Umpan Silang Mendatar yang Merobohkan Kokohnya Pertahanan Hull City

Analisis

by Redaksi 26

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Umpan Silang Mendatar yang Merobohkan Kokohnya Pertahanan Hull City

Dalam lanjutan Liga Primer Inggris pekan ke-22, Chelsea kembali meraih hasil sempurna setelah mengandaskan perlawanan Hull City dengan skor 2-0. Di laga yang berlangsung di Stamford Bridge ini, Chelsea menurunkan skuat terbaiknya, termasuk Diego Costa yang sempat mengalami cedera punggung sehingga harus absen di laga melawan Leicester City pekan lalu.

Costa sendiri berhasil menyumbangkan gol di laga comeback-nya ini, ia pun merayakannya dengan begitu emosional dan seolah memberi isyarat jika ia begitu jengkel dengan pemberitaan yang menghubung-hubungkan dengan kepindahannya ke Tiongkok akhir-akhir ini. Laga ini pun merupakan laga ke-100 Diego Costa untuk Chelsea.

Di laga ini, kedua tim memulai pertandingan dengan menggunakan formasi dasar yang hampir sama, Chelsea dengan 3-4-3, sedangkan Hull dengan 3-4-2-1.

Chelsea mendominasi dan memegang kendali permainan. Pada babak pertama, skuat berjuluk The Blues ini unggul penguasaan bola 59% berbanding 41%. Meskipun begitu, Chelsea hanya mampu melepaskan dua tembakan saja (total sembilan tembakan). Chelsea sulit menciptakan peluang karena Hull bermain sangat bertahan pada laga ini.

Kala bertahan, skema dasar 3-4-2-1 The Tigers selalu berubah menjadi 3-5-1-1 dengan menarik Evandro Goebel dan Sam Clusas bergantian masuk ke tengah, serta membiarkan Abel Hernandez, yang bersiap untuk menerima bola serangan balik, seorang diri di depan. Serangan balik Hull pun cukup berbahaya, mereka mampu menciptakan total sembilan tembakan pada laga ini, jumlah yang sama dengan Chelsea.

Lini pertahanan Hull pun cukup sulit ditembus oleh Chelsea. Kelima pemain yang berada di depan tiga bek; Maguire, Dawson, dan Curties, selalu sigap memotong aliran serangan yang coba ditujukan kepada Diego Costa melalui lini tengah.

Manajer Hull, Marco Silva, sepertinya memang sudah menyiapkan cara yang membuat Costa kesulitan untuk menjadi pemantul bagi Eden Hazard dan Pedro yang di pertandingan ini lebih sering bergerak di belakang penyerang asal Spanyol tersebut.

Pergerakan Hazard dan Pedro yang lebih sering masuk ke tengah pun tidak terlepas dari peran kedua wing-back Hull, Omar Elabdellaoui dan Andrew Robertson, yang bermain disiplin di sisi kanan dan kiri pertahanan Hull. Kedunya pun sepertinya memang mendapatkan instruksi khusus dari Marco Silva untuk selalu membayangi ke mana Hazard dan Pedro berlari. Jika dilihat, Marco Silva sepertinya tengah membuat perjudian, perjudian yang sudah terencana tentunya.

Selain Hazard dan Pedro, juga Willian, Chelsea dikenal memiliki serangan dari sisi sayap yang mematikan dalam diri Marcos Alonso dan Victor Moses. Alonso bahkan berhasil mencetak dua gol ke gawang Leicester pekan lalu. Namun Hull membiarkan Elabdellaoui dan Robertson yang condong selalu masuk lebih ke tengah untuk membuat blokade di sepertiga akhir lapangan, itu artinya Hull telah membiarkan Alonso dan Moses lebih leluasa untuk berkreasi di sisi lapangan.

Alonso dan Moses pun selalu diandalkan untuk melepaskan umpan-umpan silang di pertandingan ini. Akan tetapi, hal itu lah yang sepertinya diinginkan oleh Hull agar Chelsea menjadi frustrasi di laga ini. Selain mampu meredam aliran bola dari lini tengah, Hull pun nampaknya berhasil mematahkan rencana kedua Chelsea yang mencoba membangun serangan melalui umpan-umpan silang. Dan dalam hal ini, Maguire, Dawson, dan Davies berperan penting dalam mematahkan umpan-umpan silang tersebut melalui kemenangan duel-duel udaranya.

Umpan silang yang dilepaskan oleh Chelsea di babak pertama. Sumber: Stats Zone FourFourTwo
Umpan silang yang dilepaskan oleh Chelsea di babak pertama. Sumber: Stats Zone FourFourTwo

Hull memang begitu handal dalam duel-duel udara. Chelsea total melepaskan 28 umpan silang pada laga ini, padahal rataan umpan silang per laga mereka 19 kali per pertandingan. Total, Hull melakukan 10 sapuan di udara (dari total 30 sapuan) serta unggul 81% duel udara secara keseluruhan.

Namun Chelsea cukup cerdik mengatasi kelemahan mereka dalam duel udara, yang berbuah gol pertama pada injury time babak pertama. Alonso yang melihat Moses tak terkawal di sisi kanan memberikan umpan diagonal matang yang juga mampu diterima dengan sempurna oleh Moses. Setelah menguasai bola, Moses pun sadar jika umpan-umpan silang yang dilambungkan selalu berhasil dipatahkan, maka dari itu ia memilih untuk melepaskan umpan silang mendatar yang pastinya tak diduga oleh para pemain bertahan Hull. Diego Costa yang tak terkawal pun akhirnya berhasil membawa Chelsea unggul setelah berhasil memanfaatkan umpan silang mendatar tersebut.

Dalam keadaan tertinggal, Marco Silva pun memasukkan tambahan penyerang, Oumar Niasse, untuk menggantikan Curtis Davies, sekaligus mengubah pola dasar Hull menjadi 4-2-3-1 pada babak kedua. Kehadiran Niasse memang sempat memberikan sedikit perubahan bagi Hull, akan tetapi pergerakan liar Niasse justru tak mendapatkan dukungan dari lini kedua Hull yang tampil terlalu hati-hati dengan selalu berdiri lebih ke dalam.

Situasi tersebut direspon oleh manajer Chelsea, Antonio Conte, dengan memasukkan Cesc Fabregas dan Willian, menggantikan Hazard dan Pedro yang memang terlihat kesulitan untuk menebar teror di lini pertahanan Hull. Dengan masuknya pemain asal Spanyol dan Brasil tersebut, Chelsea pun mengubah formasi dasarnya menjadi 3-4-2-1 yang sebelumnya memakai formasi dasar 3-4-3.

Hal ini dilakukan untuk aliran bola di tengah bisa berjalan dengan baik. Kehadiran Fabregas pun cukup berhasil membuat aliran serangan tengah Chelsea lebih lancar. Sementara Alonso dan Moses kali ini diinstruksikan untuk sesekali saja ikut menyerang. Dampak kehadiran Fabregas di lini tengah Chelsea pun memang langsung terasa, selain berhasil menyumbangkan satu asis kepada Gary Cahill melalui tendangan bebasnya, alumnus La Masia itu nyaris membuat Chelsea unggul lebih jauh ketika umpan matangnya disambut oleh Costa, namun mampu dibendung Jakupovic.

Hull City pun kehilangan akal untuk menembus rapatnya pertahanan Chelsea yang dikomandoi oleh David Luiz. Upaya mencetak gol pun dilakukan melalui proses tembakan-tembakan jarak jauh, yang pada akhirnya juga selalu jatuh dipelukan kiper Thibaut Courtois. Hull tercatat melakukan enam tembakan jarak jauh (dari total sembilan tembakan), yang dua di antaranya mengarah ke gawang.

**

Walaupun di laga ini Hull City harus menelan kekalahan, tetapi setidaknya mereka mampu bermain apik dengan menunjukkan kedisiplinannya yang sempat membuat Chelsea kesusahan. Gaya bermain seperti ini pun sebetulnya wajib kembali dipakai oleh Marco Silva dalam perjuangannya untuk mendongkrak posisi Hull City yang saat ini masih berkutat di zona degradasi.

Sementara bagi Chelsea, kemenangan ini menjadi modal berharga untuk menyongsong laga melawan Liverpool di Anfield pada 1 Februari nanti. Dengan hasil ini, Chelsea semakin nyaman bertengger di puncak klasemen dengan raihan 55 poin, atau unggul delapan poin dari peringkat kedua yang saat ini ditempati oleh Arsenal.

foto: chelseafc

Komentar