik Bayern yang begitu cepat, maka akan sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan agregat, karena selisih empat gol amatlah banyak. Bermain ofensif mungkin adalah opsi yang akan diambil oleh Wenger untuk mengejar ketertinggalan agregat. Mengejar ketidakmungkinan yang mungkin masih bisa dikejar.

Tapi tidak menutup kemungkinan juga Bayern akan menurunkan para pemain cadangannya, karena mereka sekarang berada di dalam posisi yang aman. Begitu juga dengan Arsenal yang bisa jadi menurunkan starting XI yang berbeda, seperti yang dilakukan ketika melawan Liverpool. Jika itu dilakukan, secara tidak langsung Wenger sudah mengakui kekalahannya atas Carlo Ancelotti.

Namun mengingat Wenger yang memang cukup hobi dalam menyerang dan menerapkan garis pertahanan tinggi, bisa jadi Arsenal akan menjadi bulan-bulanan Bayern kembali. Jika mampu bermain defensif dan menerapkan garis pertahanan yang lebih rendah, mungkin saja Arsenal memiliki peluang untuk memperkecil defisit agregat.

Prediksi Line-Up

Komentar