Duel "El Plastico" yang Dinantikan Nagelsmann

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Duel "El Plastico" yang Dinantikan Nagelsmann

Menyebut TSG 1899 Hoffenheim dan RasenBallsport Leipzig sebagai klub plastik adalah hal yang tidak keliru. Tapi, Julian Nagelsmann tidak memedulikan hal itu sama sekali. Ia malah menantikan duel yang pada paruh pertama Bundesliga 2016/2017 lalu itu berakhir imbang.

Hoffenheim dan Leipzig memiliki kesamaan dan paralelisme. Mereka berdua pernah (dan sedang) menjadi klub yang paling dibenci oleh Bundesliga karena bantuan korporasi yang mendongkrak penampilan kedua klub ini dalam beberapa tahun terakhir. Hoffenheim ditolong oleh Dietmar Hopp, CEO dari perusahaan SAP AG yang bergerak di bidang penjualan perangkat lunak, sedangkan Leipzig dibantu oleh perusahaan minuman dari Austria, Red Bull.

Oleh karena itu, jelang pertandingan yang akan dilangsungkan di Red Bull Arena, Leipzig, pada Sabtu (28/1/2017) malam, Kicker melansir bahwa pertandingan ini layak disebut sebagai El Plastico atau duel dua klub plastik, merujuk pada sebutan klub plastik yang tersemat pada Leipzig dan Hoffenheim.

Namun pelatih Hoffenheim, Julian Nagelsmann, sama sekali tidak memedulikan sematan El Plastico pada duel yang akan berlangsung pada Sabtu (28/1/2017) malam tersebut. Ia malah menantikan duel ini karena tidak sabar untuk beradu strategi dengan dua sosok penting di balik moncernya penampilan RB Leipzig, yaitu Ralph Hasenhüttl dan Ralf Rangnick. Ia juga menjabarkan bahwa RB Leipzig adalah tim yang cukup sulit dikalahkan di Bundesliga musim 2016/2017 ini.

"Saya sedang menantikan sebuah laga Bundesliga yang akan berjalan menarik, dan saya tidak peduli dengan segala sebutan seperti El Plastico atau apapun itu yang tersemat dalam laga ini," ujar Nagelsmann seperti dilansir ESPN FC.

"Saya tidak sabar untuk beradu strategi dengan Ralph (Hasenhüttl) dan (Ralf Rangnick). Tim ini (RB Leipzig) begitu sulit untuk dikalahkan dan hanya beberapa tim yang sanggup mengalahkan mereka pada 2016 silam. Permainan menarik yang mereka tunjukkan, dengan sengaja memberikan ruang kepada lawan, adalah permainan yang cukup menjebak," tambahnya.

Pelatih yang juga masih berusia cukup muda, 29 tahun ini, akan menghadapi pertandingan ini dengan segelintir kabar yang menerpa dirinya. Carlo Ancelotti, pelatih Bayern, mengungkapkan keinginannya agar suatu saat nanti Nagelsmann dapat menjadi penerus dirinya di Bayern.

"Saya akan senang jika ia menjadi pelatih Bayern suatu hari nanti. Mungkin ia akan menjadi pelatih Bayern dalam 10 atau 20 tahun mendatang. Dia memang memiliki kualitas. Dia melakukan tugasnya dengan baik saat ini. Saya mendoakan yang terbaik untuknya," ujar Ancelotti seperti dilansir Goal.

Mendapati kabar seperti itu, Nagelsmann pun tidak menyembunyikan ketertarikannya tentang peluang melatih Bayern suatu saat nanti. Tapi ia juga menganggap bahwa ada orang-orang lain yang juga layak untuk melatih Bayern kelak.

"Ralph Hasenhüttl dan Thomas Tuchel saya kira berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti saya untuk melatih Bayern. Kami bertiga juga bisa bekerja sama di sana kelak suatu saat nanti. Tapi itu hal lain, yang terpenting sekarang adalah pertandingan demi pertandingan yang akan kami hadapi dari minggu ke minggu," pungkasnya.

Sumber lain: ESPN FC, Goal

Komentar