Revolusi Aturan Boleh Saja, Asal Jangan Aturan Offside

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Revolusi Aturan Boleh Saja, Asal Jangan Aturan Offside

Arsene Wenger dan beberapa manajer lain yang melatih klub-klub besar Eropa memiliki suaranya tersendiri terhadap apa yang diungkapkan oleh direktur teknik FIFA, Marco van Basten.

Beberapa hari yang lalu, Van Basten mengungkapkan bahwa ada beberapa aturan sepakbola yang harus direvolusi. Aturan-aturan tersebut meliputi adu tendangan penalti, kartu oranye yang akan membuat para pemain keluar dari lapangan selama kurang lebih 10 sampai 15 menit, serta penghilangan aturan offside.

Selain itu, Van Basten juga mengajukan beberapa perubahan seperti jumlah pertandingan yang lebih sedikit untuk para pemain, sepakbola delapan lawan delapan untuk anak-anak, menghentikan waktu ketika bola keluar lapangan pada 10 menit terakhir pertandingan, dan hanya kapten yang berhak bicara dengan wasit. Apa yang dilakukan oleh Van Basten yang juga pernah menjadi pemain andalan AC Milan dan timnas Belanda ini langsung mengundang pro dan kontra.

Baca Juga: Marco van Basten Ingin Merevolusi Aturan Sepakbola

Arsene Wenger adalah salah satu manajer yang angkat bicara soal keinginan Van Basten ini. Ia menyebut bahwa apa-apa yang diajukan oleh Van Basten ini menarik dan bisa didiskusikan, kecuali tentang peraturan offside. Wenger menganggap peraturan offside adalah peraturan yang dibuat berdasarkan tingkat intelejensia yang tinggi, sekaligus juga membuat permainan sebuah tim berkembang.

"Saya melihat beberapa perubahan yang diajukan ini dapat dibicarakan dan dapat mendukung sepakbola untuk maju ke arah yang lebih baik, salah satunya adalah tentang kapten saja yang berhak bicara dengan wasit. Namun dari beberapa perubahan yang diajukan, ada satu hal yang sedikit menggelitik sekaligus mengganggu pikiran saya, yaitu tentang penghilangan aturan offside," ujar Wenger seperti dikutip ESPN FC.

"Menurut saya, offside adalah aturan yang membuat sebuah tim dapat bekerja sama dengan baik. Sebuah peraturan yang dibuat dengan tingkat intelejensia yang tinggi, sehingga harus tetap diterapkan dalam pertandingan. Offside juga membuat tim lebih berpikir, bagaimana cara untuk menyerang dan mencetak gol ke gawang lawan," tambahnya.

Suara Wenger ini ternyata didukung oleh kebanyakan manajer-manajer klub Eropa yang lain. Berikut adalah suara-suara mereka yang tidak setuju tentang penghilangan aturan offside dalam pertandingan.

"Kebodohan yang paling bodoh. Jujur, ini kebodohan yang paling bodoh yang pernah saya temukan. Aturan offside adalah manifestasi dari sebuah kecerdasan. Nilai dari kerja sama dalam sepakbola akan hilang jika aturan offside dihilangkan karena aturan ini adalah aturan yang cukup fundamental dalam permainan sepakbola. Jika Anda tidak mengerti offside, maka Anda tidak mengerti tentang sepakbola," ujar manajer Rennes, Christian Gourcuff.

"Bagi saya aturan yang paling penting adalah offside. Meski saya juga tidak tahu apa yang akan terjadi ketika aturan ini benar-benar diterapkan, reaksi pertama saya ketika offside dihilangkan adalah tidak. Setidaknya harus dicoba terlebih dahulu, meski saya kira itu akan sulit untuk dilakukan," ujar manajer West Ham, Slaven Bilic.

"Saya paham bahwa orang-orang sedang mencoba mencari sebuah terobosan baru. Tapi tanpa aturan offside, saya tidak setuju. Dalam sepakbola, jika Anda tidak bermain berdasarkan aturan, maka Anda harus berhati-hati. Jangankan bermain tanpa aturan, mengubah aturan dalam sepakbola adalah perkara yang cukup sulit untuk dilakukan," ungkap manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.

Van Basten pun bukannya tidak menutup mata akan semua pendapat yang ada. Sebelum perubahan ini diajukan kepada International Football Association Board (IFAB) sebagai badan yang mengatur perihal aturan sepakbola, ia akan mendengarkan semua pendapat yang ada mengenai usulannya ini.

Sumber lain: ESPN FC

Komentar