Serba-Serbi Boxing Day

Cerita

by Redaksi 26

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Serba-Serbi Boxing Day

Di saat tim dari liga-liga top Eropa lain memanfaatkan Natal dan tahun baru sebagai jeda, tim-tim di liga Inggris justru tetap berkutat dengan pikiran bagaimana caranya mendapatkan angka. Satu hari sesudah berpesta dengan keluarga, para pemain pun kembali bergabung guna menyongsong laga.

Adalah boxing day, tajuk pertandingan yang dimainkan satu hari setelah Natal, atau tepatnya pada tanggal 26 Desember tersebut. Boxing day sendiri bukanlah sebuah pertandingan tinju (dari kata boxing) seperti yang kebanyakan orang kira. Nama boxing day mulai dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19, atau tepatnya saat masa pemerintahan Ratu Victoria. Sebelumnya, perayaan ini dikhususkan bagi para penduduk golongan bawah seperti pelayan dan pegawai yang dipekerjakan untuk melayani majikannya pada hari Natal.

Setelah melayani sang majikan pada hari Natal, keesokan harinya para pelayan tersebut akan mendapat jatah libur plus menerima berbagai hadiah yang pada saat itu umumnya berbentuk kotak (box) yang di dalamnya bisa berupa uang, makanan, atau pakaian, yang diberikan oleh para majikan mereka. Dan semenjak itulah tradisi pemberian hadiah di hari Natal ini disebut sebagai boxing day.

Boxing day sendiri awal mulanya tidak ada hubungannya dengan sepakbola sama sekali. Hingga akhirnya pada tahun 1860, klub tertua di dunia, Sheffield FC, bertanding melawan klub tertua kedua di dunia, Hallam FC, di hari yang di mana dikenal sebagai ‘hari pemberian hadiah’ itu. Laga itu pun dimenangkan oleh Sheffield dengan skor 2-0.

Sedangkan laga boxing day yang pertama kali digelar dalam kompetisi yang sudah berformat liga terjadi pada musim 1888-89. Ketika itu Preston North End dan Dery County yang pertama kali melakukannya. Preston pun berhasil menggulung Derby County dengan skor 5-0 di laga tersebut. Preston memang menjadi tim terkuat pada musim itu, mereka pun akhirnya menjadi juara dengan rekor tidak pernah terkalahkan.

Hari Natal dan tradisi (football) boxing day pun seolah menjadi tak bisa terpisahkan. Bahkan saat itu pertandingan dilangsungkan tidak hanya pada tanggal 26 Desember, tetapi pada hari Natal pun permainan si kulit bundar ini tetap diberlangsungkan. Kegiatan ini pun rutin berlangsung hingga terakhir kali dimainkan pada hari Natal berakhir di tahun 1957.

Dan pada musim 1963-64 tercatat sebagai boxing day yang paling banyak menghasilkan jumlah gol. Di mana 157 gol tercipta dari 39 laga yang dimainkan oleh tim dari divisi pertama hingga keempat. Divisi pertama (saat ini bernama liga Primer) berhasil mencatatkan 66 gol dari sepuluh pertandingan yang dilangsungkannya. Skor paling mencolok terjadi di Craven Cottage, markas Fulham. Sebelas gol tercipta di laga itu setelah Fulham berhasil membantai Ipswich Town 10-1.

Sedangkan untuk pencetak gol terbanyak dalam sejarah pertandingan boxing day masih dipegang oleh Robbie Fowler yang berhasil menciptakan sembilan gol ketika memperkuat Liverpool, Leeds United, dan Manchester City.

Bagi para penggemar, laga boxing day memang menjadi kado Natal favorit bagi mereka. Namun hal ini tidak berlaku bagi sebagian para pemain, terutama para pemain yang berasal dari luar Britania Raya. Salah satu pemain yang mengeluhkan hal tersebut adalah gelandang Manchester City asal Spanyol, David Silva.

Kepada The Sun, Silva mengeluhkan tekanan dan kelelahan fisik saat libur tak kunjung datang di musim dingin. Silva pun menambahkan jika Inggris dapat berhenti memainkan pertandingan di periode libur Natal dan tahun baru, itu akan menjadi sesuatu yang sempurna bagi semua tim.

Hal senada pun pernah diucapkan oleh mantan manajer Manchester United, Louis van Gaal. Van Gaal berpendapat jika seluruh tim membiarkan para pemainnya berlaga sebanyak tiga laga dalam tujuh hari, sangatlah tidak baik bagi kondisi kebugaran para pemain tersebut.

“Saya tentu tidak menyukainya (jadwal padat) tetapi saya tak bisa mengubahnya. Saya tidak setuju akan jadwal itu, karena saya pikir tidak baik bagi pemain untuk kembali bermain setelah hanya beristirahat dua hari.”

“Kami pun memiliki keluarga, sebagaimana saya mempunyai istri, anak, dan cucu yang tak bisa saya temui saat perayaan Natal. Tetapi saya ingin bekerja di kompetisi ini, maka saya harus beradaptasi. Tetapi sekali lagi, saya pikir itu tidak baik untuk para pemain dan keluarganya,” ungkap van Gaal seperti yang dikutip oleh dailymail.

Walau demikian, tradisi ini tampaknya akan sulit untuk dihilangkan. Masyarakat di sana pasti tak akan rela jika hiburan paling mengasyikannya dilenyapkan begitu saja. FA pun tak ingin mengalami kerugian karena laga boxing day menjadi salah satu hal yang paling banyak mengeruk untung finansial.

Akhirnya mereka mencoba mengakalinya dengan cara penentuan jadwal. Tim-tim yang memiliki jarak dekat biasanya akan dipertandingkan. Kendati demikian, derby lokal biasanya kini tak akan menjadi pilihan, berpotensi terjadi bentrokan lah yang menjadi alasan agar para suporter tidak menodai hari yang penuh kesucian.

**

Dari seluruh tim yang akan memainkan laga boxing day-nya musim ini, laga Chelsea melawan Bornemouth dan Hull City melawan Manchester City yang bakal mendapat sorotan lebih. Karena ini merupakan kali pertama bagi kedua manajer, Antonio Conte dan Pep Guardiola, memainkan laga boxing day pertamanya.

Namun kedua tim tidak perlu terlalu khawatir, selain karena ‘hanya’ melawan tim yang levelnya jauh di bawah mereka, catatan apik keduanya dalam menghadapi laga boxing day pun cukuplah memuaskan.

Dari sebelas laga terakhir boxing day yang Chelsea mainkan, mereka tidak pernah sekali pun mengalami kekalahan, dengan catatan enam kali menang, dan lima kali imbang. Sedangkan bagi City, dari sembilan laga terakhir yang dimainkan di boxing day, mereka sukses meraih kemenangan tujuh kali, satu kali imbang, dan satu kali kalah.

Hal ini jelas menjadi modal berharga bagi kedua manajer tadi untuk meraih kemenangan dalam debutnya di laga boxing day nanti, terlebih kedua tim tengah dilandasi oleh kepercayaan diri yang tinggi.

Sumber lain: Guardian, The Sun

Foto: theleaguepaper.com

Komentar