Penerapan Strategi Baru Juventus Berakhir Sukses

Analisis

by Redaksi 27

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Penerapan Strategi Baru Juventus Berakhir Sukses

Juventus berhasil membungkam Lazio di Juventus Stadium dengan skor 2-0 pada lanjutan Serie A 2016/2017 giornata 21 Minggu (22/1) malam. Hasil ini membuat Juventus kembali ke jalur kemenangan, setelah dikalahkan Fiorentina pada giornata sebelumnya. Hasil ini juga membuat mereka tetap kokoh di puncak klasemen dengan poin 48.

Gol kemenangan Juventus pada pertandingan ini diciptakan oleh Paulo Dybala pada menit ke-5 melalui tendangan dari luar kotak penalti memanfaatkan umpan Mario Mandzukic dan Gonzalo Higuain pada menit ke-17 memanfaatkan umpan silang Juan Cuadrado.

Pada pertandingan ini Juventus melakukan perubahan pola bermain. Jika pada pertandingan-pertandingan sebelumnya pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, sering menggunakan formasi dasar 4-3-1-2 maupun 3-5-2, kali ini formasi dasar yang digunakan oleh Allegri diubah menjadi formasi 4-2-3-1. Ini artinya Juventus akan memiliki dua pemain yang berada di masing-masing sisi sayap lapangan. Sementara itu pelatih Lazio, Simone Inzaghi menggunakan formasi 4-3-3 pada pertandingan ini.

Sisi Kiri Pertahanan Lazio yang Mudah Dieksploitasi

Perubahan pola bermain yang dilakukan oleh Allegri pada pertandingan ini cukup berhasil. Pola ini membuat Juan Cuadrado yang jarang dimainkan musim ini benar-benar bisa menunjukkan kemampuannya. Bermain di posisi gelandang sayap kanan, Cuadrado yang ditopang oleh Stephan Lichtsteiner sangat merepotkan sisi kiri pertahanan Lazio.

Stefan Radu yang bermain sebagai full-back kiri pada pertandingan ini tidak mampu berbuat banyak. Tidak adanya cover yang dilakukan oleh Felipe Anderson terhadap dirinya membuat sisi kiri Lazio ini cukup mudah dieksploitasi oleh Juventus.

Juventus sangat sering mengarahkan serangan ke arah sisi kiri pertahanan Lazio. Keberadaan Cuadrado dan Lichtsteiner yang mempunyai kecepatan dan kemampuan menyerang yang cukup baik tentu menjadi alasannya. Bahkan dua gol si Nyonya Tua pada pertandingan ini berawal dari sisi kiri pertahanan Lazio, dengan Lichtsteiner dan Cuadrado yang menjadi aktor utamanya.

Heatmap Juventus, terlihat Juventus cukup sering menyerang dari sisi kanan
Sumber: whoscored

Pada gol pertama Juventus dapat terlihat bagaimana Lichtsteiner dapat dengan leluasa tanpa ada tekanan dari pemain Lazio dalam melepaskan umpan. Felipe Anderson yang merupakan pemain terdekat dengan Lichtsteiner pun hanya melihat saja tanpa melakukan pressing sedikit pun untuk mengganggu pergerakan dari Lichtsteiner.

Grafis proses umpan Stephan Lichtsteiner kepada Mario Mandzukic

Umpan ini lalu disambut dengan sundulan kepala oleh Mario Mandzukic yang mengarahkannya ke Paulo Dybala. Lagi-lagi para pemain Lazio tidak melakukan pressing untuk menghentikan pergerakan Dybala yang berdiri bebas dari sejak ia berlari uintuk menyambut umpan tersebut. Gangguan terhadap Dybala memang sempat coba dilakukan oleh Stefan Radu namun hal itu sudah terlambat.

Grafis Paulo Dybala yang tidak terkawal saat akan menerima umpan

Keberadaan Lucas Biglia dan Sergej Milinkovic-Savic layak dipertanyakan pada proses terjadinya gol pertama ini. Mereka merupakan pemain terdekat dengan Dybala sebelum Dybala mampu menerima umpan tersebut namun tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pemain asal Argentina tersebut.

Sementara itu positioning dari Wallace pun layak untuk disorot. Ia merupakan pemain yang berada di depan bola saat umpan tersebut diterima oleh Dybala. Alih-alih memberikan gangguan atau menutup ruang tembak Dybala, ia malah terlihat seperti menghindar dari bola tembakan Dybala tersebut.

Grafis setelah Paulo Dybala melakukan tembakan

Lalu gol kedua Juventus juga lagi-lagi berawal dari sisi kiri pertahanan Lazio. Melalui permainan kombinasinya dengan Lichtsteiner di sisi kanan, Cuadrado berhasil melepaskan umpan silang kepada Gonzalo Higuain yang berada di kotak penalti. Sama seperti proses gol pertama, Cuadrado juga tidak mendapatkan gangguan sama sekali.

Felipe Anderson sebagai pemain yang posisinya dekat dengan Cuadrado hanya mampu melihat saja. Sedangkan Stefan Radu sudah terpancing dengan pergerakan Lichtsteiner yang merangsek naik.

Grafis proses gol kedua Juventus

Lazio Dipaksa Menendang dari Luar Kotak Penalti

Pada pertandingan ini Lazio memang berhasil melepaskan lebih banyak tembakan dibandingkan Juventus. Total Lazio melepaskan 11 tembakan berbanding delapan tembakan milik Juventus. Namun sayangnya dari 11 tembakan tersebut tidak ada yang berhasil memberikan ancaman berarti bagi penjaga gawang juventus, Gianluigi Buffon.

Hal ini dikarenakan para pemain Lazio dipaksa melakukan tembakan-tembakan tersebut dari luar kotak penalti. Hal ini terbukti dari 11 tembakan tersebut, sembilan di antaranya berasal dari luar kotak penalti.

Melakukan tembakan dari luar kotak penalti bukanlah yang salah, namun tembakan-tembakan tersebut lebih terlihat sebagai rasa frustrasi para pemain Lazio yang tidak mampu menembus ketatnya lini pertahanan Juventus.

Empat bek Juventus pada pertandingan ini bermain cukup apik. Mereka selalu sigap menutup ruang gerak para pemain Lazio yang ingin memasuki kotak penalti pada pertandingan ini. Selain itu keberadaaan Miralem Pjanic dan Sami Khedira sebagai double pivot di depan lini pertahanan Juventus semakin mempersulit para pemain Lazio untuk masuk ke dalam kotak penalti Bianconeri. Kedua pemain tersebut sering membantu lini pertahanan ketika dalam keadaan diserang.

Selain karena tangguhnya lini pertahanan Juventus, Lucas Biglia yang merupakan pengatur serangan Lazio tidak bermain baik pada laga ini sehingga para penyerang Lazio kekurangan asupan umpan-umpan matang dari lini tengah. Lini tengah Lazio yang dikomandoi oleh Biglia terlihat kalah kelas dengan lini tengah Juventus. Kekurangan umpan-umpan matang menyebabkan kebuntuan para penyerang dalam menembus lini pertahanan Juventus. Hal inilah yang membuat tembakan dari luar kotak penalti tampak menjadi satu-satunya solusi dari Lazio untuk menembus lini pertahanan Juve.

Kesimpulan

Formasi dasar 4-2-3-1 bisa menjadi alternatif bagi Allegri selain formasi dasar 3-5-2 dan 4-3-1-2 yang biasa ia gunakan. Formasi dasar ini terlihat cukup efektif pada pertandingan ini dan dapat menjadi alternatif lain ketika formasi dasar 3-5-2 dan 4-3-1-2 milik Juventus sudah terbaca oleh kesebelasan-kesebelasan lain.

Akibat dari perubahan pola permainan ini pula, potensi dari Juan Cuadrado dapat dimunculkan pada pertandingan ini. Bersama Lichtsteiner, pemain timnas Kolombia ini berhasil mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Lazio yang memang sangat mudah ditembus pada pertandingan ini.

Sementara itu Lazio cukup kesulitan untuk menembus kuatnya lini pertahanan Juventus. Keberadaan Miralem Pjanic dan Sami Khedira sebagai double pivot di depan lini pertahanan dan buruknya penampilan Luca Biglia pada pertandingan ini menjadi penyebabnya. Alhasil Lazio terpaksa melakukan tembakan-tembakan dari luar kotak penalti untuk menjebol gawang Gianluigi Buffon.

Foto: thesun.co.uk

Komentar