Sebelas Pemain Terbaik UEFA 2016

Analisis

by Redaksi 26

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sebelas Pemain Terbaik UEFA 2016

Pada hari Kamis (5/1), UEFA akhirnya merilis Starting XI Team of the Year tahun 2016. Dari 11 pemain yang berhasil terpilih melalui voting yang diadakan di situs resmi UEFA tersebut, tidak ada nama-nama seperti Neymar, Gareth Bale, Paul Pogba, Alexis Sanchez, Sergio Aguero atau Riyad Mahrez.

Raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, berhasil mendominasi skuat tersebut. Madrid menyumbangkan empat pemainnya, sedangkan Barcelona diwakili oleh tiga nama. Sementara, Liga Primer Inggris lagi-lagi tak dapat menyumbangkan satu pun pemainnya.

Itu artinya, sudah dua tahun Liga Primer Inggris tak dapat menyumbangkan satu pun perwakilannya ke dalam skuat UEFA Team of the Year. Angel Di Maria menjadi pemain terakhir dari Liga Primer Inggris yang berhasil terpilih pada tahun 2014, itu pun terjadi setelah Di Maria bermain cemerlang dan berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions bagi Real Madrid, sebelum akhirnya hijrah ke Manchester United.

Selain Real Madrid dan Barcelona, Juventus berhasil menyumbangkan dua nama. Sementara Atletico Madrid dan Bayern Muenchen masing-masing menyumbangkan satu pemainnya. Berikut adalah nama-nama yang berhasil terpilih ke dalam UEFA Team of the Year 2016:

Gianluigi Buffon (Juventus)

Menjadi tokoh penting Juventus untuk meraih gelar Serie-A lima kali berturut-turut pada musim lalu. Buffon pun mencatatkan dua rekor baru bagi dirinya sendiri di musim lalu, dengan menjadi kiper yang paling sering mencatatkan cleen-sheet dalam sepuluh laga berturut-turut, dan menjadi kiper yang paling lama tak kebobolan dengan waktu 974 menit.

Dengan umurnya yang telah mencapai 38 tahun, Buffon berhasil menjadi pemain paling tua yang dapat terpilih ke dalam skuat Team of the Year. Terakhir kali Buffon terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year terjadi pada sembilan tahun lalu, atau tepatnya pada tahun 2006.

Jerome Boateng (Bayern Muenchen)

Menjadi satu-satunya pemain dari Bundesliga yang berhasil terpilih di musim ini. Berhasil mengantarkan Bayern kembali meraih gelar Bundesliga, dan bermain cemerlang di ajang Euro 2016 bersama timnas Jerman memang membuat Boateng layak untuk masuk ke dalam skuat Team of the Year tahun ini. Keberhasilannya ini pun menjadi yang pertama kali baginya, setelah pada tiga periode sebelumnya hanya berhasil masuk ke dalam nominasi.

Gerard Pique (FC Barcelona)

Kekokohannya dalam menggalang lini pertahanan, berhasil mengantarkan Barcelona meraih gelar La Liga dan Copa del Rey pada musim lalu. Hasil ini pun membuat dirinya berhasil terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year untuk yang kelima kalinya, dan berhasil menyamai pencapaian yang telah ditoreh Phillip Lahm.

Sergio Ramos (Real Madrid)

Ramos menjadi pemain yang paling banyak mendapatkan voting pada kali ini dengan jumlah suara yang mencapai 488,908. Keberhasilan Ramos mengantarkan Real Madrid menjadi juara Liga Champions dan UEFA Super Cup, juga trofi piala dunia antar klub lah yang menjadi alasan kelayakan dirinya mendapat suara sebanyak itu. Keberhasilannya ini pun menyamai pencapaian Carles Puyol, yang menjadi pemain pertama yang berhasil terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year sebanyak enam kali.

Ramos bahkan melakukannya lebih hebat lagi. Dirinya mampu menjadi pemain belakang pertama yang berhasil terpilih dalam lima tahun berturut-turut sejak tahun 2011.

Leonardo Bonucci (Juventus)

Bonucci menjadi pemain kedua dari Juventus yang berhasil terpilih pada tahun ini. Keberhasilannya ini pun menjadi yang pertama kalinya bagi Bonucci setelah pada tahun 2010 dan 2015 dirinya hanya berada di daftar nominasi. Berhasil mengantarkan Juventus meraih gelar Serie-A dengan bermain solid dan hanya melewatkan dua pertandingan saja di musim lalu, membuat Bonucci layak untuk berada di skuat ini.

Bonucci pun menjadi bek Juventus ketiga yang pernah terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year setelah Gianluca Zambrotta dan Fabio Cannavaro pada tahun 2006.

Toni Kroos (Real Madrid)

Bermain solid di lini tengah Real Madrid dan timnas Jerman pada musim lalu, membuatnya kembali berhasil menyamai pencapaian di tahun 2014 dengan terpilih ke dalam skuat ini. Dengan berhasil terpilih Kroos (dan Boateng) di tahun ini, menjadikan Jerman selalu mengirimkan wakilnya dalam lima tahun berturut-turut. Kroos pun menjadi pencetak asis terbanyak di dalam skuat ini dengan torehan 14 asis.

Luka Modric (Real Madrid)

Berhasil terpilih untuk pertama kalinya setelah pada tahun 2008, 2011, dan 2014 hanya berada di daftar nominasi, sudah seharusnya membuat Modric merasa bangga. Terpilih sebagai gelandang terbaik La Liga pada musim lalu membuat orang-orang tak ragu untuk memilih dirinya. Modric pun bermain luar biasa bersama timnas Kroasia di ajang Euro 2016 lalu, dirinya turut pula menciptakan gol spektakuler ke gawang Turki di ajang tersebut.

Andres Iniesta (Barcelona)

Terus menunjukan kemampuannya sebagai gelandang terbaik di dunia di musim lalu, juga mengapteni Barcelona dalam meraih gelar La Liga dan Copa del Rey membuat nama Iniesta seolah tak bisa lepas dari daftar skuat ini. Iniesta pun berhasil memecahkan dua rekor yang dipegang oleh mantan kompratiotnya di Barcelona, Xavi Hernandez.

Yang pertama, Iniesta berhasil menjadi pemain yang paling banyak meraih trofi bersama Barcelona, melewati pencapain Xavi dengan 29 gelar. Yang kedua, Iniesta menjadi gelandang yang paling sering terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year dengan enam kali, melewati keberhasilan Xavi yang meraihnya sebanyak lima kali.

Lionel Messi (Barcelona)

Walaupun penampilannya diganggu oleh beberapa cedera yang menghampiri dirinya di tahun 2016 lalu, bukanlah suatu alasan bagi Messi untuk tidak mempertontonkan permainan cemerlangnya. Rekor demi rekor pun dapat ia raih di tahun lalu, di antaranya, berhasil mencetak 300 gol di La Liga, juga berhasil menyentuh angka tujuh dalam soal keberhasilannya mencetak hattrick di ajang Liga Champions sejauh ini. Hasil itu pun menjadikannya sebagai pemain yang paling banyak meraih hattrick di Liga Champions, mengungguli Cristiano Ronaldo yang baru meraihnya sebanyak lima kali.

Messi pun berhasil membawa negaranya, Argentina, lolos ke babak final Copa America. Sayang, Argentina harus takluk dari tangan Chile melalui babak adu penalty.

Cristiano Ronaldo (Real Madrid)

2016 seolah menjadi tahunnya Cristiano Ronaldo. Di tahun itu, Ronaldo hampir mendapatkan segalanya. Berhasil mencetak 16 dari 28 gol Real Madrid yang juga mengantarkan El Real meraih Liga Champions musim lalu, juga berhasil mengantarkan Portugal menjuarai Euro 2016 untuk pertama kalinya, menjadi jawaban mengapa Ronaldo sangat layak untuk berada di skuat ini.

Keberhasilannya dalam menjadi pemain terbaik Eropa 2016, dan meraih Ballon d’Or 2016, sepertinya membuat Ronaldo sangat layak untuk didaulat menjadi kapten tim bagi skuat ini. Hasil ini pun menjadikannya sebagai pemain yang paling sering terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year sepanjang sejarah, dengan keberhasilan yang mencapai sebanyak 11 kali.

Antoine Griezmann (Atletico Madrid)

Berbeda dengan Ronaldo yang mungkin menjadikan tahun 2016 sebagai tahun favoritnya, Griezmann mungkin akan menyebut tahun 2016 sebagai tahun kelam dalam karier sepakbolanya. Dipecundangi oleh Ronaldo secara tiga kali berturut-turut; di ajang Liga Champions, Piala Euro 2016, dan kandidat pemain terbaik Eropa 2016 menjadi alasannya.

Walau demikian, hasil itu tetap membuat Griezmann terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year untuk pertama kali bagi dirinya. Griezmann memang bermain apik musim lalu, dirinya bahkan berhasil menyabet gelar top skor dan pemain terbaik di ajang Euro 2016 lalu.

**

Selain keberhasilan 11 pemain tersebut terpilih masuk ke dalam skuat, UEFA Team of the Year tahun ini pun menghadirkan catatan-catatan yang tak boleh juga dilewatkan, di antaranya:

  1. Terdapat lima pemain tetap yang terpilih pada tahun 2015 lalu: Ramos, Pique, Iniesta, Ronaldo, dan Messi.
  2. Keberhasilan Real Madrid menyumbangkan empat pemainnya di tahun ini, masih belum bisa menyamai pencapaian Barcelona yang berhasil menempatkan enam pemainnya di tahun 2009 dan 2010.
  3. Kroasia menjadi Negara ke-22 yang menempatkan wakilnya di dalam skuat, setelah terpilihnya Luka Modric pada tahun ini.
  4. Boateng, Bonucci, Modric, dan Griezmann menjadi pemain ke-78 yang berhasil masuk ke dalam daftar ini.
  5. La Liga selalu dapat mengirimkan wakilnya semenjak daftar ini diadakan pada tahun 2001 lalu.
  6. Enam kali berada di daftar nominasi, enam kali pula gagal terpilih ke dalam skuat UEFA Team of the Year. Rekor yang tidak mengenakan bagi seorang Sergio Aguero.

foto dan sumber lain: uefa.com

Komentar