Menantikan Modifikasi Lini Tengah Ronald Koeman

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menantikan Modifikasi Lini Tengah Ronald Koeman

Lini tengah adalah kunci permainan. Tidak bisa menguasai lini tengah, maka jangan harap bisa menguasai sebuah pertandingan. Oleh karena itu, tak heran jika Pep begitu menyukai gelandang, dan berharap dapat memainkan semua pemain yang berposisi gelandang di dalam tim impiannya.

Bicara tentang lini tengah, menarik untuk memerhatikan lini tengah Everton. Selepas bursa transfer musim dingin dan jelang berakhirnya ajang Piala Afrika 2017, lini tengah Everton adalah lini yang patut disorot. Ronald Koeman, manajer Everton pun tampaknya harus bersyukur dengan adanya para pemain berkualitas di posisi gelandang yang sekarang mengisi skuat The Toffees.

Tom Davies, Ross Barkley, Morgan Schneiderlin, James McCarthy, Gareth Barry, ditambah dengan Idrissa Gueye adalah pemain-pemain yang sekarang mengisi posisi gelandang, tepatnya gelandang tengah dan gelandang serang. Limpahan pemain-pemain tengah yang memiliki kualitas, juga memiliki sisi positif dan negatif ini menimbulkan sebuah pertanyaan, bagaimanakah nantinya Koeman meramu lini tengah The Toffees?

Semua memang tergantung dari formasi dasar yang akan diterapkan oleh Koeman. Tapi, cerminan dari hasil imbang melawan Stoke City pada pertengahan pekan menggambarkan sisi negatif dan positif yang dimiliki oleh masing-masing gelandang, dan tak ada salahnya membayangkan akan seperti apa Koeman memodifikasi lini tengahnya jelang laga melawan AFC Bournemouth dalam ajang Liga Primer.

Seperti Apakah Koeman Akan Memasang Double Pivotnya?

Beberapa tim Liga Primer memiliki double pivot andalan. Salah duanya adalah Chelsea (Kante/Matic) dan Manchester United (Pogba/Herrera). Dengan dua double pivot ini, tugas menyerang dan bertahan dapat dibagi, atau bahkan seperti yang dilakukan oleh Matic dan Kante, tugas bertahan dan menyerang bisa dilakukan secara bergantian.

Dengan memiliki banyak pemain di posisi lini tengah, Koeman pun dapat mengutak-atik pemain yang bisa mengisi posisi double pivot. Morgan Schneiderlin dan Tom Davies adalah duet yang cukup menjanjikan dalam laga melawan Stoke City. Minus dari duet ini adalah mereka tidak mampu menekan pertahanan Everton, karena Davies terbagi fokusnya untuk bertahan dan menyerang.

Pulangnya Idrissa Gueye usai membela Senegal dalam ajang Piala Afrika dapat menjadi tambahan tenaga lain di lini tengah Everton. Gelandang yang cukup banyak mencatatkan rataan tekel dan intersep yang cukup tinggi dari 19 pertandingan Liga Primer yang sudah ia ikuti ini (4,9 tekel per pertandingan dan 2,3 intersep per pertandingan) akan menjadi opsi lain bagi Koeman untuk mengisi posisi double pivot.

Duet Schneiderlin dan Gueye tampaknya akan menjadi duet yang cukup kuat di tengah. Membayangkan kemampuan tekel dan intersep Gueye, berpadu dengan kemampuan distribusi bola dari Schneiderlin, maka lini tengah Everton akan menjadi lini tengah yang cukup tangguh di liga.

Untuk penggantinya? Jangan khawatir. Ada nama James McCarthy dan Gareth Barry yang bisa menjadi pelapis Schneiderlin dan Gueye. Barry, di usianya yang sudah memasuki usia 30 tahun-an, masih mampu bermain dalam level yang tinggi dengan segala composure dan kemampuan umpan yang ia miliki. Tom Davies pun dapat dipasang di tengah, asal didampingi oleh gelandang tengah yang memiliki kemampuan bertahan cukup baik macam Gueye ataupun Barry.

Siapakah yang Akan Mengisi Pos Gelandang Serang Selain Barkley?

Selain membayangkan tentang siapa yang akan mengisi posisi double pivot, membayangkan siapa yang akan mengisi posisi gelandang serang pun cukup menarik. Sampai saat ini, nama Ross Barkley masih menjadi andalan Everton untuk mengisi posisi gelandang serang. Tapi membayangkan pemain lain dalam posisi tersebut juga cukup menarik.

Tom Davies, gelandang yang sebenarnya cocok dipasang di lini tengah ini bisa saja mengoptimalkan kemampuan menyerangnya jika dipasang sebagai gelandang serang, untuk menjadi pelapis Barkley atau opsi lain ketika Barkley mengalami kebuntuan di area sepertiga akhir lapangan lawan. Itu pun Jika Davies mampu bekerja sama dengan para gelandang serang yang ada di kiri dan kanan (baik itu Kevin Mirallas ataupun Aaron Lennon).

***

Liverpool Echo melansir bahwa lini tengah Everton pada paruh kedua Liga Primer musim 2016/2017 ini adalah salah satu lini tengah yang terkuat dan memiliki kedalaman yang cukup baik. Hal ini tidaklah salah, tapi tidak juga benar. Jika tidak bisa saling menutupi kelemahan masing-masing, serta tidak bisa memberikan dukungan untuk permainan direct yang diterapkan oleh Koeman, lini tengah ini akan menjadi titik lemah yang bisa saja diserang oleh tim-tim lain.

Semua sekarang tergantung kepada Koeman, bagaimana ia bisa menemukan formula yang tepat untuk para pemain tengah yang mumpuni ini atau tidak. Jika sudah menemukan formula yang pas, bisa saja Everton akan mampu berbicara banyak pada paruh kedua Liga Primer musim 2016/2017.

Sumber lain: ESPN FC, Liverpool Echo

Komentar