Spanyol Akan Jadi Kiblat Sepakbola Indonesia

Berita

by redaksi

Spanyol Akan Jadi Kiblat Sepakbola Indonesia

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengumumkan adanya dua pelatih asal Spanyol yang tengah diseleksi untuk menukangi timnas Indonesia; Luis Fernandez dan Luis Milla. Nantinya, salah satu dari keduanya akan ditunjuk oleh PSSI untuk memimpin timnas Indonesia yang hendak dipersiapkan menghadapi Sea Games 2017.

Keputusan mengenai penunjukan pelatih timnas ini baru akan diambil setidaknya tujuh hari ke depan. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengatakan keduanya cukup seimbang sehingga PSSI masih harus menimbang-nimbang siapa yang nantinya terpilih menukangi timnas Indonesia.

"Kedua pelatih punya kesempatan yang sama. Sama-sama bagus," kata Jokdri usai Kongres PSSI 2017. "[Gajinya] mahal. Nanti tunggu saja, masih ada tujuh hari ke depan sebelum benar-benar keputusan diambil."

Penunjukan kedua pelatih Spanyol ini memang tidak sekadar untuk mengisi kekosongan pelatih timnas yang sebelumnya ditangani Alfred Riedl. Namun ini juga merupakan dari bagian upaya PSSI untuk mencari jati diri permainan sepakbola Indonesia. Gaya bermain Spanyol dianggap cocok dengan kultur sepakbola Indonesia.

"Kalau teman-teman perhatikan, [kandidat pelatih timnas] pertama lokal atau asing, mengerucut ke asing. Asing itu Eropa atau Amerika Latin, mengerucut ke Eropa. Eropa itu Belanda, Jerman, Eropa Timur atau Spanyol. Dikaitkan dengan tipikal permainan, akhirnya disahkan Spanyol," tutur Jokdri.

Sementara itu sepanjang 2017 ini rencananya akan banyak dilakukan pemusatan latihan, yang di antaranya akan dilakukan di luar negeri, salah satunya Spanyol. Tak hanya latihan, uji tanding pun akan dilaksanakan menghadapi negara-negara yang kualitasnya di atas rata-rata. Meskipun begitu, rencana ini pun harus di sinergikan dengan pelatih anyar timnas nanti.

"Saya membayangkan bahwa mengejar gap kualitas kita dengan beberapa negara yang sudah leading, diskusi internal PSSI itu butuh pemusatan latihan sekaligus pertandingan-pertandingan yang high class, dan itu di luar negeri. Kalau cuma berlatih sama aja di dalam negeri juga, nanti ada pertandingan persahabatan."

"Ini proyeksi kita, tapi kapten dari program-program tersebut adalah pelatih. Jadi jangan sampai keinginan kita dalam asumsi itu pelatihnya gak bisa, misalkan. Saya tidak berani memastikan program timnas itu."

Jokdri juga mengatakan pentingnya mengadakan pertandingan persahabatan sepanjang 2017 ini. Menurutnya, PSSI menyadari bahwa uji tanding memiliki dua makna, yakni mematangkan pemain dan mengatrol posisi di FIFA. Meskipun begitu, PSSI belum mendapatkan lawan untuk jeda internasional Maret nanti.

"Beberapa sudah melakukan interaksi, tapi kita harus mendengar pelatih. Mungkin kita akan putuskan di pertengahan bulan Februari. Lawannya di kawasan-kawasan Asia, sebagai contoh China Taipei atau negara-negara ASEAN. Tapi belum ada official request, harus berkompromi dengan pelatih," tutupnya.

Dengan calon pelatih timnas yang keduanya dari Spanyol, juga rencana pemusatan latihan di Spanyol, PSSI tampaknya akan belajar banyak dari sepakbola Spanyol. Kita nantikan apakah sepakbola Indonesia akan cocok dengan gaya permainan sepakbola Spanyol atau tidak.

Komentar