Kesamaan yang Akan Membuat Laga Liverpool-Manchester City Jadi Menarik

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kesamaan yang Akan Membuat Laga Liverpool-Manchester City Jadi Menarik

Laga antara Liverpool melawan Manchester City yang akan berlangsung pada malam tahun baru, atau pada Minggu (1/1/2017) dini hari waktu Indonesia, diramalkan akan menjadi laga yang menarik. Ini tak lain karena faktor Jürgen Klopp dan Pep Guardiola sebagai manajer Liverpool dan Manchester City.

Klopp dan Pep adalah dua manajer dengan filosofi sepakbola yang hampir mirip. Klopp mengagungkan gegenpressing atau Heavy Metal Football yang membuat sepakbola yang ia usung terasa penuh energi. Sedangkan Pep adalah manajer dengan filosofi possession football yang ia terapkan sebagai cara timnya bermain. Menguasai bola lebih lama dari lawan, itulah yang diinginkan Pep dilakukan oleh tim yang ia asuh.

Meski memang sepakbola Pep dan Klopp berbeda secara istilah penyebutan, jika dibedah lebih dalam akan ditemukan kemiripan antara Heavy Metal Football milik Klopp dengan possession football milik Pep ini. Kemiripannya terletak dari cara mereka bertahan dan berusaha merebut bola dari lawan.

Jamie Carragher, mantan pemain Liverpool yang sekarang menjadi pandit untuk Sky Sports pernah mengatakan bahwa Pep memiliki cara lain untuk merebut bola dari lawan. Pep kerap memerintahkan para pemainnya untuk menekan lawan sejak lawan menguasai bola di daerah pertahanan sendiri. Dengan cara inilah, meski tidak menggunakan tekel, Pep mampu merebut penguasaan bola dari lawan dan melancarkan serangan bahkan ketika lawan belum siap untuk bertahan.

Itulah kenapa Pep pernah berujar bahwa ia ingin tim yang ia asuh menguasai penuh bola selama 90 menit. Meski dengan skema ini ia tidak melulu meraih kemenangan, ia tetap teguh dengan skema dan filosofi yang ia percayai sejak masih menjadi pemain lalu melatih di Barcelona ini.

Di sisi lain, Jürgen Klopp dengan Heavy Metal Football nya pun memiliki konsep bertahan yang hampir sama. Dengan skema gegenpressing yang ia terapkan, membuat para pemain Liverpool wajib untuk terus menekan lawan selama 90 menit, bahkan sejak lawan mendapatkan bola di area pertahanannya sendiri. Para penyerang yang dimiliki oleh Liverpool harus menekan para defender lawan ketika mereka menguasai bola.

Kedua manajer ini percaya, bahwa dengan merebut bola secara cepat, bahkan ketika lawan masih berusaha untuk membangun serangan, adalah cara yang efektif untuk bertahan. Dengan ini mereka berusaha untuk tidak memberikan kesempatan bagi lawan untuk menghela nafas dan lawan seperti dipaksa untuk terus-menerus menerima serangan.

"Saya menginginkan bola selama 90 menit. Ketika tim saya tidak memiliki bola, saya akan menerapkan high pressing karena saya ingin tim saya memegang penuh kendali bola," ujar Pep suatu waktu.

"Gegenpressing adalah playmaker terbaik. Ia membuat Anda bisa mendapatkan bola lebih dekat dengan gawang lawan. Hanya butuh satu umpan saja untuk mendapatkan sebuah peluang yang bagus, dan itu hanya bisa diciptakan oleh playmaker bernama gegenpressing. Itulah kenapa gegenpressing ini adalah skema penting yang akan saya terapkan di tim yang saya latih," ujar Klopp.

Dengan cara bertahan yang sama seperti ini, maka bukan tidak mungkin pertemuan pertama antara Liverpool dan City pada musim 2016/2017, sekaligus pertemuan pertama Klopp dan Pep di Liga Primer dan juga pertemuan City dan Liverpool selanjutnya, jika City masih dilatih Pep dan Klopp masih menangani Liverpool, akan menjadi pertemuan yang menarik. City dan Liverpool seolah akan bercermin, dan melawan diri mereka sendiri yang keluar dari pantulan cermin tersebut.

ESPN FC bahkan menyebut bahwa bukan tidak mungkin pertandingan akan banjir gol. Hal ini mungkin saja terjadi jika melihat skema yang diterapkan manajer sekaligus statistik yang sudah ditorehkan Liverpool dan City sampai saat ini. Total dari 18 pertandingan, Liverpool sudah mencetak 45 gol dan kemasukan 21 gol, sedangkan Manchester City sudah mencetak 39 gol dan kemasukan 20 gol.

Jumlah gol yang banyak yang sudah dicetak oleh kedua tim inilah yang akan menjadi pemanis bagi para suporter yang datang menonton ke Stadion Anfield pada Minggu (1/1/2017) dini hari waktu Indonesia. Meski dari segi bertahan kedua tim tidak mencatatkan hasil yang baik, catatan memasukkan gol yang banyak ini seolah menjadi janji bahwa laga ini akan banjir gol.

Namun seperti hype laga Manchester United melawan Liverpool ataupun Manchester City menghadapi Manchester United yang menjadi antiklimaks, hype dari laga ini pun bisa saja seketika hilang ketika salah satu manajer menerapkan anti-taktik dari taktik
yang ia gunakan sendiri.

Tapi melihat keteguhan serta sakleknya mereka terhadap gaya yang mereka anut, hal itu tampaknya sulit untuk terjadi.

Sumber lain: ESPN FC

foto: @BBCSport

Komentar